Dema Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Dibekukan

Rabu, 03 September 2014 - 17:37 WIB
Dema Fakultas Ushuluddin...
Dema Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Dibekukan
A A A
SURABAYA - Pihak Rektorat UIN Sunan Ampel Surabaya, akhirnya membekukan sementara Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, karena tema "Tuhan Membusuk" yang diangkat dalam masa Orientasi Studi Cinta Akademik dan Almamater (Oscar) 2014.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Dr Muhid menegaskan, sejak Selasa 2 September 2014, sejumlah dekan telah menggelar rapat dan memutuskan untuk membekukan Dewan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

"Kami dari pihak fakultas malakukan langkah-langkah dan sedang memproses. Dema sudah dibekukan dengan batas waktu yang tidak ditentukan," kata Muhid, kepada wartawan, Rabu (3/9/2014).

Dia menjelaskan, selama proses pembekuan itu, pihak kampus akan melakukan inventarisir siapa-siapa saja di balik munculnya ide memunculkan tulisan 'Tuhan Membusuk'.

Pembekuan ini menggunakan dasar Surat Keputusan (SK) Rektor nomor IN.02/1/PP.00.9/1199/P/2011 tentang Kode Etik Mahasiswa dan SK nomor UN.08/1/PP.00.9/SK/37/P/2014 tentang Tata Tertib OSCAR.

Pembekuan ini merupakan bentuk pembinaan yang mendidik kepada mahasiswa. Yang terpenting adalah, UIN Sunan Ampel Surabaya bisa hidup di lingkungan masyarakat. Sehingga, tidak serta merta jalan pikiran mahasiswa bisa diterima masyarakat.

"Dewan Mahasiswa dibekukan untuk melihat seberapa jauh perubahan sikap mahasiswa. Hanya Dema Ushuluddin saja. Terkait sanksi masih kita selidiki. Yang pertama adalah lembaganya dulu," terangnya.

Lebih lanjut, dia menepis pembekuan lembaga kemahasiswaan ini adalah bentuk pemberangusan kreatifitas mahasiswa. Dia menjamin, akan tetap memberikan ruang kepada mahasiswa agar tetap berpikir kritis, namun dengan arif.

"Tentunya, maksud baik harus disampaikan dengan cara yang baik dan tempat yang baik pula," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Oscar mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya menuai protes masyarakat, karena mengambil tema "Tuhan Membusuk".

Protes masyarakat mulai tampak setelah sejumlah spanduk yang bertuliskan "Tuhan Membusuk" diunggah dalam situs jejaring sosial. Bahkan Ormas FPI merespon dengan melaporkan ke Polda jatim atas dugaan penistaan agama.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)