Pesawat Mendarat Darurat, 6 Tewas
A
A
A
PALEMBANG - Pesawat Boeing 738 NG milik maskapai ACI Agung Air yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta mengalami kerusakan mesin sekitar pukul 09.00 WIB.
Akibatnya, pesawat berpenumpang 112 orang ini terpaksa mendarat darurat dilandasan pacu 11 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sekitar pukul 09.30 WIB. Pendaratan tidak berlang - sung mulus setelah muncul api da ri sayap kiri pesawat. Enam penumpang pesawat tewas dalam kejadian itu.
Informasinya, pesawat mengalami kerusakan mesin I setelah terbang sekitar 15 menit pada ketinggian 2.600 di atas permukaan laut (dpl). Kerusakan mesin yang ditandai dengan percikan api di bagian sayap langsung diketahui para awak dan co pilot pe sawat. Oleh pilot, informasi kondisi pesawat diteruskan kepada petugas di Bandara Soekarno- Hatta dan SMB II Palembang. Petugas menara setelah menerima informasi itu langsung meneruskannya pada bagian Apron dan manajer operasional PT Angkasa Pura II untuk mengoordinasi proses pendaratan darurat.
Sementara, setelah mendapatkan koordinasi, dari pihak PBK II, petugas kesehatan, keamanan hingga instansi lainnya turut melakukan penyelamatan terhadap kor ban pesawat ACI Agung. Dua mobil pemadam kebakaran Angkasa Pura dibantu dua armada pemadam kebakaran milik Pemkot Palembang berusaha memadamkan api. Selain itu, petugas PMI, dibantu petugas kesehatan dari bandara, TNI AU, RS Myria, dan RSMH juga turut membantu penyelamatan korban.
PMI langsung mendirikan tenda untuk menampung para korban. Selain enam penumpang mening gal, terdapat 12 penumpang mengalami luka berat, 19 orang me ngalami luka sedang, 10 penumpang mengalami luka ringan, dan penumpang lainnya me ngalami selamat. Penyelamatan terhadap para korban pesawat juga dibantu personel TNI AU, dan aparat Polsek Sukarami.
Peristiwa ini merupakan bagian dari proses simulasi penyelamatan penumpang pesawat komersil atau Airport Emergency Exercise Musi IV di landasan pacu 11 bandara SMB II Palembang. Ke giatan simulasi yang menjadi agenda tahunan dari Angkasa Pura II diselenggarakan sekitar dua jam lebih. Bandara SMB II sempat diberlakukan kebijakan buka tutup karena kegiatan ini.
Akibatnya empat penerbangan me ngalami keterlambatan (delay). General Manager Angkasa Pura (AP) II, Zulfahmi menjelaskan kegiatan simulasi dilakukan guna meningkatkan koordinasi antar - ins tansi saat terjadi kecelakaan pesawat komersil di bandara SMB II Palembang. Dalam penyelamatan penumpang, angkasa pura akan berkoordinasi dengan banyak lintas instansi, agar proses penanganan terhadap korban maksimal. “Ini latihan tahunan, agar koordinasi lintas dapat maksimal.
Personel dari AP saja lebih dari 240 orang, belum dibantu oleh TNI, Basarnas, polisi dan petugas kesehatan dan lainnya. Memang bandara sempat buka tutup tapi hanya dua jam,” ungkapnya. Kepala Dinas Perhubungan Sum sel Musni Wijaya mengatakan, Bandara SMB II Palembang menjadi pintu masuk bagi Kota Palembang dari perhubungan udara. Karena itu, harus meningkatkan keamanan dan kenyamanannya.
Latihan yang dilakukan menjadi antisipasi jika terjadi bahaya kecelakaan pesawat seperti simulasinya. Selain itu, ia mengatakan, ban dara SMB II Palembang masih membutuhkan banyak peningkat an pelayanan, terutama pintu keluar bandara. Dinas Perhubungan sudah pernah mengirimkan rekomendasi agar pihak AP II memperbaiki sistem pintu keluar dan masuk bandara, namun belum terealisasi.
