Misi Melawan Sejarah
A
A
A
PALEMBANG - Ditantang Persipura Jayapura di laga pamungkas Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Ge lora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11) besok, Per sib Bandung berusaha melawan sejarah pertemuan kedua tim.
Tidak bisa dipungkiri, Persib dan Persipura adalah dua tim beda prestasi sejak ISL ditetapkan sebagai kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia. Klub kebanggaan masyarakat Papua itu, sudah tiga kali keluar sebagai juara.
Yaitu musim 2008- 2009, 2010-2011, dan 2012- 2013. Mutiara Hitam, julukan Persipura, dua kali menjadi runner up pada musim kompetisi 2009-2010 dan 2011- 2012. Tidak hanya itu, Persipura juga punya catatan bagus ketika bertemu Persib sejak 2004. Klub berkostum strip merah hitam tersebut belum pernah sekali pun kalah jika berduel dengan Persib. Dari 10 laga sejak 2004, tujuh kali Persipura melibas Persib dan sisanya berakhir imbang. Persipura pun menegaskan dominasinya atas Persib di dua laga terakhir.
Mutiara Hitam mampu melibas Maung Ban - dung empat gol tanpa balas dan unggul tipis 1-0, saat kedua tim bertemu terakhir pada 2012 silam. Sejarah itulah yang coba di - lawan Persib yang haus gelar sejak 19 tahun lalu. Setelah jaya pada masa perserikatan dengan mengoleksi lima gelar juara (1939, 1961, 1986, 1989-1990, dan 1993-1994), Persib kembali juara saat kompetisi di Tanah Air bernama Liga Indonesia pada musim 1994-1995. Sejak saat itu, prestasi Persib pun tenggelam.
Di ISL, prestasi terbaik mereka hanya duduk diposisi tiga musim kompetisi 2008-2009. “Kami begitu emo sio nal sekali untuk menatap laga final nanti. Kami sudah me nantikan kesempatan ini cukup lama. Tentu kami tidak mau kerja keras dan usaha yang telah begitu besar ini terbuang siasia. Kami hanya meminta doa dari seluruh pecinta Persib. Doa kan kami supaya bisa memberikan kebangaan, supaya kami bisa meraih hasil yang kami semua harapkan sejak lama,” kata Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman.
Soal statistik pertemuan yang condong memihak Persipura, pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengaku, tidak ingin melihat hal tersebut sebagai masalah besar. Tapi pelatih kelahiran Majalengka, 59 tahun silam itu sadar, jika Persipura bukan lawan yang mudah di tak luk an. Apalagi jika melihat kon sistensi tim Mutiara Hitam da lam beberapa musim terakhir yang selalu mendominasi.
“Kami sama sekali tidak mau berbicara soal statistik antara kami dengan mereka. Tapi yang pasti, Persipura adalah tim solid dan konsisten. Itu dibuktikan, setelah mereka kemarin juara dan sekarang bisa melaju sampai partai final. Selain itu, mereka juga sangat padu sebagai tim,” ungkap dia. Persipura, lanjut Djanur, bisa terus solid karena tidak ba nyak perubahan di komposisi tim dari setiap tahun.
Dengan begitu, mereka akan sulit dika lah kan. Tapi itu semua tak akan mengalahkan tekad Persib. Tekad membara mengantar Persib juara juga datang dari sang kapten Firman Utina. Gelandang tim nasional (timnas) Indonesia tersebut sebelumnya memang sukses mengantar Sriwijaya FC (SFC) juara ISL 2011- 2012 dan bertekad mem berikan prestasi yang sama kepada Maung Bandung.
“Semoga di final nanti kami diberikan kesehatan dan bisa bermain bagus. Saya rasakan, ini adalah kerja keras kami. Kami harus terus jaga tim ini bisa kompak. Kami tim paspasan, tim mau kerja, punya kemauan, dan ingin juara,” tutur Firman. Dari kubu Persipura, walau punya sejarah dan statistik me - yakinkan saat bertemu Persib, tidak membuat tim Mutiara Hitambesar kepala.
Asisten Pelatih Mettu Duaramury mengatakan, jika kekuatan Persib saat ini dibanding sebelumnya pasti memiliki perbedaan. Untuk itulah, dirinya tidak mau ter pengaruh dengan catatan yang membuat Persipura dinilai unggul dari Maung Bandung. “Kami memang punya statis tik bagus. Tapi itu tidak memberikan pe nga ruh karena setiap tahun tim me ngalami perubahan. Rekor bagus tidak bisa jadi patok an, tapi harus diper ta han an,” ungkap Mettu.
