Chikungunya dan DBD Mewabah, Pemerintah Diminta Lakukan Fogging

Senin, 30 Juni 2014 - 14:03 WIB
Chikungunya dan DBD...
Chikungunya dan DBD Mewabah, Pemerintah Diminta Lakukan Fogging
A A A
GARUT - Warga RW 03 di Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut segera melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan tempat tinggal mereka.

Permintaan tersebut ditujukan karena penyakit chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) telah menyerang warga sejak dua bulan terakhir.

Dari informasi yang dihimpun, hingga kini jumlah warga di wilayah RW 03 sudah yang terserang penyakit chikungunya dan DBD telah berjumlah 50 orang. Puluhan orang yang terserang ini tersebar di semua RT wilayah RW tersebut.

"Berdasarkan hasil pemantauan kami, sudah lebih dari 50 warga yang terserang penyakit chikungunya dan DBD di wilayah RW 3 ini. Warga yang terserang tersebar di hampir semua RT terutama di RT 01, 02, dan 04," ujar tokoh pemuda RW 3 Desa Tarogong, Andri Permana, Senin (30/6/2014).

Menurutnya, mewabahnya serangan chikungunya dan DBD membuat warga cemas dan khawatir. Sebab, jumlah penderita dua penyakit ini terus bertambah.

“Sebenarnya warga sudah meminta agar pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut segera melakukan pengasapan untuk membasmi keberadaan nyamuk chikungunya dan DBD. Namun permintaan ini sudah kami ajukan sejak lama namun belum juga ada tanggapan,” ujarnya.

Warga, kata Andri, mengaku sangat menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai tidak merespon permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Seharusnya, kata Andri, pemerintah harus segera menanggapi persoalan mewabahnya DBD dan chikungunya dengan serius karena berupa gangguan kesehatan lingkungan yang bersifat darurat.

Hal yang sama dilontarkan Wiwin (46) seorang warga yang menderita penyakit chikungunya. Wiwin mengaku, pemerintah sangat lamban dalam menyikapi permasalahan di masyarakat.

"Saya heran, apa lagi yang ditunggu pemerintah untuk melakukan penanggulangan penyebaran penyakit yang cukup membahayakan ini. Melalui pemerintah paling bawah, warga sudah melaporkannya namun tak juga dapat tanggapan. Tolong jangan sampai menunggu korban lebih banyak lagi," katanya.

Ketua RW 03 Desa Tarogong Roswan Riadi membenarkan bila di daerahnya banyak warga yang terserang penyakit chikungunya dan DBD.

Hal itu diakuinya telah terjadi cukup lama dan hingga saat ini masih berlangsung. "Jumlah penderita banyak juga, diperkirakan lebih dari 50 orang dan tersebar di hampir semua RT," kata Roswan.

Diapun paham akan kekhawatiran warga yang cemas bila serangan penyakit chikungunya dan DBD makin mewabah.

Oleh sebab itu, begitu mendapatkan laporan, dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak desa dengan harapan agar dapat segera ada tindakan pencegahan dari pemerintah.

“Namun rupanya, hingga saat ini memang belum ada tanggapan dari pemerintah melalui dinas terkait. Akibatnya, saya juga sering menjadi sasaran kemarahan warga yang mempertanyakan tindak lanjut laporan mereka,” tukasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6909 seconds (0.1#10.140)