Buat Jelly Berbahan Kopi Flores

Kamis, 11 Desember 2014 - 10:44 WIB
Buat Jelly Berbahan Kopi Flores
Buat Jelly Berbahan Kopi Flores
A A A
SURABAYA - Kopi tidak lagi bisa dinikmati dengan cara konvensional, diseduh dan disajikan panas atau di-mixdengan es berikut bahan tambahan lain.

Permen kopi pun demikian, tidak lagi tampil dengan karakter keras dan pecah setelah terjatuh, seperti permen kopi yang biasa dijumpai di pasaran. Kini permen kopi hadir dengan model baru, yakni jelly atau lebih pas disebut jelly candy. Sebagaimana namanya, permen ini lunak dan kenyal. Tampilannya pun bisa dibentuk sesuai selera. Bisa bulat pipih, bentuk karakter kartun, dan lainnya, mengikuti bentuk cetakan.

Jelly candy juga bisa dibuat dengan memanfaatkan konjak (sejenis umbi-umbian, porang atau keladi). Adalah Fransiska Verawati Jinus dan Marsa Dea Erika, dua mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), yang membuat permen kenyal tersebut.

Ditemui di Laboratorium Teknologi Pangan kampus, keduanya menuturkan ihwal pembuatan permen yang bukan saja digemari anak muda, tapi juga orang tua yang mulai tanggal gigi. “Ide membuat permen jellyberbahan kopi ini sebenarnya sudah sejak setahun lalu. Ide muncul begitu saja saat melihat di kampung asal saya banyak kopi. Kebetulan keluarga juga mengelola kebun dan menjadi petani kopi,” kata Fransiska, kemarin.

Mahasiswi asal Flores Nusa Tengara Timur (NTT) ini sudah familier dengan kopi. Dia merasa sayang jika keluarga dan orang di kampungnya sebatas menikmati kopi hanya dengan diseduh. Berharap orang lain bisa membuat permen kopi yang lunak, Fransiska berbagi tips dan menjelaskan tahapan pembuatan.

“Tahapannya, pilih kopi bebas kutu, ukuran biji seragam, kemudian disangrai selama 30 menit. Selanjutnya digiling, diseduh dengan air panas, diaduk, disaring agar bebas dari ampas. Tidak adanya unsur ampas membuat warna seragam dan permen nyaris bening,” ujarnya.

Kalau tidak disaring, permen akan kasar. Seduhan kopi kemudian dicampur dengan bahan pendukung lain. Ada gula pasir dan sirup glukosa. Semuanya dipanaskan kembali dengan api kecil, namun stabil sambil terus diaduk supaya tidak terjadi granulisasi penggumpalan.

“Dipanaskan hingga 120 derajat, kemudian didinginkan hingga 80 derajat. Sambil menunggu proses pendinginan, disiapkan adonan berikut. Sisa seduhan kopi yang sudah disaring dicampur dengan karagena yang berbahan rumput laut serta gelatin dengan bahan dasar sumsum sapi. Karagena dan gelatin ini untuk membuat kenyal,” kata Fransiska meneruskan tahapan pembuatan.

Dua jenis seduhan selanjutnya dipadukan, dicampur, dan dimasukkan ke cetakan. Setelah dingin, permen jelly bisa dilepas dari cetakan. Atau tetap dibiarkan di cetakan, disimpan di lemari pendingin. Inovasi dua mahasiswa ini mendapat apresiasi Thomas Indarto Putut Suseno, pakar pangan Fakultas Teknologi Pertanian UKWMS.

“Kopi Arabica Flores ini bijinya kecil dan dari segi rasa lebih masam. Kami harapkan mahasiswa ini bisa membuat produk turunan kopi dalam bentuk lain,” kata Indarto.

Soeprayitno
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8598 seconds (0.1#10.140)