Aktivitas rendah, status Gunung Kelud akan diturunkan
A
A
A
Sindonews.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberi sinyal akan segera menurunkan status Gunung Kelud dari Siaga menjadi Waspada.
Gunung yang ada di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kediri itu turun status dari Awas ke Siaga pada 20 Februari lalu. Setelah itu, statusnya hingga kini belum diturunkan lagi.
"Secara umum, aktivitas vulkanik Gunung Kelud terus menurun," kata Kepala PVMBG Hendrasto, di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/2/2014).
Dia lalu mencontohkan aktivitas vulkanik di lokasi hari ini. "Hari ini tremornya tidak ada, tremor sudah berhenti sejak tiga hari lalu. Ada beberapa gempa vulkanik tapi jumlahnya tidak banyak," ungkapnya.
Selain itu, masih ada asap yang keluar meski jaraknya mencapai 300 meter ke timur laut. Soal kemungkinan masih terjadinya erupsi, dia membenarkannya. Meskipun begitu, kemungkinannya kecil dan hanya mengeluarkan abu.
"Kalau toh ada (letusan), paling freatik. Paling efeknya (daerah yang terkena sebaran abu) hanya dua kilometer dari puncak," jelas Hendrasto.
Saat ini, PVMBG tinggal menunggu kestabilan aktivitas vulkanik di lokasi untuk memastikan penurunan status. "Kalau dalam satu-dua hari ini stabil ya sudah tinggal diturunkan," ucapnya.
Jika statusnya turun, maka jarak rekomendasi steril pun kemungkinan akan berkurang menjadi tiga kilometer. Sedangkan saat ini karena masih berstatus Siaga, rekomendasi steril masih berlaku lima kilometer.
Baca:
Bantuan Kelud banyak datang setelah pengungsi pulang
Gunung yang ada di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kediri itu turun status dari Awas ke Siaga pada 20 Februari lalu. Setelah itu, statusnya hingga kini belum diturunkan lagi.
"Secara umum, aktivitas vulkanik Gunung Kelud terus menurun," kata Kepala PVMBG Hendrasto, di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/2/2014).
Dia lalu mencontohkan aktivitas vulkanik di lokasi hari ini. "Hari ini tremornya tidak ada, tremor sudah berhenti sejak tiga hari lalu. Ada beberapa gempa vulkanik tapi jumlahnya tidak banyak," ungkapnya.
Selain itu, masih ada asap yang keluar meski jaraknya mencapai 300 meter ke timur laut. Soal kemungkinan masih terjadinya erupsi, dia membenarkannya. Meskipun begitu, kemungkinannya kecil dan hanya mengeluarkan abu.
"Kalau toh ada (letusan), paling freatik. Paling efeknya (daerah yang terkena sebaran abu) hanya dua kilometer dari puncak," jelas Hendrasto.
Saat ini, PVMBG tinggal menunggu kestabilan aktivitas vulkanik di lokasi untuk memastikan penurunan status. "Kalau dalam satu-dua hari ini stabil ya sudah tinggal diturunkan," ucapnya.
Jika statusnya turun, maka jarak rekomendasi steril pun kemungkinan akan berkurang menjadi tiga kilometer. Sedangkan saat ini karena masih berstatus Siaga, rekomendasi steril masih berlaku lima kilometer.
Baca:
Bantuan Kelud banyak datang setelah pengungsi pulang
(rsa)