PMII Jatim tolak penutupan lokalisasi Dolly

Rabu, 30 April 2014 - 17:57 WIB
PMII Jatim tolak penutupan...
PMII Jatim tolak penutupan lokalisasi Dolly
A A A
Sindonews.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur (Jatim) menolak penutupan lokalisasi Dolly.

Jika lokalisasi terbesar di Indonesia itu benar-benar ditutup, maka para pekerja seks komersial (PSK) yang selama ini menghuni wisma-wisma akan bertebaran di pinggir jalan lantaran sudah tidak ada tempat lagi. Akibatnya, bahaya virus HIV/AIDs akan suklit dikontrol.

Ketua PMII Jatim, Muhammad Junaidi, dalam diskusi bertajuk, “Penutupan Dolly, Solusi atau Masalah Baru Warga Kota” Rabu, (30/4/2014) di Surabaya meminta agar Pemerintah (Pemkot) Surabaya dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim memikirkan dampak yang timbul terkait rencana penutupan tersebut.

Menurut dia, masalah Dolly bukan hanya pengalihan skill profesi semata, melainkan persoalan mengubah mindset berpikir.

"Bagaimana seorang PSK dalam semalam bisa menghasilkan uang hingga ratusan ribu rupiah. Sementara pemkot hanya membekali skill ketrampilan seperti menjahit. Mencari uang satu juta hanya dari menjahit akan susah. Mereka pasti akan kembali menjalani profesinya sebagai PSK lagi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) yang juga aktivis perempuan PMII, Nuri, menyoroti tentang kekhawatiran timbulnya dampak pasca penutupan Dolly.

“Penutupan Dolly merupakan rencana yang kurang tepat untuk mengatasi kemaksiatan di Kota Surabaya. Justru akan ada masalah baru bagi warga kota.

"Jika para PSK ini kemudian berpraktek di jalan jalan, penyebaran penyakit yang tidak terkendali. Sebab selama mereka menghuni Dolly, pemantauan kesehatan terhadap para. PSK dilakukan secara rutin dan terdata oleh petugas kesehatan maupun LSM yang mendampinginya," timpalnya.

Diketahui, Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya sepakat untuk menutup Dolly pada 19 Juni 2014 mendatang.

Saat ini, pemkot berupaya memberi pelatihan ketrampilan bagi para PSK dan mucikari. Pelatihan ketrampilan ini seperti menjahit dan membuat usaha kreatif.

Disamping itu, para PSK dan mucikari nantinya juga akan mendapatkan uang saku. Untuk PSK sebesar Rp5,05 juta. Sedangkan mucikari mendapat Rp5 juta.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0940 seconds (0.1#10.140)