Masyarakat mulai tak percaya siklus 4 tahunan Merapi

Senin, 21 April 2014 - 16:41 WIB
Masyarakat mulai tak...
Masyarakat mulai tak percaya siklus 4 tahunan Merapi
A A A
Sindonews.com - Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya terutama di lereng Merapi hampir tidak mempercayai lagi siklus empat tahunan letusan eksplosif Gunung Merapi. Mereka lebih mempercayakan kepada penelitian para pakar dengan peralatan dan teknologi canggil yang memantau Merapi.

"Saya kira itu sudah tidak berlaku, ibarat makanan sudah kadaluarsa," kata salah satu anggota radio amatir di Cangkringan, Sleman, Muhadi, Senin (21/4/2014).

Menurut dia, saat ini teknologi geologi sudah semakin maju. Begitu juga dengan adanya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta yang setiap saat memantau aktivitas Merapi. "Mereka punya peralatan canggih, jadi setiap saat terpantau aktivitas Gunung Merapi. Kiblatnya sekarang itu ya ke sana," imbuhnya.

Meski demikian, masyarakat di kawasan Merapi masih ada yang percaya dengan siklus empat tahunan. Muhadi menyerahkan 'kepercayaan' siklus tersebut pada masing-masing pribadi. "Kalau siklus empat tahunan, artinya tahun ini akan meletus," ujarnya seraya bertanya.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandrio menyampaikan siklus empat tahunan itu hanya sebagai tanda. Kapan peristiwa akan terjadi dan seberapa kekuatan muntahan perut Merapi tidak bisa dijelaskan dengan siklus empat tahunan tersebut.

"Ya itu sebagai peringatan saya kira. Peringatan agar mengetahui ada bahaya yang setiap saat bisa mengancam," ujarnya.

Siklus itu sulit dibuktikan meski dalam kurun waktu tertentu terjadi erupsi. Dia menyebut dua tahun pasca erupsi 2010 juga terjadi erupsi hingga saat ini. Namun, erupsi yang dimuntahkan Gunung Merapi bukan dari dapur magma.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8651 seconds (0.1#10.140)