Hari Tani Nasional, Petani Kendal Demo DPRD
A
A
A
KENDAL - Ratusan petani Kabupaten Kendal memperingati Hari Tani Nasional dengan menggelar demonstrasi di depan gedung DPRD setempat. Demonstrasi tersebut sebagai kritik bagi pemerintah yang dinilai belum menjalankan Undang-Undang No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
Petani berjalan kaki dari Pasar Kendal menuju gedung DPRD yang berjarak sekitar satu kilometer. Mereka membentangkan spanduk berisi tuntutan, serta orang-orangan yang dibuat dari jerami (pohon padi).
Koordinator Aksi Kelana Siwi mengatakan, masih banyak konflik agraria yang berujung pada ketidakperpihakan penguasa kepada rakyat. Di antaranya, petani di Batang yang berhadapan dengan rencana pembangunan PLTU, petani Rembang yang berjuang menolak pendirian pabrik semen, serta petani di Desa Banyuringin dan Kaliputih yang masih berkonflik dengan PTPN dalam hak penggarap lahan.
"Kami kira, konflik agraria masih banyak terjadi dan akhirnya rakyat yang kalah dan jadi korban," katanya.
Menurutnya, kondisi itu perlu diperjuangkan supaya rakyat dapat hidup sejahtera, terutama dalam pertanian. "Petani harus didukung, karena negara kita ini negara agraris," jelasnya.
Selain itu, pihaknya meminta kepada aparat keamanan untuk bisa memberikan rasa aman bagi petani, terutama yang terlibat konflik. "Rakyat kecil termasuk petani harus dijaga keamanannya," tandasnya.
Petani berjalan kaki dari Pasar Kendal menuju gedung DPRD yang berjarak sekitar satu kilometer. Mereka membentangkan spanduk berisi tuntutan, serta orang-orangan yang dibuat dari jerami (pohon padi).
Koordinator Aksi Kelana Siwi mengatakan, masih banyak konflik agraria yang berujung pada ketidakperpihakan penguasa kepada rakyat. Di antaranya, petani di Batang yang berhadapan dengan rencana pembangunan PLTU, petani Rembang yang berjuang menolak pendirian pabrik semen, serta petani di Desa Banyuringin dan Kaliputih yang masih berkonflik dengan PTPN dalam hak penggarap lahan.
"Kami kira, konflik agraria masih banyak terjadi dan akhirnya rakyat yang kalah dan jadi korban," katanya.
Menurutnya, kondisi itu perlu diperjuangkan supaya rakyat dapat hidup sejahtera, terutama dalam pertanian. "Petani harus didukung, karena negara kita ini negara agraris," jelasnya.
Selain itu, pihaknya meminta kepada aparat keamanan untuk bisa memberikan rasa aman bagi petani, terutama yang terlibat konflik. "Rakyat kecil termasuk petani harus dijaga keamanannya," tandasnya.
(zik)