Warga di lereng Merapi keluhkan rusaknya jalur evakuasi
A
A
A
Sindonews.com - Warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) dan Hunian Tetap (Huntap) Gunung Merapi mengeluhkan kondisi jalur evakuasi yang rusak.
Mereka minta pemerintah serius menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Merapi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Indra Baskoro, salah satu warga Dusun Turgo, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem saat berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, Boyolali, Magelang, Klaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah pihak terkait di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
"Pada prinsipnya, warga siap jika sewaktu-waktu diminta melakukan evakuasi. Tapi kami harap pemerintah juga konsekuen menyiapkan sarpras," kata Indra, Jumat (2/5/2014).
Saat ini diketahui status Gunung Merapi dinaikkan dari status normal ke status waspada. Pasca peningkatan status Merapi menjadi waspada, warga sekitar KRB rutin menggelar ronda siang dan malam.
Terlebih mengingat suara dentuman dalam beberapa hari terakhir semakin sering terdengar.
"Tiap malam kami selalu mendengar suara dentuman dari Merapi, bahkan dalam rentang waktu cukup pendek, sekitar 10 sampai 20 menit," ungkapnya.
Relawan Saluran Komunikasi Sosial Bersama (SKSB) Huntap Pagerjurang, Supriati, menyatakan warga akan mengambil inisiatif untuk memperbaiki jalur evakuasi secara swadaya di wilayah Huntap Pagerjurang, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Agar persoalan tidak semakin berlarut, rencana besok Minggu kami akan melakukan perbaikan jalur evakuasi di sisi timur SD Batur. Karena di sana yang rusaknya paling parah," ujar Supriati.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Julisetiono Dwi Wasito mendukung rencana tersebut. Dia melihat jika warga menunggu aksi dari pemerintah maka akan menemui kendala klasik yaitu soal administrasi.
Dari hasil evaluasi BPBD terdapat sejumlah hal terkait kesiapan evakuasi diantaranya soal ketersediaan air bersih, jalur penyelamatan dan penerangan jalan.
"Upaya warga melakukan pengurukan pasir dan batu secara swadaya merupakan langkah yang bagus. Soal catatan kami terkait kesiapan evakuasi, kami sudah koordinasikan dengan pihak terkait dan menjanjikan akan segera turun tangan," kata Juli.
Mereka minta pemerintah serius menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Merapi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Indra Baskoro, salah satu warga Dusun Turgo, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem saat berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, Boyolali, Magelang, Klaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah pihak terkait di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
"Pada prinsipnya, warga siap jika sewaktu-waktu diminta melakukan evakuasi. Tapi kami harap pemerintah juga konsekuen menyiapkan sarpras," kata Indra, Jumat (2/5/2014).
Saat ini diketahui status Gunung Merapi dinaikkan dari status normal ke status waspada. Pasca peningkatan status Merapi menjadi waspada, warga sekitar KRB rutin menggelar ronda siang dan malam.
Terlebih mengingat suara dentuman dalam beberapa hari terakhir semakin sering terdengar.
"Tiap malam kami selalu mendengar suara dentuman dari Merapi, bahkan dalam rentang waktu cukup pendek, sekitar 10 sampai 20 menit," ungkapnya.
Relawan Saluran Komunikasi Sosial Bersama (SKSB) Huntap Pagerjurang, Supriati, menyatakan warga akan mengambil inisiatif untuk memperbaiki jalur evakuasi secara swadaya di wilayah Huntap Pagerjurang, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Agar persoalan tidak semakin berlarut, rencana besok Minggu kami akan melakukan perbaikan jalur evakuasi di sisi timur SD Batur. Karena di sana yang rusaknya paling parah," ujar Supriati.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Julisetiono Dwi Wasito mendukung rencana tersebut. Dia melihat jika warga menunggu aksi dari pemerintah maka akan menemui kendala klasik yaitu soal administrasi.
Dari hasil evaluasi BPBD terdapat sejumlah hal terkait kesiapan evakuasi diantaranya soal ketersediaan air bersih, jalur penyelamatan dan penerangan jalan.
"Upaya warga melakukan pengurukan pasir dan batu secara swadaya merupakan langkah yang bagus. Soal catatan kami terkait kesiapan evakuasi, kami sudah koordinasikan dengan pihak terkait dan menjanjikan akan segera turun tangan," kata Juli.
(sms)