Trem Digarap Awal 2015

Senin, 24 November 2014 - 15:39 WIB
Trem Digarap Awal 2015
Trem Digarap Awal 2015
A A A
SURABAYA - Kementrian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk mengaktifkan kembali jalur trem yang sebelumnya pernah ada di Surabaya.

Rencananya jalur ini akan digunakan sebagai jalur proyek trem yang kini tengah digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan, mengatakan, dengan perencanaan yang matang groundbreaking trem sudah bisa dilaksanakan awal 2015. Jika tidak ada kendala berarti, dia memprediksi dalam dua atau tiga tahun ke depan warga Surabaya bisa memanfaatkan trem sebagai alternatif bertransportasi.

Kemenhub dan pemkot juga sepakat operasional trem berada di bawah PT KAI. Sedangkan pemkot menyiapkan subsidi jika harga tiket nantinya dipandang terlalu tinggi. “Dengan demikian, warga bisa menikmati trem dengan harga yang terjangkau. Untuk perkiraan harga tiket masih akan dibahas lebih detail,” kata Jonan usia bertemu Tri Rismaharini di Stasiun Gubeng, kemarin.

Terkait monorel, menteri jebolan Unair ini mengatakan, pelaksanaan pembangunan trem dan monorel hendaknya tidak dilakukan bersamaan. Pasalnya, jika dibangun bersamaan, keruwetan di ruas jalan kemungkinan akan terjadi lantaran beban hambatan akan bersinggungan dengan volume kendaraan. Untuk itu, dia berpendapat trem harus dikerjakan lebih dahulu. “Tapi selebihnya terkait monorel kami serahkan kepada Ibu Wali Kota enaknya bagaimana,” ucapnya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengungkapkan, kebutuhan angkutan massal cepat (AMC) sudah mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. Pasalnya, semakin lama jumlah kendaraan pribadi semakin meningkat. Karena itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah menyediakan alternatif sarana transportasi yang berkualitas. Dia berharap warga mau beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal.

Asumsinya, di samping menghindari kemacetan, kesadaran publik memanfaatkan transportasi umum juga erat kaitannya dengan kampanye ramah lingkungan. Pengeluaran bahan bakar minyak (BBM) bisa ditekan plus udara lebih bersih karena jumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalan berkurang. “Trem itu lebarnya setara mobil minibus. Jadi, tidak selebar gerbong kereta api. Dengan begitu, saya rasa tidak akan terlalu memakan banyak ruang,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji, menilai, pertemuan antara wali kota dengan Menhub sebagai langkah positif bagi perkembangan proyek AMC. Menurut dia, pemerintah pusat membuktikan diri masih berkomitmen mewujudkan transportasi berbasis massal.

Dikatakan Agus, pemkot sendiri sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin menyambut pembangunan proyek tersebut. Perkembangan terakhir, pemetaan trase jalur trem tempo dulu sudah rampung. Hasilnya, sama sekali tidak dijumpai adanya kendala.

“Seluruh pemetaan jalur trem sudah ditemukan dan semuanya teridentifikasi dengan baik,” ungkap mantan kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya ini.

Lukman Hakim
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5724 seconds (0.1#10.140)
pixels