Kesurupan Massal Landa Siswi SMPN 2 Wonomulyo
A
A
A
POLEWALI - Belasan siswi SMP Negeri 2 Wonomulyo, Polewali Mandar (Polman), mengalami kesurupan, Selasa (18/11/2014). Mereka tiba-tiba berteriak hingga akhirnya jatuh pingsan.
Peristiwa kesurupan terjadi sekitar pukul 14.00 WITA, menjelang pulang sekolah. Tiba-tiba, belasan siswi berteriak dan histeris secara bergantian. Kondisi itu membuat pelajar lainnya dan guru ketakutan.
Saat kesurupan, belasan siswi itu mengatakan mereka marah karena pohon cendana di halaman sekolahnya dirusak dan dikencingi pelajar di sekolah.
Retno, salah seorang siswi saat kesurupan bahkan mengancam membunuh pelajar yang telah merusak pohon tempat tinggalnya.
Peristiwa ini sempat membuat panik pihak sekolah. Agar siswi yang kesurupan ini tidak memberontak, puluhan siswa masing-masing ambil bagian untuk menahan siswi yang kerasukan.
Pihak sekolah mendatangkan orang pintar untuk mengusir roh halus yang merasuki para siswi. Akhirnya, roh halus itu keluar dan meninggalkan raga belasan siswa yang kesurupan.
Pihak sekolah mengakui, peristiwa kesurupan massal ini terjadi sepekan terakhir. "Awalnya hanya satu pelajar, tetapi makin hari makin bertambah hingga tadi ini ada sekitar 15 siswi yang kesurupan," ujar Wakil Kepala SMP 2 Wonomulyo Dini kepada KORAN SINDO.
Dini berharap, peristiwa kesurupan seperti itu tidak lagi terulang. Selain mengganggu ketenangan pelajar dan suasana sekolah, secara batin akan mengganggu motivasi anak untuk belajar.
"Kita akan melakukan sesuatu, semacam berdoa bersama agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini," tutur Dini.
Peristiwa kesurupan terjadi sekitar pukul 14.00 WITA, menjelang pulang sekolah. Tiba-tiba, belasan siswi berteriak dan histeris secara bergantian. Kondisi itu membuat pelajar lainnya dan guru ketakutan.
Saat kesurupan, belasan siswi itu mengatakan mereka marah karena pohon cendana di halaman sekolahnya dirusak dan dikencingi pelajar di sekolah.
Retno, salah seorang siswi saat kesurupan bahkan mengancam membunuh pelajar yang telah merusak pohon tempat tinggalnya.
Peristiwa ini sempat membuat panik pihak sekolah. Agar siswi yang kesurupan ini tidak memberontak, puluhan siswa masing-masing ambil bagian untuk menahan siswi yang kerasukan.
Pihak sekolah mendatangkan orang pintar untuk mengusir roh halus yang merasuki para siswi. Akhirnya, roh halus itu keluar dan meninggalkan raga belasan siswa yang kesurupan.
Pihak sekolah mengakui, peristiwa kesurupan massal ini terjadi sepekan terakhir. "Awalnya hanya satu pelajar, tetapi makin hari makin bertambah hingga tadi ini ada sekitar 15 siswi yang kesurupan," ujar Wakil Kepala SMP 2 Wonomulyo Dini kepada KORAN SINDO.
Dini berharap, peristiwa kesurupan seperti itu tidak lagi terulang. Selain mengganggu ketenangan pelajar dan suasana sekolah, secara batin akan mengganggu motivasi anak untuk belajar.
"Kita akan melakukan sesuatu, semacam berdoa bersama agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini," tutur Dini.
(zik)