Pasca Bentrok Napi Teroris, Lapas Magelang Dijaga TNI

Jum'at, 06 Juni 2014 - 16:06 WIB
Pasca Bentrok Napi Teroris, Lapas Magelang Dijaga TNI
Pasca Bentrok Napi Teroris, Lapas Magelang Dijaga TNI
A A A
SEMARANG - Divisi Pemasyarakatan (Div Pas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah memperketat penjagaan di Lapas Klas II A Magelang, menyusul keributan yang sempat terjadi, pada Rabu 4 Juni 2014, antara petugas dengan narapidana terorisme di sana.

Pihak Lapas memperketat penjagaan berkoordinasi dengan Kodim 0705 Magelang, dan Polres Magelang. TNI yang berjaga di lokasi itu ada 10 orang dan polisi 10 orang.

“Mereka berjaga 24 jam penuh. Ini mengantisipasi dampak ikutan kejadian dua hari yang lalu itu. Kami tetap antisipasi, kemungkinan bisa ditambah lagi mengingat besok (Sabtu) ada jadwal pembesuk khusus napi teroris,” kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Hermawan Yunianto, Jumat (6/6/2014).

Dia menjelaskan, di Lapas Klas II A Magelang, total ada embilan narapidana terorisme. Ini termasuk empat narapidana terorisme yang dipindahkan dari Lapas Cipinang ke Lapas Klas II A Magelang.

“Awalnya ada tujuh narapidana terorisme (di Lapas Klas II A Magelang), yang dua mendapat pembebasan bersyarat. Jadi tinggal lima. Nah ada penambahan lagi empat narapidana terorisme itu yang dari Cipinang. Empat ini ternyata yang malah mendoktrin lainnya,” jelasnya.

Terkait langkah yang akan dilakukan, nantinya empat narapidana teroris yang diduga melakukan doktrinasi itu akan ditempatkan di sel khusus, artinya dipisahkan dengan lainnya.

“Mereka susah sekali diingatkan, wong mereka itu menganggap apa yang dilakukannya benar. Kalau kronologi keributan Rabu kemarin itu yang datang besuk ada 15 orang, kami masukkan enam pembesuk dulu, ternyata di dalam mereka (napi teroris) tidak memperbolehkan keluar (pembesuknya), yang enam lain akhirnya berusaha masuk. Petugas kami dipukuli,” lanjutnya.

Hermawan sendiri berharap ada penambahan petugas sipir lapas. Namun sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki terbatas. Sehingga mau tidak mau, mereka bertugas dengan jumlah yang minim.

“Kalau saya pribadi ingin ada penambahan sipir. Tapi sampai sekarang belum ada info penambahan, dari pusat juga saya belum tahu pasti, apa ada perekrutan baru atau tidak. Yang jelas tahun kemarin enggak ada penambahan petugas, padahal sangat butuh,” bebernya.

Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto mengatakan, pihaknya diperbantukan menjaga lapas demi menjaga kondusivitas.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6952 seconds (0.1#10.140)