Kick Off Maju 30 Menit
Sementara itu, PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi ISL 2014 kembali melakukan perubahan jadwal babak final yang mempertemukan Persib Bandung kontra Persipura Jaya pura di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Perubahan itu dilakukan pada jadwal kick offyang semula pukul 19.00 WIB dimajukan 30 menit lebih cepat menjadi 18.30 WIB.
“Kalau tanggalnya tetap 7 November. Cuma jamnya saja kemungkinan akan maju 30 menit. Ini terkait televisi dan sponsor yang mau cover semua profesi awarding juga. Tapi, nanti kabar selanjutnya akan kami beritahukan lagi. Paling telat, sebelum atau pas saat manajer meeting,” kata Media Officer PT Liga Indonesia Asep Saputra kemarin.
Menanggapi perubahan itu, pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengatakan, tak akan mempermasalahan. Sebab, per ubahan jadwal tersebut tidak akan mempengaruhi per - siapan tim Maung Bandung dalam menghadapi partai puncak nanti. “Saya pikir tidak menjadi masalah. Mau jam berapa pun tidak masalah,” kata Djadjang saat ditemui di Sriwijaya Fitnes Club & Lounge Palembang.
Polrestabes Siapkan Pengamanan
Jelang pertandingan final antara Persib Bandung kontra Persipura Jayapura pada Jumat (7/11) di Kota Palembang, Polres tabes Bandung tetap melakukan antisipasi keamanan di Kota Kembang. Pengamanan terutama dilakukan di titik-titik nonton bareng (nobar) yang akan digelar bobotoh di sejumlah tempat. Begitu pun aksi konvoi kendaraan bermotor sesuai per tan - dingan.
“Pas nanti final kami akan lakukan pengamanan,” kata Ka pol restabes Bandung Kom bes Pol Mashudi. Polrestabes Bandung tak melarang bobotoh menggelar nobar yang penting panitia pelak - sana wajib membe ri ta hu kan kepada kepolisian. “Nanti kami akan aman kan,“ ujar Mashudi. Sejauh ini, Polrestabes belum menerima laporan di titik mana saja nobar pertandingan final Persib dan Persipura akan digelar. Menurut dia, apapun hasil pertandingan final nanti, ha rus diterima dengan lapang dada oleh masyarakat, terutama bo otoh dengan tetap menjaga ke amanan dan keter tiban.
“Da lam permainan itu ada menang, ada kalah. Kita harus dewasa. Berdoa saja semoga Persib menang,” ujar Mashudi.
Decky irawan jasri/ Muhammad ginanjar/ Agie permadi
Tidak bisa dipungkiri, Persib dan Persipura adalah dua tim beda prestasi sejak ISL ditetapkan sebagai kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia. Klub kebanggaan masyarakat Papua itu, sudah tiga kali keluar sebagai juara.
Yaitu musim 2008- 2009, 2010-2011, dan 2012- 2013. Mutiara Hitam, julukan Persipura, dua kali menjadi runner up pada musim kompetisi 2009-2010 dan 2011- 2012. Tidak hanya itu, Persipura juga punya catatan bagus ketika bertemu Persib sejak 2004. Klub berkostum strip merah hitam tersebut belum pernah sekali pun kalah jika berduel dengan Persib. Dari 10 laga sejak 2004, tujuh kali Persipura melibas Persib dan sisanya berakhir imbang. Persipura pun menegaskan dominasinya atas Persib di dua laga terakhir.
Mutiara Hitam mampu melibas Maung Ban - dung empat gol tanpa balas dan unggul tipis 1-0, saat kedua tim bertemu terakhir pada 2012 silam. Sejarah itulah yang coba di - lawan Persib yang haus gelar sejak 19 tahun lalu. Setelah jaya pada masa perserikatan dengan mengoleksi lima gelar juara (1939, 1961, 1986, 1989-1990, dan 1993-1994), Persib kembali juara saat kompetisi di Tanah Air bernama Liga Indonesia pada musim 1994-1995. Sejak saat itu, prestasi Persib pun tenggelam.
Di ISL, prestasi terbaik mereka hanya duduk diposisi tiga musim kompetisi 2008-2009. “Kami begitu emo sio nal sekali untuk menatap laga final nanti. Kami sudah me nantikan kesempatan ini cukup lama. Tentu kami tidak mau kerja keras dan usaha yang telah begitu besar ini terbuang siasia. Kami hanya meminta doa dari seluruh pecinta Persib. Doa kan kami supaya bisa memberikan kebangaan, supaya kami bisa meraih hasil yang kami semua harapkan sejak lama,” kata Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman.
Soal statistik pertemuan yang condong memihak Persipura, pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengaku, tidak ingin melihat hal tersebut sebagai masalah besar. Tapi pelatih kelahiran Majalengka, 59 tahun silam itu sadar, jika Persipura bukan lawan yang mudah di tak luk an. Apalagi jika melihat kon sistensi tim Mutiara Hitam da lam beberapa musim terakhir yang selalu mendominasi.
