Seorang Ibu Tinggalkan Bayinya Hingga Membusuk
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Seorang ibu rumah tangga berisial RR (28) warga Desa Ajamu Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu, sengaja meninggalkan bayi yang baru dilahirkan secara prematur hingga tewas dan membusuk
Sebelumnya RR sempat melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat, Sumatera Utrara.
Saat ditemukan, kondisi bayi malang itu sudah mengeluarkan aroma tak sedap, pihak rumah sakit langsung memproses untuk pemakaman jenazah bayi tersebut.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP), jika mayat melebihi tenggat waktu selama satu minggu tetapi belum mendapat respon dari keluarga, pihak RSU akan melaksanakan penguburan.
Sebelum dinyatakan tewas, saat baru dilahirkan bayi itu sempat mendapat perawatan secara medis di rumah sakit tersebut. Namun belakangan tidak dapat tertolong lagi akibat kondisi bayi itu yang sangat memprihatinkan karena lahir prematur.
Salah seorang dokter yang bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Rantauprapat Nauli Simbolon mengatakan, RR tepatnya pada tanggal 17 Juli melahirkan bayinya yang merupakan anak ke-6 dengan cara operasi caesar dan melahirkan bayi prematur.
“Lalu dia (RR) meninggalkan bayinya karena alasan ekonomi. Padahal, sudah dianjurkan agar mengurus Askesda (Asuransi Kesehatan Daerah) untuk memperoleh biaya gratis dalam proses persalinan bayinya,” kata Nauli Simbolon, Selasa (5/8).
Namun entah kenapa, kata Nauli selama sebelas hari setelah bayi tersebut dirawat , RR dan keluarganya tidak kunjung datang. Tepatnya pada 17 Juli lalu, bayi itu meninggal dunia akibat kondisinya yang prematur.
“Kalau tidak ada respon dari pihak keluarga bayi itu akan dikubur sesuai aturannya. Soalnya sudah lebih tenggat waktu seminggu lamanya. Sudah dilakukan upaya pencarian ibu bayi tapi belum juga mendapat informasi,” tandasanya.
Sebelumnya RR sempat melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat, Sumatera Utrara.
Saat ditemukan, kondisi bayi malang itu sudah mengeluarkan aroma tak sedap, pihak rumah sakit langsung memproses untuk pemakaman jenazah bayi tersebut.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP), jika mayat melebihi tenggat waktu selama satu minggu tetapi belum mendapat respon dari keluarga, pihak RSU akan melaksanakan penguburan.
Sebelum dinyatakan tewas, saat baru dilahirkan bayi itu sempat mendapat perawatan secara medis di rumah sakit tersebut. Namun belakangan tidak dapat tertolong lagi akibat kondisi bayi itu yang sangat memprihatinkan karena lahir prematur.
Salah seorang dokter yang bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Rantauprapat Nauli Simbolon mengatakan, RR tepatnya pada tanggal 17 Juli melahirkan bayinya yang merupakan anak ke-6 dengan cara operasi caesar dan melahirkan bayi prematur.
“Lalu dia (RR) meninggalkan bayinya karena alasan ekonomi. Padahal, sudah dianjurkan agar mengurus Askesda (Asuransi Kesehatan Daerah) untuk memperoleh biaya gratis dalam proses persalinan bayinya,” kata Nauli Simbolon, Selasa (5/8).
Namun entah kenapa, kata Nauli selama sebelas hari setelah bayi tersebut dirawat , RR dan keluarganya tidak kunjung datang. Tepatnya pada 17 Juli lalu, bayi itu meninggal dunia akibat kondisinya yang prematur.
“Kalau tidak ada respon dari pihak keluarga bayi itu akan dikubur sesuai aturannya. Soalnya sudah lebih tenggat waktu seminggu lamanya. Sudah dilakukan upaya pencarian ibu bayi tapi belum juga mendapat informasi,” tandasanya.
(ilo)