Dewan Sesalkan Sengketa Lahan Berujung Maut

Minggu, 14 September 2014 - 18:03 WIB
Dewan Sesalkan Sengketa Lahan Berujung Maut
Dewan Sesalkan Sengketa Lahan Berujung Maut
A A A
MUARAENIM - Komisi I DPRD Muaraenim menyesalkan aksi sengketa lahan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa Umar Gani (45) warga Desa Harapan Mulia, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muaraenim Sabtu 13 September 2014.

Ketua Komisi I DPRD Muaraenim Kuyung Rizal mengatakan, kejadian tersebut semestinya tidak harus terjadi. Apalagi kejadian tersebut terjadi di lokasi atau lahan yang disengketakan.

Meskipun menurutnya, kejadian tersebut diduga karena perebutan hak atas lahan antara warga Desa Harapan Mulia dengan warga Desa Patra Tani.

“Kita sangat menyayangkan dan turut prihatin atas kejadian tersebut, semestinya pihak yang bersengketa dapat menempuh jalur hukum untuk mencari penyelesaian, bukannya dengan kekerasan sehingga jatuh korban sampai meninggal dunia,” jelasnya, Minggu (14/9/2014).

Kejadian tersebut menurutnya jelas akan menjadi presiden buruk bagi kasus-kasus sengketa lain di Muaraenim, baik sengketa antara warga maupun dengan pihak-pihak perusahaan.

Pihak berwajib menurutnya harus mengusut tuntas kejadian tersebut dan menelusuri permasalahan awal yang memicu kejadian yang berbuntut terjadinya aksi pembunuhan terhadap korban.

Kapolsek Gunung Megang AKP Mulyono saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi pembunuhan yang menyebabkan Umar Gani warga Desa Harapan Mulia meninggal dunia.

Pihaknya menurutnya, hingga kemarin masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran terhadap para pelaku.

“Sejauh ini belum ada pelaku yang berhasil kita amankan, dari keterangan saksi yang ada di lapangan pelaku lebih dari satu orang dan saat ini sedang kita lakukan pengejaran,”ujarnya .

Dirinya tidak menampik, kejadian tersebut dipicu perebutan lahan antara pihak pelaku dan korban.

Sengketa tersebut menurutnya sudah berlangsung lama dan tidak ada penyelesaian. Namun Mulyono membantah jika sengketa tersebut ada kaitan dengan perusahaan perkebunan yang ada di kawasan tersebut.

Kedua belah pihak menurutnya sama-sama mempertahankan lahan yang saat ini sudah dijadikan kebun kelapa sawit.

Terkait adanya dugaaan keterlibatan oknum Brimob dalam kejadian tersebut, Mulyono membantah hal itu.

Memang dari keterangan saksi, saat itu ada personel Brimob yang datang ke lokasi kejadian. Hanya saja menurutnya Brimob tersebut datang ke lokasi setelah mendengar ada keributan dan berusaha untuk mengamankan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban Umar Gani meninggal dunia setelah dianiaya pelaku yang diduga berasal dari Desa Patra Tani saat sedang berada kebun sawit miliknya Sabtu 13 September sekitar pukul 11.00 WIB.

Para pelaku datang dengan menggunakan mobil dan langsung memanggil korban yang saat kejadian sedang ada di dalam pondoknya.

Para pelaku yang datang langsung menghujani korban dengan bacokan hingga mengalami luka disekujur tubuhnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6106 seconds (0.1#10.140)