Karyawan Jasa Tirta I Bergolak

Jum'at, 12 Desember 2014 - 12:09 WIB
Karyawan Jasa Tirta I Bergolak
Karyawan Jasa Tirta I Bergolak
A A A
MALANG - Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I bergolak. Ratusan karyawan dari berbagai lokasi tugas mendatangi kantor pusat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu di Jalan Surabaya, Kota Malang, kemarin.

Guyuran hujan yang membasahi Kota Malang sejak pagi hari, tidak menyurutkan semangat para karyawan menuntut hak kesejahteraan dari perusahaan tempatnya bernaung. Ratusan karyawan BUMN yang mengurusi Sungai Brantas itu tergabung dalam Ikatan Karyawan Perum Jasa Tirta I (IKAJATI). Mereka juga menuntut adanya transparansi pengelolaan keuangan.

Ketua IKAJATI, Ahmad Yunus menegaskan, para karyawan merasa tidak mendapatkan perhatian dalam hal kesejahteraan. “Direksi loncatan gajinya sangat tinggi. Sementara kami para karyawan kenaikan gajinya paling besar hanya 10% dari gaji pokok,” katanya.

Dia menyebutkan, jajaran direksi mendapatkan banyak fasilitas. Selain gaji yang sangat tinggi, juga selalu ada kenaikan tunjangan, termasuk tunjangan perumahan dan tunjangan kendaraan dinas. Sementara karyawan tidak mendapatkan tunjangan tersebut.

Meski mengikuti aksi demonstrasi di kantor menuntut ada peningkatan kesejahteraan dan penghapusan kesenjangan antara karyawan dengan direksi, tetapi Yunus menjamin, seluruh layanan tetap akan berjalan baik. “Tidak ada pelayanan yang berhenti. Kami tetap memantau kondisi Sungai Brantas dan menjalankan aktivitas kerja dengan penuh tanggung jawab,” katanya.

Berdasarkan keterangan para karyawan yang berhasil di himpun Koran SINDO JATIM . Gaji direksi Perum Jasa Tirta I mencapai sekitar Rp80 juta/bulan. Sementara gaji karyawan bervariatif, mulai dari Rp2,5 juta per bulan hingga tertinggi mencapai Rp15 juta per bulan.

Yunus menyebutkan, ada beberapa tuntutan yang diajukan kepada direksi di antaranya, perpendekan kesenjangan kesejahteraan direksi dengan karyawan, laksanakan perjanjian kerja bersama (PKB) dengan konsisten, kembalikan sistem jenjang karier dan kepangkatan untuk karyawan, serta efisiensi manajemen. Dia mengaku peningkatan kesejahteraan menjadi kebutuhan mendesak bagi para karyawan.

“Banyak bonus yang juga tidak jelas pencairannya. PKB selalu dilanggar. Kami sudah melakukan upaya negosiasi, tetapi tidak mendapatkan tanggapan. Sistem yang dibangun masih sangat demokratis. Apabila tuntutan ini tidak ditanggapi, maka kami akan melaporkan hal ini ke Kementerian BUMN di Jakarta,” katanya.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Harianto, langsung menemui para karyawan yang menggelar aksi demonstrasi di depan kantornya. Dia mengaku tidak memiliki kuasa untuk menentukan nilai gaji, baik gaji karyawan maupun gaji direksi. Menurutnya, gaji direksi dan karyawan sudah ditentukan oleh Kementerian BUMN.

“Kami tidak memiliki kewenangan menetapkan gaji. Semuanya ditentukan oleh Kementrian BUMN. Secara keuangan, perusahaan ini juga sangat sehat, bahkan dinyatakan sebagai perusahaan pengelola air terbaik di dunia internasional,” ujarnya.

Dia mengakui, pada tahun ini ada penurunan produksi air yang dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yakni hanya mampu mencapai produksi 87%. Tetapi, hal ini tidak mempengaruhi kondisi keuangan.

Bahkan, karyawan juga mendapatkan bonus serta gaji yang baik. Produksi ini bahkan pernah mengalami penurunan terburuk pada tahun 1997, yakni hanya 50%.

Yuswantoro
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3684 seconds (0.1#10.140)