Polisi Dianiaya di Pasar Kembang, Senpi Dirampas Pelaku
A
A
A
YOGYAKARTA - Anggota Polda DIY, Brigadir Toni Narwoko, dianiaya sekelompok orang tak dikenal di Kawasan Pasar Kembang (Sarkem), Sosrowijayan, Yogyakarta, Minggu dinihari (16/11/2014). Akibatnya korban mengalami luka tusuk di sekujur tubuhnya.
Tak hanya itu, senjata api (senpi) milik korban jenis revolver juga diduga dirampas oleh para pelaku yang diduga berjumlah lebih dari enam orang. Belum diketahui secara pasti apa motif di balik peristiwa itu.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sekitar pukul 03.30 WIB korban yang diketahui berasal dari kesatuan reserse mendatangi Sarkem untuk kepentingan penyelidikan seseorang yang diduga terlibat sebuah kasus kriminal.
Namun, baru sampai di depan pintu masuk Sarkem sisi selatan, korban langsung dihadang oleh para pelaku. Korban langsung dikeroyok memakai tangan kosong dan senjata tajam.
Akibatnya korban mengalami luka tusukan dan sayatan di bagian tangan kanan, pinggang dan paha serta memar di bagian wajahnya.
Belum diketahui secara pasti apakah korban sendirian atau bersama rekannya saat peristiwa itu berlangsung.
Namun setelah korban tidak berdaya, para pelaku langsung kabur melarikan diri. Para pelaku ini juga belum diketahui apakah terkait dengan kasus yang tengah diselidiki korban atau tidak.
Mengetahui situasi berangsur kondusif, warga sekitar kejadian langsung melarikan korban ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya.
Dia mengungkapkan, saat kejadian korban memang tengah menyelidiki seseorang yang telah menjadi target operasi polisi karena terindikasi terlibat kasus kriminal.
"Korban sedang tugas melakukan lidik kasus, tiba-tiba dianiaya sekelompok orang tak dikenal," jelasnya, Minggu (16/11/2014).
Slamet belum bisa berkomentar lebih jauh soal peristiwa penganiayaan itu. Termasuk apa motifnya dan apa benar senjata api korban dirampas oleh para pelaku.
Karena minimnya saksi mata dan kondisi korban yang masih dirawat di rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangannya secara lengkap.
"Korban masih dirawat sekarang di Rumah Sakit Bhayangkara. Sejumlah saksi sudah kami mintai keterangan, tapi masih dalam pendalaman. Semoga bisa segera terungkap, termasuk apa korban bawa senjata api atau tidak, masih kami dalami," imbuhnya.
Tak hanya itu, senjata api (senpi) milik korban jenis revolver juga diduga dirampas oleh para pelaku yang diduga berjumlah lebih dari enam orang. Belum diketahui secara pasti apa motif di balik peristiwa itu.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sekitar pukul 03.30 WIB korban yang diketahui berasal dari kesatuan reserse mendatangi Sarkem untuk kepentingan penyelidikan seseorang yang diduga terlibat sebuah kasus kriminal.
Namun, baru sampai di depan pintu masuk Sarkem sisi selatan, korban langsung dihadang oleh para pelaku. Korban langsung dikeroyok memakai tangan kosong dan senjata tajam.
Akibatnya korban mengalami luka tusukan dan sayatan di bagian tangan kanan, pinggang dan paha serta memar di bagian wajahnya.
Belum diketahui secara pasti apakah korban sendirian atau bersama rekannya saat peristiwa itu berlangsung.
Namun setelah korban tidak berdaya, para pelaku langsung kabur melarikan diri. Para pelaku ini juga belum diketahui apakah terkait dengan kasus yang tengah diselidiki korban atau tidak.
Mengetahui situasi berangsur kondusif, warga sekitar kejadian langsung melarikan korban ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya.
Dia mengungkapkan, saat kejadian korban memang tengah menyelidiki seseorang yang telah menjadi target operasi polisi karena terindikasi terlibat kasus kriminal.
"Korban sedang tugas melakukan lidik kasus, tiba-tiba dianiaya sekelompok orang tak dikenal," jelasnya, Minggu (16/11/2014).
Slamet belum bisa berkomentar lebih jauh soal peristiwa penganiayaan itu. Termasuk apa motifnya dan apa benar senjata api korban dirampas oleh para pelaku.
Karena minimnya saksi mata dan kondisi korban yang masih dirawat di rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangannya secara lengkap.
"Korban masih dirawat sekarang di Rumah Sakit Bhayangkara. Sejumlah saksi sudah kami mintai keterangan, tapi masih dalam pendalaman. Semoga bisa segera terungkap, termasuk apa korban bawa senjata api atau tidak, masih kami dalami," imbuhnya.
(sms)