Anak Muda Pamerkan Industri Kreatif
A
A
A
SURABAYA - Anak muda masa kini tidak hanya dikenal cerdas tapi juga pandai membuka usaha. Kebanyakan dari mereka lebih memilih berkecimpung di dunia industri kreatif.
Bahkan bisa dibilang hampir sebagian besar industri kreatif dikerjakan anak muda. Banyak dari mereka yang mempunyai kreasi unik dipamerkan dalam ajang kepemudaan independen terbesar, yakni Surabaya Youth Carnival (SYC) 2014.
Dengan mengusung Tagline Juxtaposition , kegiatan tahunan yang sudah dua kali digelar ini membawa lima elemen industri kreatif yang ingin dikembangkan, yakni musik, kuliner, crafting , desain, dan film. Salah satunya usaha yang dikerjakan anak muda, yakni kreasi aneka kaktus yang dikembangkan oleh Rama Dicandra, Dewi Asthari, dan Sinta Gunawan.
Ketiga pemuda ini memilih mengembangkan konsep kaktus dengan pilihan warna yang cerah seperti hijau, oranye, pink, merah, dan kuning, sebagai bahan desain garden . Usaha yang diberi nama bucape ini tidak hanya mengembangkan desain garden, tetapi juga menjual kaktus dalam pot sebagai suvenir. ”Kami mempunyai koleksi tanaman tidak hanya kaktus, tapi ada juga suc-culents dan konsep umum yang diusung adalah urban garden ,” kata Rama.
Untuk mendapatkan tanaman kaktus, Rama dan teman- temannya memilih mengambil kaktus dari distributor yang ada di wilayah Kota Batu. Mengingat daerah itu banyak penjual kaktus berkualitas. Rama mengaku lebih memilih kaktus untuk mengembangkan urban garden karena lebih mudah dipelihara dan tidak perlu sering disiram.
Kaktus yang mereka jual tidak hanya diletakkan dalam satu pot. Kadang mereka membuat kreasi dalam satu pot yang agak besar sengaja ditanam beberapa jenis kaktus aneka warna sehingga hasilnya tampak lebih menawan. Usaha yang dimulai sejak tahun 2013 ternyata terus berkembang dan meluas menjadi usaha desain interior.
Alhasil, banyak yang memakai jasa mereka bertiga untuk mendesain beberapa ruang kantor. Bahkan saat artis Edi Brokoli berkunjung ke SYC 2014 juga menyempatkan diri mampir di boothbucape ini. ”Beberapa kantor yang sudah memakai jasa kami ada kantor marketing , apartemen, restoran, dan beberapa ruang lain di kantor-kantor,” ujar satu-satunya pria yang turut mengembangkan usaha bucape ini.
Selain bucape, ada juga beberapa kreasi anak muda lainnya. Termasuk kreasi batu-batuan, sepatu, tas, hingga aneka busana. Sementara Ketua Panitia SYC 2014 Aini Hanifa menuturkan, pelaksanaan SYC 2014 merupakan sebuah bentuk konkret dukungan masyarakat luas terhadap isu perkembangan dunia industri kreatif.
”Ini adalah momen tepat untuk saling bahu membahu mengembangkan industri kreatif, karena melalui kegiatan ini bisa saling belajar dan mengenal usaha anak muda satu sama lain,” ujarnya.
Mamik Wijayanti
Bahkan bisa dibilang hampir sebagian besar industri kreatif dikerjakan anak muda. Banyak dari mereka yang mempunyai kreasi unik dipamerkan dalam ajang kepemudaan independen terbesar, yakni Surabaya Youth Carnival (SYC) 2014.
Dengan mengusung Tagline Juxtaposition , kegiatan tahunan yang sudah dua kali digelar ini membawa lima elemen industri kreatif yang ingin dikembangkan, yakni musik, kuliner, crafting , desain, dan film. Salah satunya usaha yang dikerjakan anak muda, yakni kreasi aneka kaktus yang dikembangkan oleh Rama Dicandra, Dewi Asthari, dan Sinta Gunawan.
Ketiga pemuda ini memilih mengembangkan konsep kaktus dengan pilihan warna yang cerah seperti hijau, oranye, pink, merah, dan kuning, sebagai bahan desain garden . Usaha yang diberi nama bucape ini tidak hanya mengembangkan desain garden, tetapi juga menjual kaktus dalam pot sebagai suvenir. ”Kami mempunyai koleksi tanaman tidak hanya kaktus, tapi ada juga suc-culents dan konsep umum yang diusung adalah urban garden ,” kata Rama.
Untuk mendapatkan tanaman kaktus, Rama dan teman- temannya memilih mengambil kaktus dari distributor yang ada di wilayah Kota Batu. Mengingat daerah itu banyak penjual kaktus berkualitas. Rama mengaku lebih memilih kaktus untuk mengembangkan urban garden karena lebih mudah dipelihara dan tidak perlu sering disiram.
Kaktus yang mereka jual tidak hanya diletakkan dalam satu pot. Kadang mereka membuat kreasi dalam satu pot yang agak besar sengaja ditanam beberapa jenis kaktus aneka warna sehingga hasilnya tampak lebih menawan. Usaha yang dimulai sejak tahun 2013 ternyata terus berkembang dan meluas menjadi usaha desain interior.
Alhasil, banyak yang memakai jasa mereka bertiga untuk mendesain beberapa ruang kantor. Bahkan saat artis Edi Brokoli berkunjung ke SYC 2014 juga menyempatkan diri mampir di boothbucape ini. ”Beberapa kantor yang sudah memakai jasa kami ada kantor marketing , apartemen, restoran, dan beberapa ruang lain di kantor-kantor,” ujar satu-satunya pria yang turut mengembangkan usaha bucape ini.
Selain bucape, ada juga beberapa kreasi anak muda lainnya. Termasuk kreasi batu-batuan, sepatu, tas, hingga aneka busana. Sementara Ketua Panitia SYC 2014 Aini Hanifa menuturkan, pelaksanaan SYC 2014 merupakan sebuah bentuk konkret dukungan masyarakat luas terhadap isu perkembangan dunia industri kreatif.
”Ini adalah momen tepat untuk saling bahu membahu mengembangkan industri kreatif, karena melalui kegiatan ini bisa saling belajar dan mengenal usaha anak muda satu sama lain,” ujarnya.
Mamik Wijayanti
(ftr)