Siswi SD Dicabuli Kakak Kelas
A
A
A
MAKASSAR - Seorang siswi SD di Makassar, Sulawesi Selatan, dicabuli kakak kelasnya. Kejadian itu berlangsung di WC sekolah tersebut, Rabu (8/10/2014).
Pelaku perbuatan cabul itu adalah murid kelas 3 berninisial Rh (9), sementara korban murid kelas 2 berinisial Nm (8). Perbuatan pencabulan terungkap lantaran pihak orangtua korban melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Tamalanrea.
"Kami meminta polisi menangkap dan memprosesnya," kata Arman, ayah korban kepada SINDO Makassar di rumahnya, Senin (13/10/2014).
Kata Arman, anak semata wayangnya itu dicabuli di WC pada saat jam istirahat. "Pelaku itu di WC perempuan, anak saya disuruh buka baju dan celana dan disuruh baring."
Saat itu, kata Arman, ada dua siswi yang dicabuli. Selain Nm, ada pula Nd. Arman menambahkan, sejak kejadian pekan lalu itu, anaknya tidak sekolah lagi lantaran malu dengan teman-teman kelasnya yang sudah mengetahui peristiwa itu.
Ibu korban, Norma, juga prihatin dengan kondisi anaknya. "Saat buang air kecil, anak saya bilang kenapa ada darah. Dia juga merasakan sakit di bagian kemaluannya sampai sekarang," kata Norma.
Norma mengatakan, dia telah memeriksakan anaknya di Rumah Sakit Bhayangkara. Namun, dokter mengatakan kemaluan Nm mengalami infeksi akibat benda tumpul.
Orangtua korban telah melaporkan peristiwa itu dengan LP STPL/1456/X/2014/Sekta Tamalanrea. Senin (13/10/2014) ini, kedua orangtua korban dan korban Nm dipanggil penyidik untuk dimintai keterangannya.
Kapolsekta Tamalanrea Kompol Ahmad Yulias mengatakan laporan tersebut telah ditangani. Saat ini, pihaknya berupaya menyelesaikan kasus itu secara secara kekeluargaan. "Kita tidak bisa jerat hukum karena anak di bawah umur. Kita akan lakukan pertemuan dengan pihak terkait seperti melibatkan Bapas dan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, saat SINDO Makassar bersama dengan wartawan lainnya berkunjung ke SD tersebut, pihak kepala sekolah dan wali kelas tidak berada di tempat. Sejumlah guru yang hadir enggan menanggapi. Menurut keterangan Herman, sekuriti sekolah, kepala sekolah sedang ada acara pengantin, sementara wali kelas tidak ada di sekolah.
Pelaku perbuatan cabul itu adalah murid kelas 3 berninisial Rh (9), sementara korban murid kelas 2 berinisial Nm (8). Perbuatan pencabulan terungkap lantaran pihak orangtua korban melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Tamalanrea.
"Kami meminta polisi menangkap dan memprosesnya," kata Arman, ayah korban kepada SINDO Makassar di rumahnya, Senin (13/10/2014).
Kata Arman, anak semata wayangnya itu dicabuli di WC pada saat jam istirahat. "Pelaku itu di WC perempuan, anak saya disuruh buka baju dan celana dan disuruh baring."
Saat itu, kata Arman, ada dua siswi yang dicabuli. Selain Nm, ada pula Nd. Arman menambahkan, sejak kejadian pekan lalu itu, anaknya tidak sekolah lagi lantaran malu dengan teman-teman kelasnya yang sudah mengetahui peristiwa itu.
Ibu korban, Norma, juga prihatin dengan kondisi anaknya. "Saat buang air kecil, anak saya bilang kenapa ada darah. Dia juga merasakan sakit di bagian kemaluannya sampai sekarang," kata Norma.
Norma mengatakan, dia telah memeriksakan anaknya di Rumah Sakit Bhayangkara. Namun, dokter mengatakan kemaluan Nm mengalami infeksi akibat benda tumpul.
Orangtua korban telah melaporkan peristiwa itu dengan LP STPL/1456/X/2014/Sekta Tamalanrea. Senin (13/10/2014) ini, kedua orangtua korban dan korban Nm dipanggil penyidik untuk dimintai keterangannya.
Kapolsekta Tamalanrea Kompol Ahmad Yulias mengatakan laporan tersebut telah ditangani. Saat ini, pihaknya berupaya menyelesaikan kasus itu secara secara kekeluargaan. "Kita tidak bisa jerat hukum karena anak di bawah umur. Kita akan lakukan pertemuan dengan pihak terkait seperti melibatkan Bapas dan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, saat SINDO Makassar bersama dengan wartawan lainnya berkunjung ke SD tersebut, pihak kepala sekolah dan wali kelas tidak berada di tempat. Sejumlah guru yang hadir enggan menanggapi. Menurut keterangan Herman, sekuriti sekolah, kepala sekolah sedang ada acara pengantin, sementara wali kelas tidak ada di sekolah.
(zik)