Tasmalinda
Akibatnya, pesawat berpenumpang 112 orang ini terpaksa mendarat darurat dilandasan pacu 11 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sekitar pukul 09.30 WIB. Pendaratan tidak berlang - sung mulus setelah muncul api da ri sayap kiri pesawat. Enam penumpang pesawat tewas dalam kejadian itu.
Informasinya, pesawat mengalami kerusakan mesin I setelah terbang sekitar 15 menit pada ketinggian 2.600 di atas permukaan laut (dpl). Kerusakan mesin yang ditandai dengan percikan api di bagian sayap langsung diketahui para awak dan co pilot pe sawat. Oleh pilot, informasi kondisi pesawat diteruskan kepada petugas di Bandara Soekarno- Hatta dan SMB II Palembang. Petugas menara setelah menerima informasi itu langsung meneruskannya pada bagian Apron dan manajer operasional PT Angkasa Pura II untuk mengoordinasi proses pendaratan darurat.
Sementara, setelah mendapatkan koordinasi, dari pihak PBK II, petugas kesehatan, keamanan hingga instansi lainnya turut melakukan penyelamatan terhadap kor ban pesawat ACI Agung. Dua mobil pemadam kebakaran Angkasa Pura dibantu dua armada pemadam kebakaran milik Pemkot Palembang berusaha memadamkan api. Selain itu, petugas PMI, dibantu petugas kesehatan dari bandara, TNI AU, RS Myria, dan RSMH juga turut membantu penyelamatan korban.
PMI langsung mendirikan tenda untuk menampung para korban. Selain enam penumpang mening gal, terdapat 12 penumpang mengalami luka berat, 19 orang me ngalami luka sedang, 10 penumpang mengalami luka ringan, dan penumpang lainnya me ngalami selamat. Penyelamatan terhadap para korban pesawat juga dibantu personel TNI AU, dan aparat Polsek Sukarami.
Peristiwa ini merupakan bagian dari proses simulasi penyelamatan penumpang pesawat komersil atau Airport Emergency Exercise Musi IV di landasan pacu 11 bandara SMB II Palembang. Ke giatan simulasi yang menjadi agenda tahunan dari Angkasa Pura II diselenggarakan sekitar dua jam lebih. Bandara SMB II sempat diberlakukan kebijakan buka tutup karena kegiatan ini.
Akibatnya empat penerbangan me ngalami keterlambatan (delay). General Manager Angkasa Pura (AP) II, Zulfahmi menjelaskan kegiatan simulasi dilakukan guna meningkatkan koordinasi antar - ins tansi saat terjadi kecelakaan pesawat komersil di bandara SMB II Palembang. Dalam penyelamatan penumpang, angkasa pura akan berkoordinasi dengan banyak lintas instansi, agar proses penanganan terhadap korban maksimal. “Ini latihan tahunan, agar koordinasi lintas dapat maksimal.
Personel dari AP saja lebih dari 240 orang, belum dibantu oleh TNI, Basarnas, polisi dan petugas kesehatan dan lainnya. Memang bandara sempat buka tutup tapi hanya dua jam,” ungkapnya. Kepala Dinas Perhubungan Sum sel Musni Wijaya mengatakan, Bandara SMB II Palembang menjadi pintu masuk bagi Kota Palembang dari perhubungan udara. Karena itu, harus meningkatkan keamanan dan kenyamanannya.
Latihan yang dilakukan menjadi antisipasi jika terjadi bahaya kecelakaan pesawat seperti simulasinya. Selain itu, ia mengatakan, ban dara SMB II Palembang masih membutuhkan banyak peningkat an pelayanan, terutama pintu keluar bandara. Dinas Perhubungan sudah pernah mengirimkan rekomendasi agar pihak AP II memperbaiki sistem pintu keluar dan masuk bandara, namun belum terealisasi.
Tasmalinda
(ars)