Maksimalkan Aset domestic
A
A
A
MALANG - Skuad impor memang sangat krusial bagi Arema Cronus. Namun, staf pelatih tak melupakan aset domestik. Berkaca pada Indonesia Super League (ISL) 2014, terlalu banyak pemain lokal yang talentanya tidak benar-benar terpakai di Stadion Kanjuruhan.
Paling kelihatan adalah posisi winger atau penyerang sayap yang dihuni banyak pemain. Di posisi tersebut menumpuk pemain yang hanya sebatas pelengkap bangku cadangan. Ada Irsyad Maulana, Arif Suyono, Dendi Santoso, serta Sunarto. Keempatnya kalah bersaing dengan Samsul Arif dan Beto Goncalves.
Melihat usianya, hanya Irsyad yang paling muda dan wajar jika penampilannya paling labil. Sementara Arif, Dendi, dan Sunarto sudah saatnya menunjukkan kematangan. “Saya berharap mereka akan bangkit dan lebih bersaing lagi musim depan. Secara kemampuan, sebenarnya semua dalam level yang sama, hanya faktor konsistensi tetap berpengaruh. Sudah saatnya mereka menjadi kekuatan reguler,” ucap Pelatih Arema Suharno.
Upaya menjadi kekuatan utama memang tidak mudah bagi mereka. Jika Arema mendatangkan pemain asing berposisi sama dengan Beto Goncalves, sayap bakal menjadi habitat pemain baru dan satu posisi lain sebagai winger di kaveling Samsul. Irsyad dkk wajib memberikan performa istimewa jika tidak ingin lagi sekadar menjadi pemain pengganti di klub yang membesarkan namanya.
“Mereka harus bekerja ekstrakeras lagi. Mau tak mau harus seperti itu,” kata Suharno. Pada musim 2014 sempat ada Irsyad yang mendapat kesempatan pada awal musim. Namun sayang, grafik performanya kemudian menurun dan justru Samsul yang terus menanjak dan dipercaya hingga akhir musim.
Sementara Dendi dan Sunarto tidak mengalami perubahan dari musim ke musim. Belum ada progres yang benarbenar mencolok karena nyatanya kedua pemain asli didikan Singo Edan tersebut masih sebatas spesialis serep. Arif Suyono lebih parah lagi.
“Semua pelatih ingin pemain lokalnya bermain bagus, apalagi kalau bisa masuk tim nasional. Saya juga punya keinginan seperti itu. Semoga musim depan ada lagi pemain lokal yang mencuat kualitasnya di Arema,” tandas Suharno.
Sementara dari progres transfer pemain, Arema dikabarkan tengah intim dengan Hasim Kipuw. Bek kanan Persebaya Surabaya itu diketahui sempat bertemu secara personal dengan CEO Arema Iwan Budianto. Hasim pernah membela Arema pada musim 2012/2013 saat dilatih Rahmad Darmawan.
Arema juga masih memiliki tanggungan mendatangkan tiga pemain impor sebagai pengganti Gustavo Lopez dkk. Rencananya posisi yang dihuni pemain dari luar negeri adalah bek, gelandang, dan penyerang sama seperti komposisi sebelumnya.
Kukuh setyawan
Paling kelihatan adalah posisi winger atau penyerang sayap yang dihuni banyak pemain. Di posisi tersebut menumpuk pemain yang hanya sebatas pelengkap bangku cadangan. Ada Irsyad Maulana, Arif Suyono, Dendi Santoso, serta Sunarto. Keempatnya kalah bersaing dengan Samsul Arif dan Beto Goncalves.
Melihat usianya, hanya Irsyad yang paling muda dan wajar jika penampilannya paling labil. Sementara Arif, Dendi, dan Sunarto sudah saatnya menunjukkan kematangan. “Saya berharap mereka akan bangkit dan lebih bersaing lagi musim depan. Secara kemampuan, sebenarnya semua dalam level yang sama, hanya faktor konsistensi tetap berpengaruh. Sudah saatnya mereka menjadi kekuatan reguler,” ucap Pelatih Arema Suharno.
Upaya menjadi kekuatan utama memang tidak mudah bagi mereka. Jika Arema mendatangkan pemain asing berposisi sama dengan Beto Goncalves, sayap bakal menjadi habitat pemain baru dan satu posisi lain sebagai winger di kaveling Samsul. Irsyad dkk wajib memberikan performa istimewa jika tidak ingin lagi sekadar menjadi pemain pengganti di klub yang membesarkan namanya.
“Mereka harus bekerja ekstrakeras lagi. Mau tak mau harus seperti itu,” kata Suharno. Pada musim 2014 sempat ada Irsyad yang mendapat kesempatan pada awal musim. Namun sayang, grafik performanya kemudian menurun dan justru Samsul yang terus menanjak dan dipercaya hingga akhir musim.
Sementara Dendi dan Sunarto tidak mengalami perubahan dari musim ke musim. Belum ada progres yang benarbenar mencolok karena nyatanya kedua pemain asli didikan Singo Edan tersebut masih sebatas spesialis serep. Arif Suyono lebih parah lagi.
“Semua pelatih ingin pemain lokalnya bermain bagus, apalagi kalau bisa masuk tim nasional. Saya juga punya keinginan seperti itu. Semoga musim depan ada lagi pemain lokal yang mencuat kualitasnya di Arema,” tandas Suharno.
Sementara dari progres transfer pemain, Arema dikabarkan tengah intim dengan Hasim Kipuw. Bek kanan Persebaya Surabaya itu diketahui sempat bertemu secara personal dengan CEO Arema Iwan Budianto. Hasim pernah membela Arema pada musim 2012/2013 saat dilatih Rahmad Darmawan.
Arema juga masih memiliki tanggungan mendatangkan tiga pemain impor sebagai pengganti Gustavo Lopez dkk. Rencananya posisi yang dihuni pemain dari luar negeri adalah bek, gelandang, dan penyerang sama seperti komposisi sebelumnya.
Kukuh setyawan
(ars)