Tiga Warga Parunghalang Tewas Dalam Sumur

Jum'at, 14 November 2014 - 17:00 WIB
Tiga Warga Parunghalang Tewas Dalam Sumur
Tiga Warga Parunghalang Tewas Dalam Sumur
A A A
BANDUNG - Tiga warga Kampung Parunghalang, RT 11/01, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Bandung, Ardianto alias Dede (20); Maman (60); dan Taufik Hidayat alias Opik (40) ditemukan tewas di dalam sumur, Jumat pagi (14/11/2014).

Ketiga korban diduga menghirup gas beracun saat hendak memperbaiki pompa air yang saat itu mengalami kerusakan.

Seorang saksi yang berada di lokasi Hendi Saeful (40) menuturkan kejadian itu berawal ketika salah satu korban (Dede) masuk ke dalam sumur sedalam 12 meter untuk membetulkan pompa air.

Selang beberapa menit kemudian, Dede berteriak meminta bantuan. "Maman yang masih saudara Dede lalu turun untuk membantu. Yang bersangkutan juga malah merasa tidak kuat dan meminta bantuan yang lain," ujarnya, Jumat (14/11/2014).

Begitu mendengar permintaan tersebut, lanjut Hendi, dirinya membawa tangga dan tali tambang.

Usai membawa alat itu, Opik yang merupakan paman Dede berinisiatif untuk turun ke dalam sumur meski saat itu dia (Opik) tengah sakit.

"Saya sempat melarang Opik untuk turun. Tapi dia keukeuh ingin turun membantu karena Maman sudah berteriak minta tolong. Beberapa menit setelah itu saya tidak mendengar adanya suara dari ketiganya," tutur dia.

Karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dia kemudian menghubungi petugas kepolisian untuk meninjau.

Sekitar pukul 11.00 WIB petugas dari Basarnas Bandung, TNI, Polres Bandung dan PMI setempat kemudian melakukan evakuasi setelah diketahui bila ketiga korban telah tewas.

"Menurut informasi yang didapatkan ketiga orang yang masih berkerabat itu diketahui mengirup gas beracun di dalam sumur," ungkapnya.

Kerabat korban, Novi (38) menuturkan, sumur yang berada di rumah milik salah satu korban (Maman) baru satu bulan dibuat.

Pompa air yang berada di dalam sumur, lanjut dia, memang sedang rusak sehingga Dede berinisiatif untuk memperbaikinya. Dirinya tidak menyangka bila upaya memperbaiki pompa air malah berujung maut.

"Yang buat sumurnya juga pak Maman. Memang diameter sumurnya sempit. Tadi juga sudah diperingatkan ke Dede agar hati-hati," ujar Novi.

Sementara itu, Kapolsek Baleendah Kompol Susianti Rachmi mengatakan, sebelum menerjunkan petugas ke dalam sumur pihaknya sempat menurunkan ayam untuk mengetahui kondisi dalam sumur.

"Kami tidak mau mengambil risiko sebelum petugas masuk. Kami lalu meminta bantuan Basarnas untuk mengevakuasi ketiga korban karena saat ayam ditarik ternyata mati karena diduga menghirup gas beracun yang berada didalam sumur," tuturnya.

Menurut dia, ketiga korban yang telah dievakuasi langsung dimakamkan. Pihak keluarga saat itu menolak autopsi karena menyadari jika peristiwa tersebut merupakan musibah.

Aparat kepolisian setempat, lanjut Kapolsek, meminta agar sumur yang telah menelan tiga korban ditutup.

"Untuk kesimpulan insiden ini ketiga korban tewas diduga karena memang menghirup gas beracun di dalam sumur. Agar tidak ada lagi korban kami meminta kepada pihak keluarga agar sumur ditutup saja," ujarnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8651 seconds (0.1#10.140)