Ulah Mahasiswi Unpad asal Malaysia Rusak Nama Jabar
A
A
A
BANDUNG - Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan, dibuat kecewa dengan laporan palsu yang dilaporkan oleh seorang mahasiswi Unpad asal Malaysia, JS, yang telah membuat laporan palsu mengenai tidak perampokan dan pemerkosaan terhadap dirinya.
"Kita telah dibuat rugi, ternyata dia main-main (laporan). Jabar jadi rusak namanya. Kasihan nama baik Jatinangor dan Unpad pamornya turun," tutur Iriawan, Senin (9/6/2014).
Meski demikian, Iriawan mengatakan, kasus tersebut bakal menjadi pengalaman paling berharga dan menjadi pelajaran untuk menangani kasus serupa terutama yang melibatkan negara berbeda.
Mantan Kapolda NTB ini mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan selain fakta mengenai laporan yang palsu, selama ini JS juga dikenal kurang baik dimata para sahabatnya.
Bahkan JS pernah terlibat kasus pencurian credit card milik temannya yang dibelanjakan oleh JS.
"JS ini baru semester satu, seharusnya tidak boleh keluar. Tapi ini dia setiap hari keluar, dan sering dugem katanya," bebernya.
Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk menjelaskan perkara yang ada kepada pihak Malaysia agar kasus tersebut bisa terselesaikan dan memulihkan nama baik Indonesia.
"Kita telah dibuat rugi, ternyata dia main-main (laporan). Jabar jadi rusak namanya. Kasihan nama baik Jatinangor dan Unpad pamornya turun," tutur Iriawan, Senin (9/6/2014).
Meski demikian, Iriawan mengatakan, kasus tersebut bakal menjadi pengalaman paling berharga dan menjadi pelajaran untuk menangani kasus serupa terutama yang melibatkan negara berbeda.
Mantan Kapolda NTB ini mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan selain fakta mengenai laporan yang palsu, selama ini JS juga dikenal kurang baik dimata para sahabatnya.
Bahkan JS pernah terlibat kasus pencurian credit card milik temannya yang dibelanjakan oleh JS.
"JS ini baru semester satu, seharusnya tidak boleh keluar. Tapi ini dia setiap hari keluar, dan sering dugem katanya," bebernya.
Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk menjelaskan perkara yang ada kepada pihak Malaysia agar kasus tersebut bisa terselesaikan dan memulihkan nama baik Indonesia.
(sms)