Warga Sekitar Gunung Slamet Jadi Perhatian BPBD
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 174.644 warga di lima kabupaten yang lokasinya berada di sekitar Gunung Slamet menjadi perhatian BPBD Jateng. Sebab, mereka berpotensi terdampak ancaman erupsi Gunung Slamet.
Ratusan ribu warga itu berada di Kecamatan Kutasari, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Mrebet Karangreja di Kabupaten Purbalingga. Lalu, Kecamatan Butaraden, Kecamatan Sumbang, dan Kecamatan Kedung Banteng di Kabupeten Banyumas. Selain itu, warga Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Ada juga warga Kecamatan Sirampong dan Kecamatan Paguyungan di Kabupaten Brebes, serta Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, 11 kecamatan dan 34 desa di lima kabupaten daerah itu merupakan wilayah yang paling dekat dengan Gunung Slamet.
"Kalau radius erupsinya sudah mencapai 6-7 km, mereka harus diungsikan," katanya di Semarang, Jumat (12/9/2014).
Menurut Sarwa, status Gunung Slamet masih pada level III, sehingga warga belum perlu diungsikan. Hingga kini kondisinya hanya berupa dentuman-dentuman, belum terjadi erupsi secara besar-besaran.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya saat ini sudah menyiapkan tempat-tempat pengungsian dan jalur evakuasi bila Gunung Slamet benar-benar meletus. "Tempat pengungsiannya sedang kami inventarisir, termasuk jalur evakuasinya juga kami siapkan," imbuh Sarwa.
Sarwa menjelaskan, untuk mengantisipasi adanya abu vulkanik akibat erupsi Gunung Slamet, pihaknya juga sudah memasok sebanyak 56 ribu masker yang saat ini masih berada di BPBD lima kabupaten yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Slamet.
"Nanti kalau memang terjadi hujan abu, masker itu akan dibagikan kepada warga."
Selain itu, lanjut Sarwa, pihaknya juga mengirimkan 16 jenis logistik yang siap diberikan kepada warga yang mengungsi. Logistik itu terdiri dari makanan siap saji, mi instan, air mineral, pakaian, saus, kecap, dan sebagainya.
Ratusan ribu warga itu berada di Kecamatan Kutasari, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Mrebet Karangreja di Kabupaten Purbalingga. Lalu, Kecamatan Butaraden, Kecamatan Sumbang, dan Kecamatan Kedung Banteng di Kabupeten Banyumas. Selain itu, warga Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Ada juga warga Kecamatan Sirampong dan Kecamatan Paguyungan di Kabupaten Brebes, serta Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, 11 kecamatan dan 34 desa di lima kabupaten daerah itu merupakan wilayah yang paling dekat dengan Gunung Slamet.
"Kalau radius erupsinya sudah mencapai 6-7 km, mereka harus diungsikan," katanya di Semarang, Jumat (12/9/2014).
Menurut Sarwa, status Gunung Slamet masih pada level III, sehingga warga belum perlu diungsikan. Hingga kini kondisinya hanya berupa dentuman-dentuman, belum terjadi erupsi secara besar-besaran.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya saat ini sudah menyiapkan tempat-tempat pengungsian dan jalur evakuasi bila Gunung Slamet benar-benar meletus. "Tempat pengungsiannya sedang kami inventarisir, termasuk jalur evakuasinya juga kami siapkan," imbuh Sarwa.
Sarwa menjelaskan, untuk mengantisipasi adanya abu vulkanik akibat erupsi Gunung Slamet, pihaknya juga sudah memasok sebanyak 56 ribu masker yang saat ini masih berada di BPBD lima kabupaten yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Slamet.
"Nanti kalau memang terjadi hujan abu, masker itu akan dibagikan kepada warga."
Selain itu, lanjut Sarwa, pihaknya juga mengirimkan 16 jenis logistik yang siap diberikan kepada warga yang mengungsi. Logistik itu terdiri dari makanan siap saji, mi instan, air mineral, pakaian, saus, kecap, dan sebagainya.
(zik)