Penanganan kesehatan pengungsi Kelud buruk, Kasiyem tewas

Rabu, 19 Februari 2014 - 11:47 WIB
Penanganan kesehatan pengungsi Kelud buruk, Kasiyem tewas
Penanganan kesehatan pengungsi Kelud buruk, Kasiyem tewas
A A A
Sindonews.com - Kasiyem (90), pengungsi Gunung Kelud, warga RT/RW 01, Desa Puthukrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, meninggal dunia di lokasi pengungsian. Diduga, kematian korban akibat buruknya pelayanan kesehatan di lokasi pengungsian.

"Korban meninggal dunia sekira pukul 05.30 WIB. Oleh keluarga jenazah langsung dibawa pulang," ujar Giat, salah seorang anggota Tagana yang bertugas di lokasi, Rabu (19/2/2014).

Korban dibawa ke pengungsian sejak Kamis 13 Februari 2014 malam, saat Kelud berstatus awas, dan sekitar satu jam kemudian terjadi erupsi (letusan).

"Kondisinya memang sudah sakit. Kedua kakinya bengkak dan tidak bisa digerakkan. Setiap hari Kasiyem nyaris hanya tergolek di pembaringan. Informasi yang diberikan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit kencing manis (diabetes)," terangnya.

Hidup bersama ratusan pengungsi, kondisi kesehatan korban semakin parah. Hal itu ditambah buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan petugas. Menurut Giat, para pengungsi hanya dicukupi makanannya. Namun kesehatanya tidak diperhatikan.

"Yang merawat sakit korban anak-anaknya sendiri. Tentunya karena di pengungsian, perawatan itu ala kadarnya," jelas Giat yang setiap hari lebih banyak berada di dapur umum.

Informasi yang dihimpun wartawan, sejumlah oknum petugas kesehatan Kabupaten Blitar bersedia memberi pelayanan (kesehatan) yang layak, bila pengungsi bersedia membayar.

Jika tidak, pengungsi diharap memaklumi kualitas pelayanan yang ada. Seperti diketahui, di wilayah Kecamatan Gandusari ada dua titik posko evakuasi, di posko Slumbung dan Posko Semen.

Hingga saat ini, masih tersisa sebanyak 62 pengungsi yang tetap bertahan sejak Kelud erupsi. Sementara yang lain kembali ke penampungan pada malam hari. Hal itu mengingat Kelud masih berstatus awas.

Baca juga:
Lahar dingin Kelud sapu rumah, sawah & ternak
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6982 seconds (0.1#10.140)