Rampok Bunuh Istri Juragan Palawija
A
A
A
PROBOLINGGO - Kawanan perampok bersenjata tajam kembali beraksi di Kabupaten Probolinggo dini hari kemarin. Kali ini dialami Arbaun, 50, warga Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton.
Selain menguras harta benda, pelaku juga menghabisi nyawa korban yang sudah tidak berdaya. Istri korban, Sumiati, 45, tewas dengan kondisi tangan terikat dan mulut disumpal lakban. Korban diduga tewas kehabisan nafas setelah dicekik pelaku karena berusaha melawan.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, para pelaku yang diperkirakan lima orang ini berhasil masuk rumah juragan toko palawija tersebut dengan cara membobol tembok dapur. Setelah berada di dalam, mereka menyekap pasangan suami istri tersebut dan mengikat tangannya dengan tali rafia.
Agar tidak menimbulkan suara gaduh, mulut kedua korban ini disumpal dengan lakban. Dengan berbekal senjata tajam, para pelaku ini mengancam korban untuk menunjukkan tempat penyimpanan harta bendanya. Sumiati yang saat itu terpisah dengan suaminya diduga terus meronta dan melakukan perlawanan terhadap pelaku. Namun, para pelaku ini justru menghabisi korban yang sudah tidak berdaya.
“Para pelaku menggunakan cadar penutup wajah. Mereka mengikat tangan dan menutup mulut kami. Istri saya berusaha melawan dan meminta pertolongan.
Tapi mereka malah mencekiknya hingga akhirnya meninggal,” kata Arbaun. Menurut Arbaun, para pelaku kemudian mengobrak-abrik rumah untuk mendapatkan harta bendanya. Mereka berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 2 ons, uang tunai, dan beberapa barang dari toko korban. Total kerugian yang diderita korban diperkirakan mencapai sekitar Rp50 juta.
Aksi para pelaku ini baru diketahui beberapa saat setelah mereka melarikan diri. Korban yang berhasil melepas ikatan talinya berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Atas kejadian tersebut, warga melaporkan kepada petugas kepolisian. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Tim Identifikasi Polres Probolinggo, pelaku diketahui memasuki rumah dengan menjebol tembok dapur. Mereka leluasa masuk dan kabur dari rumah korban melalui pekarangan di belakang rumahnya.
Untuk melacak para pelaku, petugas menurunkan dua ekor anjing pelacak untuk menyisir sekitar rumah korban. Sejumlah barang bukti, di antaranya tali rafia dan benda yang diduga milik pelaku, diamankan petugas untuk penyelidikan lebih lanjut. Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
Sejumlah petugas juga telah diterjunkan untuk menyisir ke sejumlah daerah yang diduga menjadi tempat persembunyian para pelaku.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi yang diduga mengetahui tindak kejahatan ini. Para pelaku diduga sengaja mencekik korban sehingga tidak bisa bernapas,” kata Kapolres Endar Priantoro. Kasus ini menambah daftar panjang tindak kejahatan yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Dua tindak kejahatan perampokan ini sebelumnya juga terjadi di Desa Krampilan, Kecamatan Besuk, dan Desa Jabung Sisir, Kecamatan Paiton.
Arie Yoenianto
Selain menguras harta benda, pelaku juga menghabisi nyawa korban yang sudah tidak berdaya. Istri korban, Sumiati, 45, tewas dengan kondisi tangan terikat dan mulut disumpal lakban. Korban diduga tewas kehabisan nafas setelah dicekik pelaku karena berusaha melawan.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, para pelaku yang diperkirakan lima orang ini berhasil masuk rumah juragan toko palawija tersebut dengan cara membobol tembok dapur. Setelah berada di dalam, mereka menyekap pasangan suami istri tersebut dan mengikat tangannya dengan tali rafia.
Agar tidak menimbulkan suara gaduh, mulut kedua korban ini disumpal dengan lakban. Dengan berbekal senjata tajam, para pelaku ini mengancam korban untuk menunjukkan tempat penyimpanan harta bendanya. Sumiati yang saat itu terpisah dengan suaminya diduga terus meronta dan melakukan perlawanan terhadap pelaku. Namun, para pelaku ini justru menghabisi korban yang sudah tidak berdaya.
“Para pelaku menggunakan cadar penutup wajah. Mereka mengikat tangan dan menutup mulut kami. Istri saya berusaha melawan dan meminta pertolongan.
Tapi mereka malah mencekiknya hingga akhirnya meninggal,” kata Arbaun. Menurut Arbaun, para pelaku kemudian mengobrak-abrik rumah untuk mendapatkan harta bendanya. Mereka berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 2 ons, uang tunai, dan beberapa barang dari toko korban. Total kerugian yang diderita korban diperkirakan mencapai sekitar Rp50 juta.
Aksi para pelaku ini baru diketahui beberapa saat setelah mereka melarikan diri. Korban yang berhasil melepas ikatan talinya berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Atas kejadian tersebut, warga melaporkan kepada petugas kepolisian. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Tim Identifikasi Polres Probolinggo, pelaku diketahui memasuki rumah dengan menjebol tembok dapur. Mereka leluasa masuk dan kabur dari rumah korban melalui pekarangan di belakang rumahnya.
Untuk melacak para pelaku, petugas menurunkan dua ekor anjing pelacak untuk menyisir sekitar rumah korban. Sejumlah barang bukti, di antaranya tali rafia dan benda yang diduga milik pelaku, diamankan petugas untuk penyelidikan lebih lanjut. Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
Sejumlah petugas juga telah diterjunkan untuk menyisir ke sejumlah daerah yang diduga menjadi tempat persembunyian para pelaku.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi yang diduga mengetahui tindak kejahatan ini. Para pelaku diduga sengaja mencekik korban sehingga tidak bisa bernapas,” kata Kapolres Endar Priantoro. Kasus ini menambah daftar panjang tindak kejahatan yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Dua tindak kejahatan perampokan ini sebelumnya juga terjadi di Desa Krampilan, Kecamatan Besuk, dan Desa Jabung Sisir, Kecamatan Paiton.
Arie Yoenianto
(ftr)