Gagah Taklukan Bukit dan Lembah

Minggu, 02 November 2014 - 15:36 WIB
Gagah Taklukan Bukit dan Lembah
Gagah Taklukan Bukit dan Lembah
A A A
MENGENDARAI sepeda motor di jalan raya dengan di medan yang sulit pasti jauh berbeda rasanya. Meski tidak mudah, bagi para anggota komunitas Trapashal tersebut justru menjadi moment yang sangat dinanti-nantikan. Bahkan, mereka memiliki jadwal tetap setiap bulannya untuk menaklukan medan menanjak dan menurun seperti naik turun bukit. Dalam sebulan, setidaknya dua kali mereka menaklukkan bukit dan lembah dengan gagah berani.

Tak tanggung-tanggung medan berbukit dan lembah puluhan kilometer jauhnya kerap kali dijajal oleh para pencinta tantangan alam ini. Ada banyak jalur dan track yang sudah ditaklukan anggota TrapasKota Pagaralam, di antaranya track Aur Duri Selangis Kota Pagaralam hingga ke Trans Gumay Kabupaten Lahat. Tanjung Tebat, Gunung Dempo, Dusun Aceh, Jalan TMMD Jokoh dan lainnya. Meski membutuhkan wkatu berjam-jam, tak ada alasan bagi komunitas ini untuk tidak menaklukkannya.

Fredy, 31, salah satu anggota Trapas Kota Pagaralam menuturkan, setiap anggota memang rata-rata memiliki motor khusus untuk ikut menjelajah alam. Hal ini karena motor harus memiliki standar tersendiri agar bisa naik turun bukit. Namun, tidak hanya itu ada juga anggota yang membuat motor trail dengan merakit sendiri. Hal itu hampir dilakukan oleh semua anggota pada saat baru bermain hingga mendirikan komunitas ini.

“Sering juga, kalau tidak pas motornya malah turun dan tidak dapat lagi melanjutkan perjalanan karena naik tebing. Hal inilah yang harus diperhatikan karena motor harus memiliki standar khusus yang memadai,” ujar Telogh sapaan akrabnya.

Ketika menjelajah, kata dia, semua anggota berkumpul untuk briefing. Agendanya biasa dimulai sekitar pukul 09.00 WIB jelajah alam perbukitan d ikaki Gunung Dempo dan berlanjut hingga pukul 17.00-18.00 WIB.

“Jarak tempuh yang pernah kita lakukan yakni sejauh 90 Kilometer . Jalan tersebut tidak semuanya datar karena ratarata lembah dan bukit. Kita semua kompak agar kendala yang dihadapi dapat semuanya diselesaikan,” bebernya.

Jika tidak berhati-hati, tambah dia, tidak jarang musibah di alami para anggota Trapas seperti patah tangan dan lainnya. Namun, hal itu tetap saja diminimalisir dengan pihaknya selalu mengutamakan keselamatan dan pemecahan masalah. Hal ini karena Trapasbukan mengadopsi motor cross yang mengedepankan kecepatan ketika melaju, tetapi berjelajah sekalian berolahraga di tengah sempitnya ruang ketika bekerja.

Yayan darwansah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5196 seconds (0.1#10.140)