PT Sampoerna Agro Rugi Rp2 M Akibat Aksi Massa
A
A
A
KAYUAGUNG - Manajemen Perusahaan PT Sampoerna Agro Kebun Gading Jaya mengaku mengalami kerugian miliaran rupiah akibat aksi anarkistis warga Desa Kayulabu, Kecamatan Padamaran timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang merusak dan membakar sejumlah aset perusahaan.
"Lebih dari Rp2 miliar kerugian yang kita alami, karena yang dibakar tiga rumah karyawan, kantor, 1 unit mobil estrada dan 1 unit mobil pajero, 1 unit truk, kami berharap polisi segera mengungkap provokator pembakaran aset perusahaan tersebut," ungkap Manajemen Perusahaan PT Sampoerna Agro Kebun Gading Jaya, Andrian Indra Putra.
Mengenai penembakan terhadap warga (Efran) Andrian, mengaku itu ulah pelaku sesama pencuri sawit.
"Memang saat itu petugas keamanan kita memergoki ada aksi pencurian sawit, tetapi pelaku kabur dan kita tidak berhasil menangkapnya, ternyata ada warga yang tertembak di areal kebun, itu bukan dilakukan oleh petugas kita. Disanakan ada kelompok-kelompok pencuri sawit, dan tidak jarang sesama mereka sering ribut, belakangan ini memang intensitas pencurian di kebun kita semakin meningkat," kilahnya.
Menurut Andrian, kejadian tersebut tentunya sudah diketahui oleh pihak kepolisian. Saat ini karyawan tetap melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.
Sedangkan Dandim 0402/OKI Letkol Inf M Arif Suryandaru melalui Pasi Intel Lettu Hatta mengatakan bahwa kini pihaknya telah melakukan pengamanan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi kejadian susulan maupun serang-serangan yang tidak diinginkan.
"Saat ini situasi kondusif, aktifitas perusahaan tetap berjalan," katanya.
"Lebih dari Rp2 miliar kerugian yang kita alami, karena yang dibakar tiga rumah karyawan, kantor, 1 unit mobil estrada dan 1 unit mobil pajero, 1 unit truk, kami berharap polisi segera mengungkap provokator pembakaran aset perusahaan tersebut," ungkap Manajemen Perusahaan PT Sampoerna Agro Kebun Gading Jaya, Andrian Indra Putra.
Mengenai penembakan terhadap warga (Efran) Andrian, mengaku itu ulah pelaku sesama pencuri sawit.
"Memang saat itu petugas keamanan kita memergoki ada aksi pencurian sawit, tetapi pelaku kabur dan kita tidak berhasil menangkapnya, ternyata ada warga yang tertembak di areal kebun, itu bukan dilakukan oleh petugas kita. Disanakan ada kelompok-kelompok pencuri sawit, dan tidak jarang sesama mereka sering ribut, belakangan ini memang intensitas pencurian di kebun kita semakin meningkat," kilahnya.
Menurut Andrian, kejadian tersebut tentunya sudah diketahui oleh pihak kepolisian. Saat ini karyawan tetap melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.
Sedangkan Dandim 0402/OKI Letkol Inf M Arif Suryandaru melalui Pasi Intel Lettu Hatta mengatakan bahwa kini pihaknya telah melakukan pengamanan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi kejadian susulan maupun serang-serangan yang tidak diinginkan.
"Saat ini situasi kondusif, aktifitas perusahaan tetap berjalan," katanya.
(sms)