Gemerlap Kehidupan Malam di Kota Manado

Sabtu, 21 Juni 2014 - 12:14 WIB
Gemerlap Kehidupan Malam...
Gemerlap Kehidupan Malam di Kota Manado
A A A
MANADO - Selain terkenal karena gadis-gadisnya yang cantik, ternyata Kota Manado juga terkenal dengan kehidupan malamnya. Tidak kalah gemerlap dengan kota-kota besar, tempat hiburan di kota ini juga cukup lengkap. Terutama bagi para petualang cinta. Seperti apa kehidupan malam di Manado? Berikut liputannya.

Setiap kota dan kabupaten memiliki bahasa khas untuk menyebut praktik lokalisasi dan mesumnya. Khusus di Manado, kupu-kupu malam dikenal dengan sebutan Mawar. Sedang para pria hidung belang disebut dengan Kumbang.

Berdasarkan hasil penelusuran ke sejumlah tempat di Manado, diketahui ternyata bisnis mesum ini bukan hanya terjadi di pusat kota. Tetapi juga disemua pelosok desa. Sehingga, tidak sulit bagi Kumbang untuk mencari Mawar di kota ini.

Kehidupan Mawar selalu berkelompok. Hal ini makin memudahkan Kumbang untuk memilih sesuai dengan kesukaannya. Terpantau, ada enam titik tempat transaksi wisata Mawar dan Kumbang malam di Kota Manado.

Lima titik transaksi itu terang-terangan, dan satu titik transaksi secara halus, bahkan tempat ini belum merata orang tahu. Untuk harga, memang sedikit tinggi dibanding tempat lainnya.

Di tempat Mawar anggun segar, harga yang ditawarkan antara Rp700.000-1.500.000 (tergantung negoisasi), lokasinya berada di salah satu titik di Jalan Sam Ratulangi.

Dari titik nol Taman Kesatuan Bangsa (TKB), terdapat seratus lebih Mawar mekar berbagai umur, mulai usia 20-30 tahun ke atas. Mawar mekar lainnya berada 300 meter dari TKB, tepatnya di ujung Jalan Boulevard. Di tempat ini, Mawar yang mangkal berusia lebih muda, antara 20-28 tahun.

Sedangkan Mawar berwujud jantang atau lesbi berumur rata-rata 19-24 tahun, biasa mangkalnya 400 meter dari TKB, tepatnya di pinggiran pantai. Sementara Kumbang berbusana Mawar berusia 20-30 tahun, letaknya 100 meter dari TKB, tepatnya di depan salah satu perbankan.

Tidak hanya itu, tempat Kumbang makan Kumbang juga ada. Sebutan Kumbang makam Kumbang untuk mereka yang memiliki kelainan seksual atau homo. Letak wisata Kumbang berjarak 200 meter dari TKB. Usia mereka masih muda-muda, sama dengan usia rata-rata Mawar berwujud Kumbang.

Dari keseluruhan lokasi Mawar dan Kumbang ini, harga yang dipatok mulai Rp200.000 hingga Rp350.000 sekali main atau bahasanya per air. Saking banyaknya Mawar dan Kumbang, dapat dipastikan tempat ini selalu ramai setiap malamnya.

Rina (nama samaran), salah seorang Mawar mekar yang ditemui tadi malam, di Jalan Boulevard mengaku, di tempatnya mangkal ada 50-an lebih Mawar mekar. Harga penawaran per air Mawar mekar Rp500.000, dan mentoknya di angka Rp350.000.

"Sebenarnya tergantung negosiasi. Sebab harga Rp350.000 tersebut batas waktu satu jam dan sudah termasuk harga kamar hotel ditanggung Mawar (di luar harga ojek Rp20.000 PP). Untuk menyiram Mawar semalaman, dipatok Rp1 juta (tergantung negosiasi)," jelasnya, Sabtu (21/6/2014) dini hari.

Di tempat itu, kata dia, dijamin memuaskan dan tak ada satu pun Mawar yang mau dieksekusi tanpa menggunakan kepompong atau alat pengaman seperti kondom. "Mawar di sini sangat mengerti mengenai penyakit, makanya Kumbang tamu wajib pakai kepompong," tuturnya.

Selain kumbang lokal dan pendatang, kepompong luar negeri pun banyak yang melancong ke sini. Untuk harga kepompong luar negeri yang ditawarkan Mawar mekar ini disesuikan dengan harga kamar hotel.

Jika harga kamar Rp500.000 per malam, maka Mawar mesti meminta di atas dari harga kamar. "Alasannya, harga Mawar tidak boleh di bawah harga kamar," terangnya.

Mengenai tamu Mawar, kata dia, tak pernah sepi. Hampir semua Mawar setiap malamnya mendapatkan Kumbang.

"Bagaimana Kumbang tidak tergiur, Mawarnya rata-rata putih bersih, wangi, tinggi, dan kelopaknya sesuai harapan. Tak hanya itu, serangan balik Mawar ke Kumbang saat eksekusi, bak mendapatkan air di tengah gurun pasir," ungkapnya.

Dia melanjutkan, harga Mawar di TKB, dan Mawar Boulevard hanya selesih Rp50.000-Rp100.000. Mawar TKB sedikit lebih murah. Tapi sSistem transaksi dan eksekusinya hampir sama, yang membedakan, Mawar TKB ini hampir dua kali lipat banyaknya dari Boulevard. Untuk pertempuran, Kumbang tak menggunakan kepompong tidak masalah.

Sementara tarif Kumbang berbusana Mawar, antara Rp100.000-Rp200.000 per helm proyek eksekusi di hotel atau di tempat. Menariknya, Kumbang berbusana Mawar ini, jika ada Kumbang ganteng, maka Kumbang berbusana Mawar ini membayarnya.

Prilaku Kumbang berbusana Mawar, baik service, total transaksi tak jauh bedanya dengan Mawar berbusana Kumbang, jumlahnya juga hanya berkisar 100-an. Namun belum lama ini, ada beberapa Mawar berbusana Kumbang sudah ikut parkir di Boulevard menunggu Kumbang tamu.

Sekedar informasi, semua tempat ini tetap buka meski di bulan Ramadan. Rata-rata, mereka mulai beroperasi pukul 20.00 WITA hingga Pukul 04.00 WITA, tanpa perantara Mawar dan Kumbang mucikari. Bagaimana, tertarik datang ke Manado bawa air (uang) untuk menyirami Mawar dan Kumbang?
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)