Jazz di Kaki Gunung Ijen

Senin, 10 November 2014 - 15:32 WIB
Jazz di Kaki Gunung...
Jazz di Kaki Gunung Ijen
A A A
BANYUWANGI - Event musik Jazz Ijen Banyuwangi yang digelar di Platuding, kaki Gunung Ijen berhasil memukau ratusan pasang mata.

Suhu kawasan Ijen yang dingin, seolah menghangat dengan berbagai lantunan musik jazz yang dibintangi Fariz RM. Pagelaran dengan kemasan sederhana ini bahkan sanggup memunculkan kesan eksotisme ketika musik jazz melantun apik. Jazz Ijen Banyuwangi digelar menyusul kesuksesan Banyuwangi Jazz Festival yang digelar sebelumnya. Ratusan penonton yang hadir dalam Jazz Ijen kali ini cukup bervariasi.

Mulai dari penggemar jazz dan berniat untuk menyaksikan Jazz Ijen, hingga pendaki kawah Gunung Ijen yang kebetulan menonton jazz sebelum pendakian malam harinya dilanjutkan. Ratusan penonton juga dihipnotis oleh pemain jazz era 80-an Fariz RM yang sekaligus mengusung tembang-tembang pamungkas. Fariz mendendangkan setidaknya lagu-lagu hits di antaranya Hasrat, Sakura, dan tentunya Barcelona . Hentakan musik jazz langsung membuat penonton bergoyang mengikuti irama.

Penampilan Fariz juga didukung artis tenar lainnya seperti Dedy Dhukun dan Imaniar. Dedy membawakan lagu Masih Ada dan Keraguan . Sedangkan Imaniar membawakan tembang Prahara Cinta dan Kacau . Jazz Ijen Banyuwangi sendiri dikonsep untuk kampanye kemanusiaan dan penggalangan dana bagi Palang Merah Indonesia (PMI). Acara tersebut dimulai dengan peresmian Guest House milik Pemkab Banyuwangi di kaki Gunung Ijen, sebagai sarana penunjang pariwisata di kawasan Gunung Ijen.

Sebelum acara musik dimulai, para wisatawan, penonton, serta musisi yang akan tampil, melakukan aksi penanaman pohon, dan pelepasliaran sejumlah burung. Sejumlah wisatawan yang datang ke Ijen Jazz Banyuwangi menyambut hangat ajang musik untuk kemanusiaan ini. “Ini pertunjukan yang keren, semoga pesan kemanusiaan dan kepedulian lingkungan lewat musik bisa tersampaikan dengan baik,” kata Rahayu dari Jember.

Sedangkan Fariz RM juga mengapresiasi sambutan penonton dalam acara tersebut. “Ternyata meriah dan penonton bisa kompak menyanyi bersama, hawanya lumayan dingin karena di kaki Ijen,” ujar Fariz. Sementara Deddy Dhukun bahkan secara spontan menciptakan lagu berjudul Banyuwangi Bersih dan Hijau dan dihadiahkan untuk warga Banyuwangi juga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dia dan Anas pun langsung membawakan lagu baru tersebut di atas panggung.

Dengan kemeriahan pertunjukan jazz tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, acara ini adalah upaya untuk membangun semangat masyarakat dan wisatawan agar lebih mencintai Gunung Ijen.

“Saya kira, pesan-pesan kemanusiaan juga kami masukkan melalui musik, selain tentu juga untuk promosi wisata Banyuwangi,” ujar Anas. Selain itu, alasan konser tetap dilaksanakan karena mengusung misi kemanusiaan yakni tiket konser berupa karcis donasi Rp5.000 seluruhnya untuk PMI. Pihaknya berkomitmen menjaga lingkungan dengan menanam pohon dan melepas burung merpati.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, seluruh donasi yang masuk sekitar Rp220 juta digunakan untuk membantu penambang belerang di Kawah Ijen dan penduduk sekitar yang terkena dampak kebakaran hutan.

P juliatmoko
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8190 seconds (0.1#10.140)