“Kami sama sekali tidak mau berbicara soal statistik antara kami dengan mereka. Tapi yang pasti, Persipura adalah tim solid dan konsisten. Itu dibuktikan, setelah mereka kemarin juara dan sekarang bisa melaju sampai partai final. Selain itu, mereka juga sangat padu sebagai tim,” ungkap dia. Persipura, lanjut Djanur, bisa terus solid karena tidak ba nyak perubahan di komposisi tim dari setiap tahun.
Dengan begitu, mereka akan sulit dika lah kan. Tapi itu semua tak akan mengalahkan tekad Persib. Tekad membara mengantar Persib juara juga datang dari sang kapten Firman Utina. Gelandang tim nasional (timnas) Indonesia tersebut sebelumnya memang sukses mengantar Sriwijaya FC (SFC) juara ISL 2011- 2012 dan bertekad mem berikan prestasi yang sama kepada Maung Bandung.
“Semoga di final nanti kami diberikan kesehatan dan bisa bermain bagus. Saya rasakan, ini adalah kerja keras kami. Kami harus terus jaga tim ini bisa kompak. Kami tim paspasan, tim mau kerja, punya kemauan, dan ingin juara,” tutur Firman. Dari kubu Persipura, walau punya sejarah dan statistik me - yakinkan saat bertemu Persib, tidak membuat tim Mutiara Hitambesar kepala.
Asisten Pelatih Mettu Duaramury mengatakan, jika kekuatan Persib saat ini dibanding sebelumnya pasti memiliki perbedaan. Untuk itulah, dirinya tidak mau ter pengaruh dengan catatan yang membuat Persipura dinilai unggul dari Maung Bandung. “Kami memang punya statis tik bagus. Tapi itu tidak memberikan pe nga ruh karena setiap tahun tim me ngalami perubahan. Rekor bagus tidak bisa jadi patok an, tapi harus diper ta han an,” ungkap Mettu.
Kick Off Maju 30 Menit
Sementara itu, PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi ISL 2014 kembali melakukan perubahan jadwal babak final yang mempertemukan Persib Bandung kontra Persipura Jaya pura di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Perubahan itu dilakukan pada jadwal kick offyang semula pukul 19.00 WIB dimajukan 30 menit lebih cepat menjadi 18.30 WIB.
“Kalau tanggalnya tetap 7 November. Cuma jamnya saja kemungkinan akan maju 30 menit. Ini terkait televisi dan sponsor yang mau cover semua profesi awarding juga. Tapi, nanti kabar selanjutnya akan kami beritahukan lagi. Paling telat, sebelum atau pas saat manajer meeting,” kata Media Officer PT Liga Indonesia Asep Saputra kemarin.
Menanggapi perubahan itu, pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengatakan, tak akan mempermasalahan. Sebab, per ubahan jadwal tersebut tidak akan mempengaruhi per - siapan tim Maung Bandung dalam menghadapi partai puncak nanti. “Saya pikir tidak menjadi masalah. Mau jam berapa pun tidak masalah,” kata Djadjang saat ditemui di Sriwijaya Fitnes Club & Lounge Palembang.
Polrestabes Siapkan Pengamanan
Jelang pertandingan final antara Persib Bandung kontra Persipura Jayapura pada Jumat (7/11) di Kota Palembang, Polres tabes Bandung tetap melakukan antisipasi keamanan di Kota Kembang. Pengamanan terutama dilakukan di titik-titik nonton bareng (nobar) yang akan digelar bobotoh di sejumlah tempat. Begitu pun aksi konvoi kendaraan bermotor sesuai per tan - dingan.
“Pas nanti final kami akan lakukan pengamanan,” kata Ka pol restabes Bandung Kom bes Pol Mashudi. Polrestabes Bandung tak melarang bobotoh menggelar nobar yang penting panitia pelak - sana wajib membe ri ta hu kan kepada kepolisian. “Nanti kami akan aman kan,“ ujar Mashudi. Sejauh ini, Polrestabes belum menerima laporan di titik mana saja nobar pertandingan final Persib dan Persipura akan digelar. Menurut dia, apapun hasil pertandingan final nanti, ha rus diterima dengan lapang dada oleh masyarakat, terutama bo otoh dengan tetap menjaga ke amanan dan keter tiban.
“Da lam permainan itu ada menang, ada kalah. Kita harus dewasa. Berdoa saja semoga Persib menang,” ujar Mashudi.
Decky irawan jasri/ Muhammad ginanjar/ Agie permadi
(ars)