Ratusan Tower SUTET di Garut Rawan Dicuri
A
A
A
GARUT - Ratusan tower SUTET dan infrastruktur milik PLN lainnya, di Garut rawan dicuri. Para pencuri, biasanya menyasar material-material tertentu dari infrastruktur penunjang jaringan listrik.
“Yang rutin dicuri ini biasanya adalah kawat, kawat terbuka pada tiang SUTM dan SUTET, trafo, meteran listrik di rumah-rumah kosong, hingga paling parah besi penyangganya itu sendiri,” kata Humas PLN Area Garut Wahyudin, Jumat (29/8/2014).
Menurutnya, ulah tak bertanggung jawab dari para pencuri ini bukan hanya menyebabkan PLN merugi, tapi juga masyarakat luas harus menanggung akibatnya. Meski demikian, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya para pelaku pencurian ke tangan polisi.
“Untuk masalah efek jera atau yang lainnya, kini domainnya ada di kepolisian. Kami sudah menyerahkan kasusnya kepada mereka. Polisi pasti menindak tegas para pelaku kejahatan ini sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.
Mengenai aksi pencurian terhadap tower nomor 16 di Kampung Pasir Tonggeret, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Pakenjeng, dilakukan oleh orang yang bukan sembarangan. Dia menganggap, kawanan ini sebagai sekelompok pencuri profesional.
“Mereka sebelumnya telah melengkapi diri dengan sejumlah peralatan untuk menunjang aksi pencuriannya. Mereka profesional, karena segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang, berikut menyiapkan perlengkapan. Kami juga menduga mereka ini telah melakukan aksi serupa pada tower-tower atau infrastruktur lainnya,” katanya.
Peralatan utama yang ditemukan di sekitar reruntuhan tower yang berjarak sekitar 6 km dari Gardu Induk (GI) Sumadra ini adalah kunci pas berukuran 24 dan 27, kunci inggris, serta gergaji besi. Peralatan tersebut berperan sangat vital dalam memudahkan mereka membongkar besi-besi penyangga tower.
“Akan tetapi, diduga kuat mereka ini tidak menyadari akan dampak dari perbuatannya. Tower yang disasarnya roboh. Karena panik, mereka meninggalkan semua barang-barang miliknya berikut besi yang sudah dibongkar,” ucapnya.
Selain sejumlah peralatan, sejumlah benda lain yang diduga kuat milik para pelaku adalah jaket, sandal, dan jam tangan.
Diberitakan sebelumnya, aksi nekat kawanan pencuri ini pada Rabu 27 Agustus 2014 malam telah membuat tower bertegangan 70 KV ambruk. Selain menyebabkan terhentinya pasokan listrik kepada puluhan ribu pelanggan PLN, ulah mereka juga membuat PLN harus mengalami kerugian Rp3,5 miliar.
Kerugian yang ditanggung oleh PLN ini adalah kerugian material sekitar Rp1,5 miliar dan kerugian akibat tidak tersalurkannya daya listrik mencapai Rp2 miliar.
“Yang rutin dicuri ini biasanya adalah kawat, kawat terbuka pada tiang SUTM dan SUTET, trafo, meteran listrik di rumah-rumah kosong, hingga paling parah besi penyangganya itu sendiri,” kata Humas PLN Area Garut Wahyudin, Jumat (29/8/2014).
Menurutnya, ulah tak bertanggung jawab dari para pencuri ini bukan hanya menyebabkan PLN merugi, tapi juga masyarakat luas harus menanggung akibatnya. Meski demikian, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya para pelaku pencurian ke tangan polisi.
“Untuk masalah efek jera atau yang lainnya, kini domainnya ada di kepolisian. Kami sudah menyerahkan kasusnya kepada mereka. Polisi pasti menindak tegas para pelaku kejahatan ini sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.
Mengenai aksi pencurian terhadap tower nomor 16 di Kampung Pasir Tonggeret, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Pakenjeng, dilakukan oleh orang yang bukan sembarangan. Dia menganggap, kawanan ini sebagai sekelompok pencuri profesional.
“Mereka sebelumnya telah melengkapi diri dengan sejumlah peralatan untuk menunjang aksi pencuriannya. Mereka profesional, karena segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang, berikut menyiapkan perlengkapan. Kami juga menduga mereka ini telah melakukan aksi serupa pada tower-tower atau infrastruktur lainnya,” katanya.
Peralatan utama yang ditemukan di sekitar reruntuhan tower yang berjarak sekitar 6 km dari Gardu Induk (GI) Sumadra ini adalah kunci pas berukuran 24 dan 27, kunci inggris, serta gergaji besi. Peralatan tersebut berperan sangat vital dalam memudahkan mereka membongkar besi-besi penyangga tower.
“Akan tetapi, diduga kuat mereka ini tidak menyadari akan dampak dari perbuatannya. Tower yang disasarnya roboh. Karena panik, mereka meninggalkan semua barang-barang miliknya berikut besi yang sudah dibongkar,” ucapnya.
Selain sejumlah peralatan, sejumlah benda lain yang diduga kuat milik para pelaku adalah jaket, sandal, dan jam tangan.
Diberitakan sebelumnya, aksi nekat kawanan pencuri ini pada Rabu 27 Agustus 2014 malam telah membuat tower bertegangan 70 KV ambruk. Selain menyebabkan terhentinya pasokan listrik kepada puluhan ribu pelanggan PLN, ulah mereka juga membuat PLN harus mengalami kerugian Rp3,5 miliar.
Kerugian yang ditanggung oleh PLN ini adalah kerugian material sekitar Rp1,5 miliar dan kerugian akibat tidak tersalurkannya daya listrik mencapai Rp2 miliar.
(san)