Perkasa, tapi Tetap Anggun
A
A
A
SURABAYA - Memasuki 2015, tren busana mengalami perubahan. Sejumlah desainer sudah menyiapkan berbagai desain untuk meramaikan tren fashion 2015.
Salah satunya koleksi couture hasil rancangan Elizabeth Njo May Fen yang lebih banyak bermain pada warna hitam dan emas. Pemilihan kedua warna tersebut bukan tanpa alasan. Melalui perpaduan warna tersebut, Afen panggilan Elizabeth Njo May Fen ingin menunjukkan sisi perkasa seorang perempuan dengan tidak menghilangkan nuansa anggun.
Karena itu, mereka memilih hitam sebagai simbol perempuan yang kuat dan emas sebagai simbol keanggunan. Kombinasi dua warna ini diaplikasikan Afen pada busana one pieces dan two pieces. untuk gaun malam berupa long dressdengan bawahan bergaya mermaid, Afen memainkan warna emas hampir di semua bagian.
Sedangkan, warna hitam ditambahkan sebagai aksen di pinggang dan bentuk kelopak bunga yang berfungsi sebagai hiasan di bawah. ”Busana long dress ada beberapa, tapi yang memakai bawahan mermaid dan ada hiasan berupa kelopak bunga cuma satu busana, lainnya kebanyakan two pieces. Sedangkan, warna tetap menggunakan hitam dan emas, hanya dikombinasikan dengan cara yang beda-beda,” kata Afen.
Selain bermain dua warna itu, rancangan desainer yang juga pemilik sekolah fashionPison Art and Fashion Foundation ini menggunakan teknik yang berbeda dan lebih banyak menggunakan permainan cutting. Terlihat dari beberapa busana yang menggunakan bawahan rok sengaja tidak menambahkan rok yang mekar-mekar seperti yang terlihat pada dress pada umumnya.
Tetapi, Afen memilih model bawahan berupa rok sepan. Gaya rok ini adalah gaya yang sengaja disesuaikan dengan lekuk tubuh penggunanya sehingga tampil lebih seksi dan menarik. Berbeda dari rok sepan yang hanya memakai potongan asal cocok di tubuh, Afen justru sedikit membuka pada bagian depan dengan potongan U sehingga terlihat lebih unik dan lain.
Tampilan rok sepan dengan terbuka sedikit dibagian depan diaplikasikan Afen tidak hanya pada satu busana, tetapi juga beberapa busana. Cutting ini juga disesuaikan dengan warna yang dipilih. Contohnya pada bagian tengah dipilih warna emas dan bagian yang lain tetap berwarna hitam sehingga tampilnya lebih manis.
Meski aplikasi rok sepan dengan lubang di depannya ditampilkan pada beberapa busana, sebenarnya tidak pernah sama karena komposisi warna dan potongan didesain berbeda-beda.
Sementara itu, untuk bagian atas kebanyakan busana tanpa lengan dengan tampilan yang pendek sehingga rok sepan juga tampil lebih menonjol. Untuk busana atasan, Afen tidak banyak bermain pada detail, tetapi pada potongan simpel sehingga tampilan busana lebih kasual, tapi unsur glamor tidak hilang.
”Busana kali ini memang lebih menonjolkan teknik dan cutting-nya, mengingat warna yang saya pilih juga tidak banyak. Jadi memang ingin menunjukkan pola-pola simpel, tapi saat dikenakan busana dress ini tetap cantik dan tampil anggun,” ujar perempuan yang baru- baru ini juga menggelar kegiatan fashion momentum yang digagasnya bersama para alumni dan siswa Pison AFF.
Mamik Wijayant
Salah satunya koleksi couture hasil rancangan Elizabeth Njo May Fen yang lebih banyak bermain pada warna hitam dan emas. Pemilihan kedua warna tersebut bukan tanpa alasan. Melalui perpaduan warna tersebut, Afen panggilan Elizabeth Njo May Fen ingin menunjukkan sisi perkasa seorang perempuan dengan tidak menghilangkan nuansa anggun.
Karena itu, mereka memilih hitam sebagai simbol perempuan yang kuat dan emas sebagai simbol keanggunan. Kombinasi dua warna ini diaplikasikan Afen pada busana one pieces dan two pieces. untuk gaun malam berupa long dressdengan bawahan bergaya mermaid, Afen memainkan warna emas hampir di semua bagian.
Sedangkan, warna hitam ditambahkan sebagai aksen di pinggang dan bentuk kelopak bunga yang berfungsi sebagai hiasan di bawah. ”Busana long dress ada beberapa, tapi yang memakai bawahan mermaid dan ada hiasan berupa kelopak bunga cuma satu busana, lainnya kebanyakan two pieces. Sedangkan, warna tetap menggunakan hitam dan emas, hanya dikombinasikan dengan cara yang beda-beda,” kata Afen.
Selain bermain dua warna itu, rancangan desainer yang juga pemilik sekolah fashionPison Art and Fashion Foundation ini menggunakan teknik yang berbeda dan lebih banyak menggunakan permainan cutting. Terlihat dari beberapa busana yang menggunakan bawahan rok sengaja tidak menambahkan rok yang mekar-mekar seperti yang terlihat pada dress pada umumnya.
Tetapi, Afen memilih model bawahan berupa rok sepan. Gaya rok ini adalah gaya yang sengaja disesuaikan dengan lekuk tubuh penggunanya sehingga tampil lebih seksi dan menarik. Berbeda dari rok sepan yang hanya memakai potongan asal cocok di tubuh, Afen justru sedikit membuka pada bagian depan dengan potongan U sehingga terlihat lebih unik dan lain.
Tampilan rok sepan dengan terbuka sedikit dibagian depan diaplikasikan Afen tidak hanya pada satu busana, tetapi juga beberapa busana. Cutting ini juga disesuaikan dengan warna yang dipilih. Contohnya pada bagian tengah dipilih warna emas dan bagian yang lain tetap berwarna hitam sehingga tampilnya lebih manis.
Meski aplikasi rok sepan dengan lubang di depannya ditampilkan pada beberapa busana, sebenarnya tidak pernah sama karena komposisi warna dan potongan didesain berbeda-beda.
Sementara itu, untuk bagian atas kebanyakan busana tanpa lengan dengan tampilan yang pendek sehingga rok sepan juga tampil lebih menonjol. Untuk busana atasan, Afen tidak banyak bermain pada detail, tetapi pada potongan simpel sehingga tampilan busana lebih kasual, tapi unsur glamor tidak hilang.
”Busana kali ini memang lebih menonjolkan teknik dan cutting-nya, mengingat warna yang saya pilih juga tidak banyak. Jadi memang ingin menunjukkan pola-pola simpel, tapi saat dikenakan busana dress ini tetap cantik dan tampil anggun,” ujar perempuan yang baru- baru ini juga menggelar kegiatan fashion momentum yang digagasnya bersama para alumni dan siswa Pison AFF.
Mamik Wijayant
(ftr)