Pamerkan Busana Modern Avant Garde

Minggu, 23 November 2014 - 11:43 WIB
Pamerkan Busana Modern Avant Garde
Pamerkan Busana Modern Avant Garde
A A A
SURABAYA - Busana bergaya modern avant garde kemarin ditampilkan desainer lulusan Arva School of Fashion. Di Dyandra Convention Hall Gramedia, sebanyak 33 alumni dan 6 desainer meluncurkan masingmasing karyanya dengan mengusung tema Rebirth .

Tema ini dipilih karena mengandung bentuk kehidupan yang direfleksikan dalam siluet dan tekstur dari fenomena alam. Tema tersebut kemudian diaplikasikan masing-masing desainer lewat busana dengan potongan asimetris dan teknik draping serta memanipulasi kain sehingga lahirkan busana ready to wear dengan gaya avant grade. Misalnya busana rancangan Hany Mustikasari yang terlihat simpel, tapi elegan.

Busana yang menggunakan kombinasi kain sifon dan sutra ini tampak feminin saat dikenakan, mengingat pada bagian rok pendek sengaja dibuat pas di tubuh, begitu juga untuk atasannya. Saat dijumpai dalam acara ulang tahun ke-25 Arva School of Fashion, Hany menjelaskan, busananya tersebut bertema tentang jiwa yang tidak pernah mengalami kematian dan kelahiran.

”Jiwa kan tidak hidup atau mati akan terus ada dan yang baru hanya raga, akhirnya saya cari bentuk untuk mewakili kata-kata tersebut. Ketemulah air, di mana air selalu memiliki esensi yang tetap dan saya wujudkan dalam bentuk desain busana bergelombang tipis di bagian depannya,” kata Hany.

Berbeda dari Hany yang mengaplikasikan jiwa ke busananya, maka Yessy Yulianty Khoe justru mengangkat tema pribadi, yakni Neardeath and Experince . Busana kuning muda bercampur abu-abu yang dikenakan salah satu model itu menceritakan pengalaman saat mendekati kematian.

Banyak memori yang bercampur aduk, pilihan warna kuning dan abu-abu merupakan momen buruk dan baik yang sedang dikenang seseorang saat menghadapi maut. ”Filosofinya sih secara garis besar bercerita tentang perasaan yang bercampur aduk saat mendekati kematian,” ujarnya. Jenis kain yang digunakannya yakni katun poliester, bagian bahu lebih banyak mempergunakan kain organdi dan untuk bagian capenya ditambahkan kain wol.

Hampir semua rancangan enam desainer yang akan melakukan graduation kemarin terlihat lebih banyak mengaplikasikan busana avant garde lewat tampilan warna soft. Cokelat muda dan agak kuning dipilih karena melambangkan keanggunan seorang perempuan.

Uniknya, enam busana ini juga diberi tambahan hairpist yang berbeda-beda, misalnya ada yang menjulang ke atas mirip tanduk rusa atau hanya melingkar- lingkar di kepala. Semua bahan hairpist ini terbuat dari benda sejenis kabel yang dirangkai sedemikian rupa sehingga aman digunakan.

Mamik wijayanti
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8516 seconds (0.1#10.140)