Investor Lirik Industri Kreatif
A
A
A
YOGYAKARTA - Pesona industri pariwisata dan ekonomi kreatif Yogyakarta ternyata mampu menarik minat para investor asing menanamkan modalnya, khususnya yang tergabung dalam kelompok 20-20 Investment Association.
Sektor infrastruktur pendukung pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi sasaran para investor asing tersebut. Ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia di Yogyakarta menjadi perhatian tersendiri bagi para investor. “Industri kreatif dan pariwisata tumbuh dengan grafik yang cemerlang di Yogyakarta. Perusahaan game developer top dunia semacam Gameloft saja berani membuka kantornya di Yogyakarta,” ungkap Juru Bicara 20-20 Investment Association, Tom Lembong, kemarin.
Menurutnya, investasi dapat terjadi karena ketersediaan dan kualitas SDM di Yogyakarta cukup mumpuni dan prospektif untuk pengembangan bisnis. Bahkan di bidang teknologi, Yogyakarta juga memiliki para programmerandal dan cemerlang. Tak hanya itu, para peretas sistem berkapabilitas tinggi juga banyak berasal dari kota tersebut.
“Ada semacam karunia tersembunyi di Yogyakarta ini sehingga Gameloft berani menanamkan modal di sini,” kata Tom. Diakuinya, perhatian investor selama ini lebih banyak terpusat ke Bali dan Jakarta sehingga mereka tidak melihat tingginya potensi di kota lain seperti Yogyakarta. Padahal, Yogyakarta sudah lama dikenal sebagai salah satu pusat pariwisata Tanah Air.
Belajar dari Gameloft, sistem perizinan dari pemerintah daerah, menurutnya, terbilang relatif mudah di samping adanya dukungan dari masyarakat. Selain itu, faktor keamanan dan keselamatan di kawasan tersebut juga masih terbilang cukup kondusif dan tidak menghambat laju investasi. Sementara itu, General Director Gameloft Indonesia, Andrei Lascu, menanamkan modal hingga USD1 juta saat memutuskan untuk membuka kantor Gameloft di Yogyakarta.
Nilai tersebut tak seberapa banyak jika dibandingkan potensi SDM yang cukup bagus di Yogyakarta. Hal itulah yang membuat nilai investasi Gameloft di Indonesia terus bertumbuh setiap waktu. “Saat ini kami memiliki 600 pekerja yang kebanyakan anak muda. Itu adalah investasi sebenarnya yang membuat Gameloft bisa terus berkembang,” kata dia.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam IX, dalam sambutannya, mengatakan, Yogyakarta sangat terbuka atas segala upaya investasi. DIY memiliki potensi besar untuk berinvestasi dengan SDM dan SDA yang bagus.
“Sebagai tujuan investasi yang menonjol, kami merespons positif kedatangan komunitas investor,” ujar Pakualam IX. Sekadar informasi, kelompok 20-20 Investment Association merupakan lembaga nonprofit yang berdiri sejak 1992.
Ant
Sektor infrastruktur pendukung pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi sasaran para investor asing tersebut. Ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia di Yogyakarta menjadi perhatian tersendiri bagi para investor. “Industri kreatif dan pariwisata tumbuh dengan grafik yang cemerlang di Yogyakarta. Perusahaan game developer top dunia semacam Gameloft saja berani membuka kantornya di Yogyakarta,” ungkap Juru Bicara 20-20 Investment Association, Tom Lembong, kemarin.
Menurutnya, investasi dapat terjadi karena ketersediaan dan kualitas SDM di Yogyakarta cukup mumpuni dan prospektif untuk pengembangan bisnis. Bahkan di bidang teknologi, Yogyakarta juga memiliki para programmerandal dan cemerlang. Tak hanya itu, para peretas sistem berkapabilitas tinggi juga banyak berasal dari kota tersebut.
“Ada semacam karunia tersembunyi di Yogyakarta ini sehingga Gameloft berani menanamkan modal di sini,” kata Tom. Diakuinya, perhatian investor selama ini lebih banyak terpusat ke Bali dan Jakarta sehingga mereka tidak melihat tingginya potensi di kota lain seperti Yogyakarta. Padahal, Yogyakarta sudah lama dikenal sebagai salah satu pusat pariwisata Tanah Air.
Belajar dari Gameloft, sistem perizinan dari pemerintah daerah, menurutnya, terbilang relatif mudah di samping adanya dukungan dari masyarakat. Selain itu, faktor keamanan dan keselamatan di kawasan tersebut juga masih terbilang cukup kondusif dan tidak menghambat laju investasi. Sementara itu, General Director Gameloft Indonesia, Andrei Lascu, menanamkan modal hingga USD1 juta saat memutuskan untuk membuka kantor Gameloft di Yogyakarta.
Nilai tersebut tak seberapa banyak jika dibandingkan potensi SDM yang cukup bagus di Yogyakarta. Hal itulah yang membuat nilai investasi Gameloft di Indonesia terus bertumbuh setiap waktu. “Saat ini kami memiliki 600 pekerja yang kebanyakan anak muda. Itu adalah investasi sebenarnya yang membuat Gameloft bisa terus berkembang,” kata dia.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam IX, dalam sambutannya, mengatakan, Yogyakarta sangat terbuka atas segala upaya investasi. DIY memiliki potensi besar untuk berinvestasi dengan SDM dan SDA yang bagus.
“Sebagai tujuan investasi yang menonjol, kami merespons positif kedatangan komunitas investor,” ujar Pakualam IX. Sekadar informasi, kelompok 20-20 Investment Association merupakan lembaga nonprofit yang berdiri sejak 1992.
Ant
(ars)