Diduga Cabuli 9 Siswi
A
A
A
PASURUAN - Ketua Komite SMPN 8 Kota Pasuruan, Bambang Hariyadi, dilaporkan karena melakukan tindakan tidak senonoh terhadap sembilan siswi kelas IX.
Tindakan bejat itu dilakukan saat pelaku diberi kepercayaan mengisi kegiatan hipnoterapi menjelang ujian nasional. Aksi pencabulan pelaku yang juga anggota Polres Pasuruan ini diketahui setelah seorang siswi melaporkan kepada orang tuanya.
Tidak terima atas perlakuan itu, orang tua siswi melaporkannya kepada petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pasuruan Kota. Kesembilan siswi itu antara lain berinisial DCF, RDD, BG, SF, NL, FH, DK, RN, dan EM. Para siswi yang rata-rata berusia 14- 15 tahun saat ini duduk di kelas IX. Nur Fattah, ayah dari salah satu korban menceritakan, kasus pelecehan seksual yang menimpa putri kesayangannya itu baru diketahui pada Senin kemarin.
Sepulang dari sekolah, ia dilapori perlakuan tidak senonoh yang menimpa anaknya. “Tiba-tiba anak saya menangis. Ia bercerita pada saat mengikuti kegiatan hipnoterapi di sekolahnya, ia dihipnotis anggota polisi yang juga menjadi komite di sekolah. Ia melakukan tindakan asusila tersebut terhadap anak saya yang dalam kondisi terhipnotis. Saya sudah melaporkan ke kepala sekolah, tapi tidak ada tanggapan,” kata Nur Fattah saat ditemui mengantarkan putrinya melapor ke PPA Polres Pasuruan Kota.
Sementara DCF, salah seorang siswi korban pencabulan itu menceritakan, kasus tersebut terjadi pada waktu jam pelajaran sekolah berlangsung. Ia dan delapan siswi lainnya dipanggil guru bimbingan konseling (BK) untuk mengikuti kegiatan hipnoterapi di ruang OSIS. Satu persatu di antara mereka dihipnotis oleh Bambang Hariyadi yang diketahui memiliki kemampuan menghipnotis orang lain.
“Saya disuruh menirukan kata-katanya. ‘Semakin saya pegang kamu semakin merasa nikmat’. Dalam kondisi setengah sadar saya merasakan jari tangan dari Pak Bambang membuka kancing baju dan meraba-raba,” katanya.
Kasat Reskrim Polresta Pasuruan, AKP Bambang Sugeng, mengaku belum mendapat laporan dugaan tindak asusila terhadap para pelajar SMP itu karena masih berada di Polda Jatim. Namun laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan memeriksa saksi-saksi korban.
Kaur Kesiswaan SMPN 8, Bambang Rastudianto, mengakui kegiatan hipnoterapi bertujuan untuk penyegaran pikiran siswa menjelang ujian nasional. Kegiatan yang berlangsung sebulan lalu itu dipercayakan kepada Bambang Hariyadi yang juga ketua komite sekolah.
Arie yoenianto
Tindakan bejat itu dilakukan saat pelaku diberi kepercayaan mengisi kegiatan hipnoterapi menjelang ujian nasional. Aksi pencabulan pelaku yang juga anggota Polres Pasuruan ini diketahui setelah seorang siswi melaporkan kepada orang tuanya.
Tidak terima atas perlakuan itu, orang tua siswi melaporkannya kepada petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pasuruan Kota. Kesembilan siswi itu antara lain berinisial DCF, RDD, BG, SF, NL, FH, DK, RN, dan EM. Para siswi yang rata-rata berusia 14- 15 tahun saat ini duduk di kelas IX. Nur Fattah, ayah dari salah satu korban menceritakan, kasus pelecehan seksual yang menimpa putri kesayangannya itu baru diketahui pada Senin kemarin.
Sepulang dari sekolah, ia dilapori perlakuan tidak senonoh yang menimpa anaknya. “Tiba-tiba anak saya menangis. Ia bercerita pada saat mengikuti kegiatan hipnoterapi di sekolahnya, ia dihipnotis anggota polisi yang juga menjadi komite di sekolah. Ia melakukan tindakan asusila tersebut terhadap anak saya yang dalam kondisi terhipnotis. Saya sudah melaporkan ke kepala sekolah, tapi tidak ada tanggapan,” kata Nur Fattah saat ditemui mengantarkan putrinya melapor ke PPA Polres Pasuruan Kota.
Sementara DCF, salah seorang siswi korban pencabulan itu menceritakan, kasus tersebut terjadi pada waktu jam pelajaran sekolah berlangsung. Ia dan delapan siswi lainnya dipanggil guru bimbingan konseling (BK) untuk mengikuti kegiatan hipnoterapi di ruang OSIS. Satu persatu di antara mereka dihipnotis oleh Bambang Hariyadi yang diketahui memiliki kemampuan menghipnotis orang lain.
“Saya disuruh menirukan kata-katanya. ‘Semakin saya pegang kamu semakin merasa nikmat’. Dalam kondisi setengah sadar saya merasakan jari tangan dari Pak Bambang membuka kancing baju dan meraba-raba,” katanya.
Kasat Reskrim Polresta Pasuruan, AKP Bambang Sugeng, mengaku belum mendapat laporan dugaan tindak asusila terhadap para pelajar SMP itu karena masih berada di Polda Jatim. Namun laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan memeriksa saksi-saksi korban.
Kaur Kesiswaan SMPN 8, Bambang Rastudianto, mengakui kegiatan hipnoterapi bertujuan untuk penyegaran pikiran siswa menjelang ujian nasional. Kegiatan yang berlangsung sebulan lalu itu dipercayakan kepada Bambang Hariyadi yang juga ketua komite sekolah.
Arie yoenianto
(ars)