TNI AD Siap Lindungi Aset Negara
A
A
A
GRESIK - Jangan sampai ada tanah atau lahan kosong di Indonesia yang dikuasai dan bahkan dibeli PMA (perusahaan modal asing).
Saatnya masyarakat Indonesia memaksimalkan dan memperdayakan untuk kesejahteraannya. Penegasan itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan sambutan silaturahmi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) se-Indonesia di auditorium PT Wilmar Nabati Indonesia (WNI), kemarin.
Tampak hadir dalam penyambutan para Pangdam se- Indonesia itu, Martua Sitorus selaku owner , ada Ganda selaku pemegang saham, Suheri dari Direksi PT WNI, dan Taufik Tamin selaku Direktur Eksekutif PT WNI.
Menurutnya, kunjungan ke PT WNI bagi Pangdam se-Indonesia bertujuan mengetahui proses produksi. Sebab WNI merupakan perusahaan nasional yang bermain dari hulu ke hilir. Bahkan, nilai ekspornya besar yang dapat menyumbang pemasukan ke APBN.
“Bahwa WNI menyumbang pajak cukup besar, yaitu dari ekspor saja kisaran Rp14 triliun dan PPn mencapai Rp35 triliun, sehingga sumbangan ke APBN kisaran 2 sampai 3 persen. Bahkan, proses hulu ke hilirnya tidak ada yang keluar, semua diproses sendiri,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Lanjut Jenderal Gatot, bila semua perusahaan nasional melakukan hal sama, yaitu mengelola sendiri, maka betapa makmurnya masyarakat Indonesia. Karena itu, pihaknya mengharapkan kepada Pangdam se-Indonesia setelah kembali mengamankan lahan kosong dari penguasaan PMA.
“Daripada dikuasai PMA, lebih baik diberdayakan untuk masyarakat sekitar agar mau berkebun. Karena dengan berkebun, masyarakat dapat memenuhi dan meningkatkan taraf hidupnya,” kata dia.
KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menjelaskan, kemungkinan korps yang dipimpinnya mengadopsi penanaman kelapa sawit di lahan milik TNI mencapai ribuan hektare di Indonesia. Namun, itu pun bukan menjadi lini bisnis TNI, tetapi dikembalikan kepada masyarakat.
“Jadi kalau memang mau belajar, kami tidak hanya mengambil manfaat biodiselnya untuk kendaraan TNI AD. Tetapi untuk semua lini dan dikembalikan kepada masyarakat,” ucapnya.
Seusai pemaparan perusahaan oleh Direktur Eksekutif Taufik Tamin di hadapan Pangdam se-Indonesia, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninggalkan arena silaturahmi. Acara dilanjutkan plant tour mengelilingi perusahaan.
Humas PT Wilmar Nabati Indonesia, Hartono menjelaskan, bila WNI hanya sebagai tuan rumah kegiatan silaturahmi KASAD dengan Pangdam se-Indoenesia.
Ashadi ik
Saatnya masyarakat Indonesia memaksimalkan dan memperdayakan untuk kesejahteraannya. Penegasan itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan sambutan silaturahmi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) se-Indonesia di auditorium PT Wilmar Nabati Indonesia (WNI), kemarin.
Tampak hadir dalam penyambutan para Pangdam se- Indonesia itu, Martua Sitorus selaku owner , ada Ganda selaku pemegang saham, Suheri dari Direksi PT WNI, dan Taufik Tamin selaku Direktur Eksekutif PT WNI.
Menurutnya, kunjungan ke PT WNI bagi Pangdam se-Indonesia bertujuan mengetahui proses produksi. Sebab WNI merupakan perusahaan nasional yang bermain dari hulu ke hilir. Bahkan, nilai ekspornya besar yang dapat menyumbang pemasukan ke APBN.
“Bahwa WNI menyumbang pajak cukup besar, yaitu dari ekspor saja kisaran Rp14 triliun dan PPn mencapai Rp35 triliun, sehingga sumbangan ke APBN kisaran 2 sampai 3 persen. Bahkan, proses hulu ke hilirnya tidak ada yang keluar, semua diproses sendiri,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Lanjut Jenderal Gatot, bila semua perusahaan nasional melakukan hal sama, yaitu mengelola sendiri, maka betapa makmurnya masyarakat Indonesia. Karena itu, pihaknya mengharapkan kepada Pangdam se-Indonesia setelah kembali mengamankan lahan kosong dari penguasaan PMA.
“Daripada dikuasai PMA, lebih baik diberdayakan untuk masyarakat sekitar agar mau berkebun. Karena dengan berkebun, masyarakat dapat memenuhi dan meningkatkan taraf hidupnya,” kata dia.
KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menjelaskan, kemungkinan korps yang dipimpinnya mengadopsi penanaman kelapa sawit di lahan milik TNI mencapai ribuan hektare di Indonesia. Namun, itu pun bukan menjadi lini bisnis TNI, tetapi dikembalikan kepada masyarakat.
“Jadi kalau memang mau belajar, kami tidak hanya mengambil manfaat biodiselnya untuk kendaraan TNI AD. Tetapi untuk semua lini dan dikembalikan kepada masyarakat,” ucapnya.
Seusai pemaparan perusahaan oleh Direktur Eksekutif Taufik Tamin di hadapan Pangdam se-Indonesia, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninggalkan arena silaturahmi. Acara dilanjutkan plant tour mengelilingi perusahaan.
Humas PT Wilmar Nabati Indonesia, Hartono menjelaskan, bila WNI hanya sebagai tuan rumah kegiatan silaturahmi KASAD dengan Pangdam se-Indoenesia.
Ashadi ik
(ftr)