Pos Polisi Diserang Oknum TNI, Dua Polisi Babak Belur
A
A
A
TENGGARONG - Dua anggota Satlantas Polresta Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan babak belur seusai dihajar puluhan orang yang diduga oknum TNI. Mereka dihajar di dalam pos polisi yang mereka jaga tanpa bisa melakukan perlawanan.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan menjelaskan, aksi penyerangan itu dilakukan seusai dua anggota polisi itu melakukan razia Cipta Kondisi pada Selasa (14/10/2014) malam sekitar pukul 22.00 WITA. Razia dilakukan di dekat Pos Polisi KM 38, Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai kartanegara dibantu anggota Polsek Samboja.
"Untuk menghadapi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Polda Kaltim memang memerintahkan untuk melakukan razia Cipta Kondisi untuk mengantisipasi senjata tajam dan bahan peledak. Polda Kaltim membuat surat perintah ke seluruh jajaran Polres dan Polsek se-Kaltim," kata Fajar, Rabu (15/10/2014).
Saat melakukan razia, kata Fajar, melintas sebuah truk tangki berwarna biru dengan tulisan Mitra. Sopir truk dan penumpangnya bersikap tak kooperatif saat ingin diperiksa kelengkapan surat-surat kendaraannya.
"Karena tak kooperatif, truk itu kemudian dilepaskan tanpa diperiksa. Namun anggota kami sempat memotret truk tersebut," katanya.
Tak lama berselang, razia itu pun selesai. Anggota Polsek Samboja kembali ke markasnya dan dua anggota Satlantas ini kemudian kembali ke pos polisi.
"20 menit setelah itu, sekelompok orang tidak dikenal mendatangi pos polisi dan langsung mengeroyok dua anggota polisi di dalam pos polisi," kata Fajar.
Dua anggota polisi itu mengalami luka memar pada bagian wajah dan langsung dibawa ke RSUD Aji Batara Agung, Samboja. Dua polisi yang babak belur adalah Brigadir Bahri dan Brigadir Deny Wahyudi.
Fajar menyebut kondisi dua anggota polisi mulai berangsur membaik. "Tidak ada yang parah," katanya.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, penyerangan itu diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI Detasemen Kavaleri Kodam VI Mulawarman yang berada di KM 28 Samboja. Belum diketahui motif penyerangan itu.
"Polda Kaltim bersama Kodam VI Mulawarman sudah melakukan investigasi bersama. Untuk hasilnya, silakan hubungi Kodam," pungkas Fajar.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan menjelaskan, aksi penyerangan itu dilakukan seusai dua anggota polisi itu melakukan razia Cipta Kondisi pada Selasa (14/10/2014) malam sekitar pukul 22.00 WITA. Razia dilakukan di dekat Pos Polisi KM 38, Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai kartanegara dibantu anggota Polsek Samboja.
"Untuk menghadapi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Polda Kaltim memang memerintahkan untuk melakukan razia Cipta Kondisi untuk mengantisipasi senjata tajam dan bahan peledak. Polda Kaltim membuat surat perintah ke seluruh jajaran Polres dan Polsek se-Kaltim," kata Fajar, Rabu (15/10/2014).
Saat melakukan razia, kata Fajar, melintas sebuah truk tangki berwarna biru dengan tulisan Mitra. Sopir truk dan penumpangnya bersikap tak kooperatif saat ingin diperiksa kelengkapan surat-surat kendaraannya.
"Karena tak kooperatif, truk itu kemudian dilepaskan tanpa diperiksa. Namun anggota kami sempat memotret truk tersebut," katanya.
Tak lama berselang, razia itu pun selesai. Anggota Polsek Samboja kembali ke markasnya dan dua anggota Satlantas ini kemudian kembali ke pos polisi.
"20 menit setelah itu, sekelompok orang tidak dikenal mendatangi pos polisi dan langsung mengeroyok dua anggota polisi di dalam pos polisi," kata Fajar.
Dua anggota polisi itu mengalami luka memar pada bagian wajah dan langsung dibawa ke RSUD Aji Batara Agung, Samboja. Dua polisi yang babak belur adalah Brigadir Bahri dan Brigadir Deny Wahyudi.
Fajar menyebut kondisi dua anggota polisi mulai berangsur membaik. "Tidak ada yang parah," katanya.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, penyerangan itu diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI Detasemen Kavaleri Kodam VI Mulawarman yang berada di KM 28 Samboja. Belum diketahui motif penyerangan itu.
"Polda Kaltim bersama Kodam VI Mulawarman sudah melakukan investigasi bersama. Untuk hasilnya, silakan hubungi Kodam," pungkas Fajar.
(zik)