8 Pelajar Pasang Batu di Rel

Rabu, 10 Desember 2014 - 16:10 WIB
8 Pelajar Pasang Batu di Rel
8 Pelajar Pasang Batu di Rel
A A A
KULONPROGO - Ulah iseng sejumlah pelajar di Kabupaten Kulonprogo mengancam keselamatan kereta api yang melintas. Tanpa tujuan yang jelas, mereka memasang batu sepanjang empat meter di rel kereta api yang terletak di Pedukuhan Mbeling, Banguncipto Sentolo.

Delapan pelajar akhirnya diamankan dan digiring ke Mapolres Kulonprogo untuk menjalani pemeriksaan. Supervisor Obyek Vital PT KAI Daops VI Yogyakarta Kristian Supriyono mengatakan, sekitar pukul 10.00 WIB petugas keamanan di Stasiun Tugu mendapatkan laporan adanya gangguan perjalanan kereta api.

Saat itu dilaporkan ada pemasangan batu di atas rel. Padahal petugas sedang fokus melakukan pengamanan dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi di Yogyakarta. “Begitu ada laporan, saya meluncur ke Polsek Sentolo untuk melakukan pengecekan,” katanya.

Pemasangan batu ini bisa mengakibatkan kecelakaan fatal. Kereta yang melaju dengan kecepatan kencang bisa anjlok hingga gerbongnya terguling. Risikonya tidak hanya kerugian material namun juga bisa korban jiwa. “Sebenarnya setiap pagi dan malam kami sudah ada petugas yang mengecek, termasuk koordinasi dengan petugas kepolisian,” ucapnya.

Delapan pelajar yang tertangkap ini, adalah Dk, Nr, Am, As, Ts, Asg, Rr, yang masih berusia 16 tahun. Satu lagi adalah An yang masih berusia 15 tahun. Mereka ini merupakan pelajar kelas XI di salah satu SMK di Nanggulan.

Kapolres Kulonprogo AKBP Yulianto mengatakan, para pelajar ini diamankan oleh petugas dari Polsek Sentolo yang tengah melakukan patroli. Sebelumnya, pada Sabtu (6/12) juga ada kejadian pelemparan batu yang mengenai kaca kereta yang sedang melintas. “Atas kejadian itu petugas melakukan patroli dan menemukan pelajar ini,” ujarnya.

Batu yang dipasang merupakan batu andesit yang dipasang sebagai balas di sepanjang rel kereta api. Setidaknya ada empat meter rel kereta yang atasnya diberi batu-batu. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pemeriksaan secara intensif.

Karena mereka masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar, polisi belum akan melakukan penahanan. Termasuk pasal dan ancaman yang akan dikenakan juga masih dikoordinasikan, apakah akan menggunakan KUHP atau UU Perkeretaapian. “Mereka hanya iseng, tidak ada kaitan dengan sabotase apalagi kunjungan presiden,” ujarnya.

Salah satu pelajar, As, mengaku baru sekali itu memasang batu di atas rel. Mereka datang ke lokasi ini setelah ujian sekolah kelar. Sembari menunggu teman mereka yang ada di belakang, mereka nongkrong dan memasang batuan itu. “Hanya iseng, refreshing usai ujian. Kebetulan ada yang masih jajan,” ujarnya.

Aksi serupa juga pernah terjadi pada malam hari menjelang pelantikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Petugas KAI dan polisi langsung mendatangi lokasi pemasangan batu di Margosari, Kecamatan Pengasih. Kasus ini pun masih dalam penyelidikan untuk mengungkapnya.

Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5075 seconds (0.1#10.140)