Jalinsum Lumpuh 4 Jam Akibat Bentrok Warga 2 Desa di Tapanuli Selatan
loading...
A
A
A
SIPIROK - Bentrok warga antar desa di Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Selasa malam 26 Mei 2020 menyebabkan Jalan Lintas Sumatera lumpuh selama empat jam lebih.
Jalan Lintas Sumatera tersebut mengalami kemacetan panjang hingga beberapa kilometer meter menuju Kota Padangsidimpuan dan sebaliknya ke Kabupaten Mandailing Natal.
Kemacetan disebabkan karena kendaraan tidak bisa lewat akibat pembakaran material berupa kayu dan ban bekas di tengah jalan oleh warga yang bertikai. (BACA JUGA: Bawa Kabur Mobil Rental, Pengangguran Diringkus Polisi)
Aparat keamanan TNI/Polri yang datang berusaha membuka akses jalan dengan membersihkan sisa pembakaran.
Sebelumnya bentrokan antar warga Desa Pintu Padang dengan Desa Benteng Huraba pecah di Jalan Lintas Sumatera, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terjadi mulai Selasa sore hingga malam.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradana mengatakan, bentrok warga ini dipicu masalah sepele dimana anak-anak yang merayakan lebaran bermain tembak-tembakan mainan di perbatasan desa.
Kemudian ditegur oleh salah satu masyarakat yang ada di Desa Pintu Padang. Setelah ditegur warga Benteng Huraba emosi sehingga menyebakan cekcok dan terjadi datangnya massa dari Benteng Huraba yang berujung bentrok.
Akibatnya ratusan warga di kedua desa terlibat saling lempar batu dan membakar barang barang seperti kayu dan ban bekas di tengah badan jalan.
Kejadian makin memanas saat satu unit rumah warga Desa Pintu Padang dibakar orang tak dikenal hingga ludes. Satu unit mobil pemadam kebakaran dibantu petugas terpaksa kerja keras memadamkan api. (BACA JUGA: Ombudsman Sumut Pertanyakan Lambatnya Hasil Tes Swab Anak PDP Dikeluarkan)
“Akibat bentrok tersebut sejumlah warga terluka terkena tembakan senapan angin dan kerugian materil berupa satu unit rumah ludes terbakar,” kata Kapolres, Rabu (27/5/2020).
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj yang memimpin jalannya mediasi meminta warga untuk berdamai. Kapolres juga meminta pihak pihak yang menjadi pemicu bentrokan ini untuk bertanggung jawab.
Bentrokan antar dua desa ini sudah sering terjadi, dimana dua tahun yang lalu kedua desa ini terlibat bentrokan akibat hal yang sama.
Jalan Lintas Sumatera tersebut mengalami kemacetan panjang hingga beberapa kilometer meter menuju Kota Padangsidimpuan dan sebaliknya ke Kabupaten Mandailing Natal.
Kemacetan disebabkan karena kendaraan tidak bisa lewat akibat pembakaran material berupa kayu dan ban bekas di tengah jalan oleh warga yang bertikai. (BACA JUGA: Bawa Kabur Mobil Rental, Pengangguran Diringkus Polisi)
Aparat keamanan TNI/Polri yang datang berusaha membuka akses jalan dengan membersihkan sisa pembakaran.
Sebelumnya bentrokan antar warga Desa Pintu Padang dengan Desa Benteng Huraba pecah di Jalan Lintas Sumatera, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terjadi mulai Selasa sore hingga malam.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradana mengatakan, bentrok warga ini dipicu masalah sepele dimana anak-anak yang merayakan lebaran bermain tembak-tembakan mainan di perbatasan desa.
Kemudian ditegur oleh salah satu masyarakat yang ada di Desa Pintu Padang. Setelah ditegur warga Benteng Huraba emosi sehingga menyebakan cekcok dan terjadi datangnya massa dari Benteng Huraba yang berujung bentrok.
Akibatnya ratusan warga di kedua desa terlibat saling lempar batu dan membakar barang barang seperti kayu dan ban bekas di tengah badan jalan.
Kejadian makin memanas saat satu unit rumah warga Desa Pintu Padang dibakar orang tak dikenal hingga ludes. Satu unit mobil pemadam kebakaran dibantu petugas terpaksa kerja keras memadamkan api. (BACA JUGA: Ombudsman Sumut Pertanyakan Lambatnya Hasil Tes Swab Anak PDP Dikeluarkan)
“Akibat bentrok tersebut sejumlah warga terluka terkena tembakan senapan angin dan kerugian materil berupa satu unit rumah ludes terbakar,” kata Kapolres, Rabu (27/5/2020).
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj yang memimpin jalannya mediasi meminta warga untuk berdamai. Kapolres juga meminta pihak pihak yang menjadi pemicu bentrokan ini untuk bertanggung jawab.
Bentrokan antar dua desa ini sudah sering terjadi, dimana dua tahun yang lalu kedua desa ini terlibat bentrokan akibat hal yang sama.
(vit)