Bantul Masih Kekurangan Elpiji

Selasa, 02 Desember 2014 - 11:52 WIB
Bantul Masih Kekurangan...
Bantul Masih Kekurangan Elpiji
A A A
BANTUL - Meski sudah mendapat pasokan elpiji 3 kilogram (kg) sekitar 4%, namun Pemkab Bantul masih kekurangan pasokan. Pemkab membutuhkan sedikitnya tambahan 3.000 tabung elpiji lagi untuk memenuhi permintaan pasar.

Dalam catatan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabu paten Bantul, saat ini pasokan mencapai 22.000 tabung elpiji. Namun kebutuhan warga mencapai 25.000 tabung per hari. Kepala Bagian Perdagangan Disperindagkop Kabupaten Bantul, Sahadi mengungkapkan, musim hujan ini konsumsi elpiji 3 kg mengalami peningkatan dibanding dengan musim kemarau yang lalu.

Karena ada sejumlah masyarakat yang awalnya menggunakan kayu bakar mulai beralih menggunakan elpiji bersubsidi tersebut. “Memang ada peningkatan konsumsi karena pola dari masyarakat sekarang berbeda,” ujar Sahadi di kantornya, kemarin.

Jika dihitung dari jumlah kepala keluarga yang ada di Bantul, saat ini ada sekitar 250.000 kepala keluarga (KK) dan dengan tingkat konsumsi satu tabung elpiji 3 kg mampu memenuhi kebutuhan mereka selama 10 hari, maka sejatinya Bantul butuh pasokan sekitar 25.000 tabung per hari. Karena pasokannya hanya sekitar 22.000 per hari maka dipastikan Bantul kekurangan pasok an sekitar 3.000 tabung per harinya.

Karena pasokannya kurang, diperparah dengan distribusi yang tidak merata dari tabung tersebut di setiap wilayah, maka harga tidak bisa terkontrol. Selama ini Disperindagkop memang kesulitan melakukan kon trol harga jual elpiji bersubsidi tersebut karena memang pasokannya masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat. “Harusnya pasokannya itu melimpah, jadi harga bisa ditekan. Pasokan melimpah tidak apa-apa asal distribusinya yang dikontrol,” ujarnya.

Terkait dengan masih susahnya untuk mendapatkan elpiji 3 kg dan harganya mahal, Sahadi mengungkapkan, hal tersebut salah satunya memang karena distribusi yang tidak merata. Sebab ada beberapa wilayah yang pasokan elpiji 3 kg melimpah, sementara ada wilayah yang pasokannya masih minim.

Salah satu penyebabnya adalah sebaran pangkalan elpiji 3 kg masih belum merata serta adanya perbedaan mencolok alokasi antara satu pangkalan dengan pangkalan yang lain. Karena ada sekitar 30–40 pangkalan yang mendapatkan pasokan di atas 2.000 tabung, tetapi di satu sisi masih banyak pangkalan yang menerima elpiji hanya 100 tabung.

Padahal, pangkalan yang mendapat pasokan lebih dari 2.000 tabung elpiji tersebut terkonsentrasi di wilayah tertentu. “Karena itu selain mengajukan penambahan pasokan, kami juga ingin adanya kemudahan penambahan pangkalan,” tambahnya.

Kepala Disperindagkop Kabupaten Bantul Sulistyanto mengatakan, pihaknya juga mengusulkan agar pasokan atau distribusi elpiji 3 kg dikoordinasikan oleh kecamatan. Karena selama ini, pihak kecamatan lebih mengetahui berapa kebutuhan sesungguhnya elpiji bersubsidi di wilayah mereka. Dengan demikian, nanti tidak terulang kembali adanya kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah tertentu sementara wilayah lain pasokannya berlebih.

Erfanto Linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)