Lima Karyawan Subkon Smelting Keracunan
A
A
A
GRESIK - Lima karyawan subkon PT Smelting Gresik dilarikan ke Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Petrokimia Gresik (IRD RSPG), kemarin. Diduga karyawan PT Sinar Teknik Indonesia (STI) keracunan makanan katering.
Lima karyawan PT STI yang dipekerjakan di PT Smelting, yaitu Fajar, 25, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, kemudian berturut-turut Meto, 25, Suratman, 24, Saini, 23, dan Wahyu, 25. Kelimanya karyawan perusahaan berlokasi di Jalan Raya Sukomulyo KM 23 Manyar, Gresik, itu bagian maintenance.
Kelimanya dibawa ke RSPG sekitar pukul 10.30 WIB, setelah merasakan pusing, mual dan diare. Bahkan, di antara mereka ada yang mengalami diare sampai lima kali sehingga mengalami kekurangan cairan. Hingga siang kemarin, mereka berlima masih mendapat perawatan di IRD RSPG.
Manajemen PT STI semula menutup-nutupi kejadian tersebut. Bahkan, staf safety PT STI, M Fathullah Ahmad yang menunggui kelima karyawan, sempat mengusir para wartawan. Bahkan, kepada polisi dari Satreskrim Polres Gresik mengaku makanan yang dimakan dari penjual keliling nasi bungkus.
”Kepada kami mereka mengaku keracunan makanan. Makanannya mereka beli dari pedagang keliling. Untungnya keracunan standar, sehingga tidak memerlukan serius dari dokter,” ujar AKP Ayub Diponegoro Azhar, Kasat Reskrim Polres Gresik.
Manager HRD PT STI Gresik, Erna Wahyuningsih mengakui, kelima karyawannya keracunan makanan katering langganan Bu Jujuk di Perum Gresik, Kota Baru. Namun, kelima karyawan tersebut sudah mendapat perawatan di RSPG. ”Kondisinya berangsur membaik. Dari kelima karyawan tidak ada yang mengkhawatirkan. sehingga bila sudah baikkan, mereka bakal diperkenankan pulang dan istirahat di rumah,” katanya.
Dijelaskannya, semula ada delapan karyawan PT STI yang dipekerjakan di PT Smelting bagian maintenance . Sudah menjadi kebiasaan, kalau ada karyawan yang lembur apalagi lemburnya hingga pukul 21.00 WIB, dikirim makan katering Bu Jujuk GKB. Mereka makan bersama sekitar pukul 17.30 WIB.
Awalnya, kata Erna, mereka tidak merasakan apa-apa setelah makan bermenu nasi ayam dan telur. Namun sepulang kerja, mereka merasakan mual, pusing, dan mencret. Bahkan, di antaranya ada yang bolakbalik ke kamar mandi hingga lima kali.
”Maka saat masuk pagi ternyata masih merasakan mual, pusing, dan mencret. Akhirnya kami bawa ke RSPG supaya mendapat perawatan,” ujar dia.
Ashadi ik
Lima karyawan PT STI yang dipekerjakan di PT Smelting, yaitu Fajar, 25, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, kemudian berturut-turut Meto, 25, Suratman, 24, Saini, 23, dan Wahyu, 25. Kelimanya karyawan perusahaan berlokasi di Jalan Raya Sukomulyo KM 23 Manyar, Gresik, itu bagian maintenance.
Kelimanya dibawa ke RSPG sekitar pukul 10.30 WIB, setelah merasakan pusing, mual dan diare. Bahkan, di antara mereka ada yang mengalami diare sampai lima kali sehingga mengalami kekurangan cairan. Hingga siang kemarin, mereka berlima masih mendapat perawatan di IRD RSPG.
Manajemen PT STI semula menutup-nutupi kejadian tersebut. Bahkan, staf safety PT STI, M Fathullah Ahmad yang menunggui kelima karyawan, sempat mengusir para wartawan. Bahkan, kepada polisi dari Satreskrim Polres Gresik mengaku makanan yang dimakan dari penjual keliling nasi bungkus.
”Kepada kami mereka mengaku keracunan makanan. Makanannya mereka beli dari pedagang keliling. Untungnya keracunan standar, sehingga tidak memerlukan serius dari dokter,” ujar AKP Ayub Diponegoro Azhar, Kasat Reskrim Polres Gresik.
Manager HRD PT STI Gresik, Erna Wahyuningsih mengakui, kelima karyawannya keracunan makanan katering langganan Bu Jujuk di Perum Gresik, Kota Baru. Namun, kelima karyawan tersebut sudah mendapat perawatan di RSPG. ”Kondisinya berangsur membaik. Dari kelima karyawan tidak ada yang mengkhawatirkan. sehingga bila sudah baikkan, mereka bakal diperkenankan pulang dan istirahat di rumah,” katanya.
Dijelaskannya, semula ada delapan karyawan PT STI yang dipekerjakan di PT Smelting bagian maintenance . Sudah menjadi kebiasaan, kalau ada karyawan yang lembur apalagi lemburnya hingga pukul 21.00 WIB, dikirim makan katering Bu Jujuk GKB. Mereka makan bersama sekitar pukul 17.30 WIB.
Awalnya, kata Erna, mereka tidak merasakan apa-apa setelah makan bermenu nasi ayam dan telur. Namun sepulang kerja, mereka merasakan mual, pusing, dan mencret. Bahkan, di antaranya ada yang bolakbalik ke kamar mandi hingga lima kali.
”Maka saat masuk pagi ternyata masih merasakan mual, pusing, dan mencret. Akhirnya kami bawa ke RSPG supaya mendapat perawatan,” ujar dia.
Ashadi ik
(ftr)