Kelud meletus, sepeserpun Pemkab Kediri tak keluar uang

Jum'at, 21 Februari 2014 - 19:56 WIB
Kelud meletus, sepeserpun Pemkab Kediri tak keluar uang
Kelud meletus, sepeserpun Pemkab Kediri tak keluar uang
A A A
Sindonews.com - Sejak status berubah Awas dan Gunung Kelud meletus (erupsi) Kamis malam 13 Februari 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri diduga belum merogoh kocek dana bencana sepeserpun. Ribuan warga yang berada di lokasi pengungsian, hidup dari uluran pihak luar.

Begitu juga seiring turunnya status menjadi Siaga dan sekira 33 ribu warga diperbolehkan pulang, anggaran penanggulangan bencana sebesar Rp2 miliar masih utuh.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SINDO, bahkan untuk memberikan nasi bungkus yang diberikan tiga kali sehari, snack, selimut, masker dan keperluan mandi cuci kakus (MCK) yang diterima warga selama di pengungsian berasal dari donatur.

Begitu juga dengan paket sembako yang terdiri dari beras, beberapa bungkus mie instan dan gula putih, Pemkab Kediri masih memanfaatkan banyaknya bantuan dari luar.

Informasi yang diberikan salah seorang anggota deputi logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, nilai logistik yang disumbangkan BNPB ke Pemkab Kediri mencapai Rp1 miliar lebih.

Yang menarik, oleh Pemkab sumbangan tersebut sempat ditolak. Namun kemudian diterima ketika dampak erupsi Kelud begitu luar biasa di wilayah Kabupaten Kediri.

“Tidak tahu alasan penolakanya. Namun kemudian diterima. Nominalnya Rp 1 miliar lebih. Khusus untuk makanan dan kebutuhan sehari-hari pengungsi. Itu belum yang lain-lain,“ ujarnya tanpa bersedia disebutkan nama, Jumat (21/2/2014).

Dari pantauan lapangan, sejak malam erupsi Kelud, hingga status dinyatakan Siaga, aliran bantuan logistik ke posko pengungsian tidak berhenti. Terutama di posko yang memiliki akses terdekat dengan wilayah Kota Kediri.

Misalnya posko di Balai Desa Tawang dan Posko di Desa Segaran, Kecamatan Ngancar, yang dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bantuan yang mengalir tidak ada henti hentinya. Saking banyaknya, logistik yang berada di dalam kemasan kardus bersegel tersebut hingga menumpuk di gudang penyimpanan.

“Kalau banyaknya sumbangan lebih dari cukup. Namun yang terbanyak hanya di posko yang dekat dengan akses jalan raya. Yang agak masuk, tidak sebanyak di sini,“ ujar Eko, salah seorang relawan di posko pengungsian.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6728 seconds (0.1#10.140)