Penyerangan Terhadap Anggota Brimob Karena Salip-salipan Motor

Sabtu, 09 Agustus 2014 - 14:30 WIB
Penyerangan Terhadap Anggota Brimob Karena Salip-salipan Motor
Penyerangan Terhadap Anggota Brimob Karena Salip-salipan Motor
A A A
BANDUNG - Kasus penyerangan anggota Yon Armed V/Tarik Kodam/III Siliwangi yang berbuntut terhadap pengeroyokan anggota Brimob Polda Jabar, Bharada Asep Dedi, hanya karena persoalan sepele.

Menurut Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf M Affandi, awal kejadian bermula saat salah seorang anggota Yon Armed tengah mengantar istrinya ke Pasar Cipanas menggunakan sepeda motor ke Cianjur.

Tiba-tiba dia disalip oleh dua orang anggota Brimob menggunakan sepeda motor yang baru saja pulang bertugas mengamankan Presiden.

Selain menyalip, oknum anggota Brimob itu pun melontarkan kata-kata tak pantas. Sehingga anggota Yon Armed yang tak terima langsung menghentikan laju motornya dan menghampiri oknum anggota Brimob tersebut. Hingga akhirnya terjadi perselisihan namun masih bisa diselesaikan.

"Setelah maju lagi (anggota Yon Armed), ternyata dihadang lagi oleh anggota Brimob. Sempat terjadi cekcok lagi. Tapi bisa diselesaikan oleh seorang perwira Brimob yang ada disitu," kata Affandi di Makodam III/Siliwangi, Sabtu (9/8/2014).

Ternyata, informasi mengenai insiden itu telah sampai kepada Komandan Yon Armed V/Tarik. Sehingga dalam waktu singkat seluruh anggota diapel-kan untuk mendapat pengarahan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

Setelah meng-apel-kan, komandan tersebut pun bermaksud meminta maaf dan akan mengklarifikasi mengenai insiden itu ke Mako Brimob. Namun tanpa sepengetahuannya, puluhan anggotanya mengikuti dari belakang.

Tapi mereka pun akhirnya membubarkan diri masing-masing setelah diinstruksikan oleh komandannya.

"Itu kan mereka setelah dibubarkan berpencar, ada yang lewat depan ada yang putar balik. Dan kebetulan yang empat oknum Yon Armed ini lewat perkampungan yang ada di belakang Mako Brimob. Disitu keempatnya bertemu dua anggota Brimob yang salah satunya korban," bebernya.

Diduga, empat anggota yang rata-rata berusia 20-24 tahun ini masih dendam dan tak terima dengan insiden yang menimpa salah satu temannya.

Hingga akhirnya keempatnya pun berselisih hingga adu jotos dengan dua orang anggota Brimob itu. Namun satu diantaranya melarikan diri, hingga akhirnya empat anggota tersebut mengeroyok Bharada Asep Dedi.

"Warga pun melapor, sampai akhirnya datang anggota Pom (TNI) dari Istana (Presiden). Korban langsung dibawa kerumah sakit menggunakan angkot ke rumah sakit terdekat. Lalu dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, dan sekarang sudah berada di RS Polri Kramat Jati," ungkapnya.

Affandi menegaskan, jadi kasus pengeroyokan terhadap anggota Brimob Polda Jabar, Bharada Asep Dedi, bukan dilakukan oleh 40 orang namun hanya empat orang.

Pihaknya memastikan saat ini kedua belah pihak sudah berdamai. Bahkan Kapolda Jabar dan Pangdam III/Siliwangi telah menginstruksikan agar satuan masing-masing saling bermaaf-maafan dan menyelesaikan masalah ini disisi internal. "Sekarang semuanya di Cianjur sudah kondusif," tegas Affandi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3883 seconds (0.1#10.140)