Jatim Kuasai Atletik
A
A
A
SURABAYA - Perebutan medali di lintasan atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I berlangsung sengit. Dari total tujuh medali emas yang diperebutkan pada hari pertama kemarin, menyebar ke semua kontingen.
Keunggulan tuan rumah Jawa Timur, di puncak klasemen perolehan sementara cabor atletik hanya ditentukan selisih medali perak. Total Jatim mendulang 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu, disusul peringkat kedua Provinsi Aceh dengan 1 emas dan 2 perak. Sementara posisi ketiga ada Sumatera Barat dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Empat emas lain dibagi rata kontingen Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Bengkulu. “Persaingan memang ketat karena semua daerah punya andalan di masing-masing nomor, Jatim hanya selisih perak lebih banyak dari kontingen lain. Kami berharap besok cuaca juga bagus,” ujar Manager Event Atletik PON Remaja Catur Suprianto.
Medali emas Jatim disumbangkan dari nomor 200 meter putra atas nama Burhan Mardani setelah mencatatkan waktu terbaik 22,35 detik. Sementara rekannya sesama Jatim Oga Afreansa berada di urutan kedua dengan 22,49 detik. Tambahan satu medali perak Jatim lain didulang dari nomor lompat jauh putri atas nama Febri Wiji setelah hanya berada di posisi kedua dengan lompatan 5,14 meter.
Medali emas jatuh ke tangan Vidya Ayu dari Jawa Tengah dengan lompatan sejauh 4,19 meter. Pada hari kedua cabang atletik yang akan digelar hari ini di Unesa memperebutkan 11 medali emas, di antarnya 5.000 meter jalan cepat putri, lempar cakram putra, tolak peluru putri, lompat tinggi gala putri, 800 meter putri, 800 meter putra, 400 meter gawang putra, tolak peluru putra, 400 gawang putri, lempar cakram putri, dan lompat tinggi galah putra.
Target Jatim mendulang tiga emas dari cabang olahraga loncat indah pupus sudah. Dipertadingan hari terakhir kemarin, loncat indah Jatim hanya menambah satu medali emas dari dua emas yang diperebutkan di Kolam Renang Graha Residen, Surabaya, kemarin. Satu emas diraih Jatim dari nomor papan 3 meter putri atas nama Linar Betiliana.
Setelah melalui delapan lompatan, Linar memastikan medali emas dengan nilai tertinggi 336,00 poin. Sementara medali alias perak dan perunggu, diraih atlet DKI Jakarta Ramadhani dan Maulidina. Seusai lomba, atlet yang biasa dipanggil Beti ini mengakui cukup tegang di pertandingan yang baru saja dilaluinya.
Ketegangan muncul karena terbebani dengan target emas di pundaknya. "Tadi sempat tegang, karena sampai lompatan ke 7 nilainya masih seimbang, tapi lompatan terakhir memang menentukan. Saya bersyukur bisa menang, " tutur dara kelahiran Surabaya, 18 Desember 1999 itu.
Dengan medali emas di tangan, maka Beti berhak membawa bonus mentas dari Jatim senilai Rp2,5 juta rupiah. Bonus ini diserahkan langsung Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung."Bonus ini juga sebagai perangsang bagi atlet lainnya agar berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik,”ujar Erlangga.
Meski mendapat tambahan satu emas, loncat indah total hanya mendulang dua emas. Padahal target awal, loncat indah diharapkan mendapat tiga emas, "Memang dari semua cabor, kita terlepas 2 emas, dan semua jatuh ke DKI Jakarta, berarti kini prediksi medali kita (Jatim dan DKI Jakarta) sama yakni 41 medali emas, kita lihat di cabor lain nanti,”tandasnya.
Dari cabor loncat indah, atlet asal Sumatera Selatan Yongki mematahkan dominasi DKI Jakarta dan Jawa Timur untuk merebut medali emas terakhir pada cabang loncat indah Pekan Olahraga Nasional Remaja I/2014 kemarin.
Pada perlombaan nomor menara di Kolam Renang Graha Residence Surabaya Yongki yang sebenarnya tidak diperhitungkan berhasil mencatat skor tertinggi 356,45 dari sembilan kali kesempatan loncatan.
