Datangi Pos Gambuhan, Warga Dibagi Masker
A
A
A
PEMALANG - Meski aktivitas vulkanik Gunung Slamet terpantau berkurang hari ini, puluhan warga masih terus berdatangan ke Pos Pengamatan Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Warga sudah mulai berdatangan sejak Jumat pagi (12/9/2014) dengan menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi.
Siang hingga menjelang sore hari, jumlah warga yang datang semakin bertambah banyak. Selain dari wilayah Kabupaten Pemalang, tak sedikit warga yang datang dari Kabupaten Purbalingga, Banyumas, dan Tegal.
Warga tetap tak beranjak meski kondisi puncak Gunung Slamet sejak siang hari lebih sering diselimuti kabut cukup tebal.
Banyaknya warga tersebut dimanfaatkan petugas yang berjaga di Pos Gambuhan untuk membagikan puluhan masker kepada warga yang ingin melihat aktivitas Gunung Slamet secara langsung.
Masker tersebut dibagikan ke warga untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu. Warga terlihat antusias dan berebut untuk mendapatkan masker.
"Ini dari Pak Sukedi (petugas pengamat) yang meminta untuk dibagikan masker ke warga," kata salah seorang anggota Koramil Pulosari yang berjaga di Pos Gambuhan, Serda Murtaji, kepada Sindonews.com, Jumat (12/9/2014).
Salah satu warga yang datang ke Pos Gambuhan Ma'lah (45) mengaku penasaran dengan aktivitas Gunung Slamet karena suara dentuman masih kerap terdengar meski tempat tinggalnya berjarak sekitar 25 kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Kaca rumah sampai bergetar. Yang rumahnya bata juga bergetar. Kalau malam sinar api selalu terlihat jelas," kata warga Desa Gendoa, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang itu kepada Sindonews.com, Jumat (12/9/2014).
Warga sudah mulai berdatangan sejak Jumat pagi (12/9/2014) dengan menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi.
Siang hingga menjelang sore hari, jumlah warga yang datang semakin bertambah banyak. Selain dari wilayah Kabupaten Pemalang, tak sedikit warga yang datang dari Kabupaten Purbalingga, Banyumas, dan Tegal.
Warga tetap tak beranjak meski kondisi puncak Gunung Slamet sejak siang hari lebih sering diselimuti kabut cukup tebal.
Banyaknya warga tersebut dimanfaatkan petugas yang berjaga di Pos Gambuhan untuk membagikan puluhan masker kepada warga yang ingin melihat aktivitas Gunung Slamet secara langsung.
Masker tersebut dibagikan ke warga untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu. Warga terlihat antusias dan berebut untuk mendapatkan masker.
"Ini dari Pak Sukedi (petugas pengamat) yang meminta untuk dibagikan masker ke warga," kata salah seorang anggota Koramil Pulosari yang berjaga di Pos Gambuhan, Serda Murtaji, kepada Sindonews.com, Jumat (12/9/2014).
Salah satu warga yang datang ke Pos Gambuhan Ma'lah (45) mengaku penasaran dengan aktivitas Gunung Slamet karena suara dentuman masih kerap terdengar meski tempat tinggalnya berjarak sekitar 25 kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Kaca rumah sampai bergetar. Yang rumahnya bata juga bergetar. Kalau malam sinar api selalu terlihat jelas," kata warga Desa Gendoa, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang itu kepada Sindonews.com, Jumat (12/9/2014).
(sms)