Dua Korban Miras Oplosan Masih Dirawat

Jum'at, 12 Desember 2014 - 14:29 WIB
Dua Korban Miras Oplosan Masih Dirawat
Dua Korban Miras Oplosan Masih Dirawat
A A A
BANTUL - Korban miras oplosan kembali harus dilarikan ke rumah sakit. Kali ini, Erwin (28) warga dan juga Agung Ardiyawan warga Dusun Gowokan, Desa Sabdodadi, Kecamatan Bantul harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati, Kamis 11 Desember 2014.

Keadaan keduanya mengkhawatirkan usai berpesta minuman keras (miras) oplosan bersama dengan Anjaya (25) dan Sugeng Riyadi (32) warga Dusun Code, Desa Trirenggo yang sebelumnya tewas.

Kepala Bidang Pengembangan dan Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul I Nyoman Gunarsa membenarkan ada dua orang korban pesta miras di Dusun Gowokan (sebelumnya Code) yang masih dirawat di rumah sakit tersebut.

Agung masuk ke rumah sakit melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kamis 11 Desember 2014 sekitar pukul 08.56 WIB dan Erwin juga masuk di hari yang sama pukul 18.00 WIB.

Keduanya sama mengeluhkan sakit mual-mual dan muntah-muntah. “Iya, katanya habis minum-minuman keras,” ujarnya, Jumat (12/12/2014).

Nyoman menambahkan, sampai saat ini kondisi kedua orang tersebut stabil bahkan cenderung membaik. Keduanya tidak lagi dirawat di IGD tetapi sudah dimasukkan ke bangsal biasa karena masih membutuhkan perawatan.

Sampai kapan dirawat, Nyoman mengaku belum mengetahuinya karena hal tersebut merupakan wewenang dari dokter.

Sementara itu, Kepala Dukuh Code, Desa Trirenggo asal dua korban miras oplosan yang meninggal dunia, Kuwadi mengakui jika kedua warganya tersebut meninggal akibat minuman keras.

Namun menurut Kuwadi, kedua warganya Anjaya dan juga Sugeng Riyadi tidak bersama-sama minumnya. Keduanya minum-minuman keras terpisah.

“Kalau si Anjaya minumnya sama Ari (warga Code) yang masih dicari. Dan Sugeng Riyadi itu minumnya sama Erwin (warga Cegokan) dan Agung (juga warga Cegokan),” ujarnya.

Kuwadi mengatakan, mereka minum miras oplosan yang dicampur dengan alcohol murni serta minuman suplemen kesehatan.

Ketiga warga Code yang merupakan menjadi korban miras oplosan masing-masing Sugeng Riyadi, Anjaya dan Ari sebenarnya sudah masuk dalam pengawasan dan peringatan warga sekitar.

Karena ketiganya tergolong warga yang bandel, bahkan Ari dulunya merupakan penjual miras yang diminta tutup oleh warga.

Kuwadi mengaku terpukul dengan meninggalnya warga Code akibat minuman keras. Meninggalnya Anjaya dan Sugeng menambah panjang daftar warga Code yang meninggal dunia akibat minuman keras oplosan.

Dalam 5 tahun terakhir, sudah ada 6 warga Code yang tewas akibat miras oplosan tersebut, dua di antaranya meninggal di hari Kamis 11 Desember kemarin.

“Sekarang masih ada satu warga lagi, yaitu Ari yang dirawat di rumah sakit. Tetapi pihak keluarga tidak bersedia terbuka dia (Ari) dirawat di mana,” tuturnya.

Bahkan, lanjut Kuwadi, sejak pertengahan tahun 2011 lalu, Dusun Code sudah mendeklarasikan diri menjadi Dusun Bebas Miras.

Deklarasi tersebut berkaca dari banyaknya korban miras yang berjatuhan di dusun tersebut. Di dusun tersebut, siapa saja yang bersinggungan dengan miras akan dikucilkan, tidak dilayani dalam hal surat menyurat.

“Tetapi namanya manusia. Di sini tidak boleh, beli dan konsumsinya di luar,” timpalnya pasrah.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1510 seconds (0.1#10.140)