Rachmad Tomy
Keunggulan tuan rumah Jawa Timur, di puncak klasemen perolehan sementara cabor atletik hanya ditentukan selisih medali perak. Total Jatim mendulang 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu, disusul peringkat kedua Provinsi Aceh dengan 1 emas dan 2 perak. Sementara posisi ketiga ada Sumatera Barat dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Empat emas lain dibagi rata kontingen Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Bengkulu. “Persaingan memang ketat karena semua daerah punya andalan di masing-masing nomor, Jatim hanya selisih perak lebih banyak dari kontingen lain. Kami berharap besok cuaca juga bagus,” ujar Manager Event Atletik PON Remaja Catur Suprianto.
Medali emas Jatim disumbangkan dari nomor 200 meter putra atas nama Burhan Mardani setelah mencatatkan waktu terbaik 22,35 detik. Sementara rekannya sesama Jatim Oga Afreansa berada di urutan kedua dengan 22,49 detik. Tambahan satu medali perak Jatim lain didulang dari nomor lompat jauh putri atas nama Febri Wiji setelah hanya berada di posisi kedua dengan lompatan 5,14 meter.
Medali emas jatuh ke tangan Vidya Ayu dari Jawa Tengah dengan lompatan sejauh 4,19 meter. Pada hari kedua cabang atletik yang akan digelar hari ini di Unesa memperebutkan 11 medali emas, di antarnya 5.000 meter jalan cepat putri, lempar cakram putra, tolak peluru putri, lompat tinggi gala putri, 800 meter putri, 800 meter putra, 400 meter gawang putra, tolak peluru putra, 400 gawang putri, lempar cakram putri, dan lompat tinggi galah putra.
Target Jatim mendulang tiga emas dari cabang olahraga loncat indah pupus sudah. Dipertadingan hari terakhir kemarin, loncat indah Jatim hanya menambah satu medali emas dari dua emas yang diperebutkan di Kolam Renang Graha Residen, Surabaya, kemarin. Satu emas diraih Jatim dari nomor papan 3 meter putri atas nama Linar Betiliana.
Setelah melalui delapan lompatan, Linar memastikan medali emas dengan nilai tertinggi 336,00 poin. Sementara medali alias perak dan perunggu, diraih atlet DKI Jakarta Ramadhani dan Maulidina. Seusai lomba, atlet yang biasa dipanggil Beti ini mengakui cukup tegang di pertandingan yang baru saja dilaluinya.
Ketegangan muncul karena terbebani dengan target emas di pundaknya. "Tadi sempat tegang, karena sampai lompatan ke 7 nilainya masih seimbang, tapi lompatan terakhir memang menentukan. Saya bersyukur bisa menang, " tutur dara kelahiran Surabaya, 18 Desember 1999 itu.
Dengan medali emas di tangan, maka Beti berhak membawa bonus mentas dari Jatim senilai Rp2,5 juta rupiah. Bonus ini diserahkan langsung Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung."Bonus ini juga sebagai perangsang bagi atlet lainnya agar berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik,”ujar Erlangga.
Meski mendapat tambahan satu emas, loncat indah total hanya mendulang dua emas. Padahal target awal, loncat indah diharapkan mendapat tiga emas, "Memang dari semua cabor, kita terlepas 2 emas, dan semua jatuh ke DKI Jakarta, berarti kini prediksi medali kita (Jatim dan DKI Jakarta) sama yakni 41 medali emas, kita lihat di cabor lain nanti,”tandasnya.
Dari cabor loncat indah, atlet asal Sumatera Selatan Yongki mematahkan dominasi DKI Jakarta dan Jawa Timur untuk merebut medali emas terakhir pada cabang loncat indah Pekan Olahraga Nasional Remaja I/2014 kemarin.
Pada perlombaan nomor menara di Kolam Renang Graha Residence Surabaya Yongki yang sebenarnya tidak diperhitungkan berhasil mencatat skor tertinggi 356,45 dari sembilan kali kesempatan loncatan.
Rachmad Tomy
(ftr)