Membuat Busana Pegasus dari Bungkus Spidol

Senin, 01 Desember 2014 - 12:06 WIB
Membuat Busana Pegasus dari Bungkus Spidol
Membuat Busana Pegasus dari Bungkus Spidol
A A A
SURABAYA - Bungkus spidol mungkin terlihat tidak ada manfaatnya. Mengingat setelah cairan di dalamnya habis, bungkus spidol hanya bisa dibuang begitu saja.

Tetapi berbeda dengan spidol jenis connector pen yang diproduksi Faber Castell Internasional Indonesia (FCII). Spidol jenis ini bisa dirangkai lagi menjadi sebuah mainan. Seperti yang dilakukan anakanak SD dalam kegiatan Connectorpen Challenge yang berlangsung di Atrium Grandcity Mall, Surabaya, kemarin. Sekitar 800 peserta mengikuti lomba mewarnai dan merangkai connector pen .

Para peserta tampak antusias dan menikmati lomba Connectorpen Challenge . Pasalnya, bentuk gambar yang sudah diwarnai bisa dibuat menjadi kerajinan tangan (craft ) berbentuk kumbang atau kupu-kupu. Beberapa teknik yang bisa dipakai anak-anak untuk membuat craft dari connector pen yakni patterning , pointillism , squiggling , contour , shading , mosaic , labyrinth, dan dash line .

Anak-anak diberi kebebasan mengolah gambar yang sudah ada melalui berbagai teknik tersebut. ”Jadi dalam kegiatan ini, anak-anak sebenarnya diberi kebebasan untuk berkreasi supaya mereka bisa membuat kerajinan tangan yang sesuai dengan idenya mereka,” kata Branch Manager FCII Surabaya Surya Trikusuma.

Uniknya, dalam acara kemarin, anak-anak tidak hanya diperkenalkan untuk membuat craft sederhana dari connecetor pen dan media gambar, tetapi rangkaian juga ditunjukkan hasil kreasi connector pen dalam bentuk lain, misalnya busana pegasus. Busana ini dirangkai dari connector pen dengan pilihan warna yang didominasi oranye dan merah.

Untuk menyusun satu busana pegasus dibutuhkan sekitar 1.200 connector pen dan memiliki berat sekitar 20 kg. Semua connector pen dipasang dengan cara ditempel dan dirangkai dengan sebuah pengait yang memang sudah bawaan dari alat warna serbaguna tersebut. Alhasil, anak-anak seusai lomba rebutan berfoto dengan model pegasus dari connector pen tersebut.

Bahkan, tidak hanya anak-anak, orang tua pun antusias berpose dengan model pegasus connector pen . ”Melalui acara ini, sebenarnya kami mendorong kreativitas anak-anak, khususnya dalam membuat kerajinan tangan. Karena itu, kami kenalkan membuatcraft sederhana dari gambar dan connector pen , tetapi kami juga kenalkan busana pegasus yang dipakai model supaya orang tahu connector pen ini, walaupun tintanya habis, jangan dibuang karena bisa digunakan untuk membuat berbagai bentuk craft lain,” papar Surya menjelaskan sambil menunjukkan beberapa kreasi dari connector pen.

Untuk diketahui, kegiatan lomba Connectorpen Challange banyak melibatkan para praktisi dan dilaksanakan di 11 kota besar seluruh Indonesia, di antaranya Yogyakarta, Bandung, Semarang, Bali, Surabaya. Bahkan, tahun lalu bisa melibatkan 5.500 peserta anak-anak secara nasional.

Mamik Wijayanti
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7383 seconds (0.1#10.140)