Kementerian Dikti Selidiki Pildir Polije

Jum'at, 05 Desember 2014 - 11:03 WIB
Kementerian Dikti Selidiki Pildir Polije
Kementerian Dikti Selidiki Pildir Polije
A A A
JEMBER - Adanya surat dugaan ketidakberesan Pemilihan Direktur Politeknik Negeri Jember (Pildir Polije) direspons Kementerian Pendidikan Tinggi.

Bahkan, kementerian itu pun sudah turun ke Jember untuk melakukan investigasi terhadap kasus dugaan bagi-bagi giliran jabatan Direktur Polije tersebut. “Sudah ada tim dari Jakarta yang turun ke Jember,” ujar R Abdoel Djamali, Ketua Forum Dosen Polije, kemarin siang. Dia mengatakan, tim dari Jakarta ini dari Kementrian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi.

Tim Kementrian ini turun karena memang responsif setelah mendapatkan laporan dari Forum Dosen Polije. Tim ini langsung melakukan investigasi terkait laporan tersebut. Terkait substansi laporan, imbuh Djamali, hampir sama persis dengan yang disampaikan kepada media beberapa waktu lalu. “Tidak ada yang kami tutupi. Ini fakta bukan tuduhan yang memang terjadi,” ungkap Djamali.

Apalagi, kasus ini juga sudah terbuka di publik beberapa waktu sebelum dilaporkan ke Jakarta. Yang jelas, dia mengakui, tim tersebut sempat menemui Forum Dosen Polije untuk mengonfirmasi sejumlah pertanyaan. Bahkan, kabarnya tim ini akan turun bertahap dalam beberapa waktu ke depan hingga pelaksanaan pemilihan Direktur Polije yang kemungkinan besar digelar pekan depan. “Kabarnya sih akan ada tim lagi, tapi kami belum tahu pasti,” ucap Djamali kemarin.

Forum Dosen Polije berharap segera ada tindak lanjut terkait laporan tersebut. Meski-pun demikian, proses pemi-lihan Direktur Polije akan tetap berlangsung. Apalagi, prosesnya hingga sekarang juga masih berlangsung sesuai peraturan yang ada. “Proses pemilihannya tidak ada yang salah, semua sesuai undang- undang dan Permendikbud,” tandas Djamali kemarin.

Dengan begitu, nantinya diharapkan kasus ini tidak sampai mengganggu keseluruhan proses pemilihan Direktur Polije. Djamali menerangkan, belum ada kepastian apakah agenda pemilihan Direktur Polije yang prosesnya sedang berjalan akan dihentikan atau diundur.

Kewenangan untuk melakukan penundaan dan pengunduran di tangan Kementrian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi. Djamali menambahkan, dari tiga calon direktur, yakni Nanang Dwi Wahyono (Direktur Polije) dan Bagus Putu Yudhia Kurniawan (Pembantu Direktur 1 Polije) serta Soewardi, masih memiliki kans yang sama kuat. Pasalnya, 35% suara dari Menteri Dikti dan Ristek sangat mungkin mengubah suara yang ada.

Saat penyaringan beberapa waktu lalu, tiga calon hampir sama kuat. Nanang masih mengungguli dua calon lain, yakni dengan 16 suara senat, disusul Bagus 10 suara, dan terakhir Soewardi 7 suara. “Sedangkan, suara menteri yang 35 suara ini sama dengan 17 kursi senat,” kata Djamali.

Nanang Dwi Wahyono mengungkapkan bahwa kasus dugaan bagi-bagi jabatan di Polije sudah sampai ke Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi. “Kita menunggu saja dari pak menteri,” tutur Nanang.

Nanang sendiri meru-pakan rekan dekat mantan Direktur Polije Jember Asmuji yang kini menjadi Direktur Polije Banyuwangi. “Apa pun fatwa pak menteri, saya mengikuti,” ujar Nanang pasrah. Termasuk, jika memang nantinya ada sanksi dan eksekusi yang dilakukan menteri.

Sebelumnya menjelang pemilihan Direktur Politeknik Negeri Jember (Polije), diduga ada ketidakberesan. Bahkan, proses pemilihan Direktur Polije yang akan berlangsung antara 1-12 Desember 2014 diduga sarat rekayasa dan kepentingan oknum tertentu.

Beredar dokumen di kalangan mahasiswa dan dosen sejak pertengahan November lalu bahwa jabatan direktur Politeknik Negeri Jember untuk periode 2011-2015 diberikan kepada Nanang Dwi Wahyono dan untuk periode berikutnya, yaitu periode 2015-2019, jabatan akan diserahkan kepada Bagus Putu Yudhia Kurniawan.

Bahkan, dalam dokumen tertulis jelas tentang pembagian kekuasaan di lingkungan Politeknik Negeri Jember. Jika jabatan Direktur Polije untuk periode 2015-2019 dipegang Bagus Putu Yudhia Kurniawan yang saat ini menjadi Pembantu Direktur 1. Dalam dokumen yang berkop lembaga dan bermeterai tersebut, tercantum nama saksi-saksi.

Salah satu di antaranya Asmuji selaku mantan Direktur Polije 2006-2011 yang sekarang menjadi Direktur Politeknik Banyuwangi sebagai saksi. Dokumen tersebut dibuat tertanggal 1 November 2010 bertempat di rumah Asmuji di Jalan Karimata, Jember.

P Juliatmoko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3484 seconds (0.1#10.140)