Jalan Penghubung Empat Desa di Kendal Rusak Parah
A
A
A
KENDAL - Akses jalan penghubung empat desa di Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, rusak parah. Kerusakan jalan membahayakan pengguna karena bergelombang dan licin saat hujan.
Dari pantauan KORAN SINDO, kerusakan jalan tersebut mulai terjadi dari Desa Sidorejo-Penjalin-Tunggulsari. Di Desa Sidorejo, sebagian besar kerusakan karena aspal jalan mengelupas dan membentuk lubang dengan beragam ukuran.
Kondisi semakin parah setelah memasuki wilayah Desa Penjalin dan Desa Tunggulsari. Badan jalan dengan lebar sekitar 3,5 meter berlumpur sepanjang lebih dari tujuh kilometer. Kendaraan yang melintas terpaksa memelankan lajunya karena dikhawatirkan terpeleset.
Selain itu, badan jalan sebelah timur langsung berbatasan dengan bibir sungai tanpa pembatas. Sehingga, sangat mengancam keselamatan pengguna jalan jika terjatuh ataupun terpeleset.
Kerusakan juga terjadi pada jalan penghubung Desa Tunggulsari-Kertomulyo-Sidorejo. Bekas aspal yang mengelupas, selain menimbulkan kubangan lumpur, juga berkerikil. Jalan sepanjang sekitar lima kilometer itu di sisinya area persawahan. Sehingga, saat musim hujan, badan jalan penuh dengan lumpur.
Susi Nur Ajiyati (27), salah seorang warga Desa Tunggulsari mengatakan bahwa kerusakan jalan sangat mengganggu aktivitas warga. Jarak tempuh yang seharusnya hanya 10 menit dari Desa Tunggulsari ke Sidorejo, menjadi sekitar 20 menit.
"Padahal, hampir tiap hari warga di sini harus ke kota atau ke Kaliwungu untuk berbelanja atau memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada Pasar Srogo di Desa Sidorejo, tapi juga dua jalur yang ada sama-sama rusak parah," katanya, Senin (8/12/2014).
Warga di empat desa tersebut mengaku senang dengan informasi rencana perbaikan infrastruktur jalan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kendal. Namun, hingga saat ini perbaikan jalan dengan sistem betonisasi baru dilakukan pada sekitar 200 meter di Desa Sidorejo ke arah Desa Kertomulyo.
"Kalau memang ada program perbaikan, kami harap segera diperbaiki. Warga di sini sudah bertahun-tahun hidup tidak nyaman karena jalan rusak," tambahnya.
Sutejo (45), warga Desa Penjalin mengatakan, kerusakan jalan di desanya juga kerap menjadikan pengguna jalan terjatuh dan terpeleset, terutama pada musim hujan.
"Meskipun hanya luka ringan, tapi ini sangat mengganggu pengguna. Yang namanya kecelakaan kan tidak bisa diprediksi luka-lukanya, tapi soal jalan sangat bisa diantisipasi yakni dengan perbaikan. Kami sudah jenuh dengan kondisi jalan rusak," tegasnya.
Sementara, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mengatakan bahwa pihaknya sudah mencanangkan program perbaikan infrastruktur jalan. Rencananya, program yang dimulai pertengahan 2014 itu selesai pada 2015.
"Tahun 2015 jalan-jalan di Kabupaten Kendal sudah baik. Saya juga sudah menyampaikan kepada dinas terkait untuk terus mengontrol, jika ada kerusakan lagi harus segera diperbaiki," tandasnya.
Dari pantauan KORAN SINDO, kerusakan jalan tersebut mulai terjadi dari Desa Sidorejo-Penjalin-Tunggulsari. Di Desa Sidorejo, sebagian besar kerusakan karena aspal jalan mengelupas dan membentuk lubang dengan beragam ukuran.
Kondisi semakin parah setelah memasuki wilayah Desa Penjalin dan Desa Tunggulsari. Badan jalan dengan lebar sekitar 3,5 meter berlumpur sepanjang lebih dari tujuh kilometer. Kendaraan yang melintas terpaksa memelankan lajunya karena dikhawatirkan terpeleset.
Selain itu, badan jalan sebelah timur langsung berbatasan dengan bibir sungai tanpa pembatas. Sehingga, sangat mengancam keselamatan pengguna jalan jika terjatuh ataupun terpeleset.
Kerusakan juga terjadi pada jalan penghubung Desa Tunggulsari-Kertomulyo-Sidorejo. Bekas aspal yang mengelupas, selain menimbulkan kubangan lumpur, juga berkerikil. Jalan sepanjang sekitar lima kilometer itu di sisinya area persawahan. Sehingga, saat musim hujan, badan jalan penuh dengan lumpur.
Susi Nur Ajiyati (27), salah seorang warga Desa Tunggulsari mengatakan bahwa kerusakan jalan sangat mengganggu aktivitas warga. Jarak tempuh yang seharusnya hanya 10 menit dari Desa Tunggulsari ke Sidorejo, menjadi sekitar 20 menit.
"Padahal, hampir tiap hari warga di sini harus ke kota atau ke Kaliwungu untuk berbelanja atau memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada Pasar Srogo di Desa Sidorejo, tapi juga dua jalur yang ada sama-sama rusak parah," katanya, Senin (8/12/2014).
Warga di empat desa tersebut mengaku senang dengan informasi rencana perbaikan infrastruktur jalan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kendal. Namun, hingga saat ini perbaikan jalan dengan sistem betonisasi baru dilakukan pada sekitar 200 meter di Desa Sidorejo ke arah Desa Kertomulyo.
"Kalau memang ada program perbaikan, kami harap segera diperbaiki. Warga di sini sudah bertahun-tahun hidup tidak nyaman karena jalan rusak," tambahnya.
Sutejo (45), warga Desa Penjalin mengatakan, kerusakan jalan di desanya juga kerap menjadikan pengguna jalan terjatuh dan terpeleset, terutama pada musim hujan.
"Meskipun hanya luka ringan, tapi ini sangat mengganggu pengguna. Yang namanya kecelakaan kan tidak bisa diprediksi luka-lukanya, tapi soal jalan sangat bisa diantisipasi yakni dengan perbaikan. Kami sudah jenuh dengan kondisi jalan rusak," tegasnya.
Sementara, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mengatakan bahwa pihaknya sudah mencanangkan program perbaikan infrastruktur jalan. Rencananya, program yang dimulai pertengahan 2014 itu selesai pada 2015.
"Tahun 2015 jalan-jalan di Kabupaten Kendal sudah baik. Saya juga sudah menyampaikan kepada dinas terkait untuk terus mengontrol, jika ada kerusakan lagi harus segera diperbaiki," tandasnya.
(zik)