Lahar dingin Kelud sapu rumah, sawah & ternak
A
A
A
Sindonews.com - Bahaya pasca erupsi Gunung Kelud, di Kediri, Jawa Timur, yang selama ini dikhawatirkan warga, Selasa 18 Februari 2014 sore benar-benar terjadi.
Sedikitnya 10 bangunan yang terdiri dari rumah, musala, dan sekolah, dibuat hancur diterjang lumpur abu vulkanik setinggi 1,5 meter. Tidak hanya itu, ratusan tanaman siap panen dan ternak juga disapu lahar dingin yang begitu cepat.
Berdasarkan pantauan langsung di Desa Dharmawulan, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, puluhan rumah terendam lumpur abu vulkanik setinggi sekitar 1,5 meter.
Begitupun dengan ratusan hektare tanaman padi milik warga di bantaran Sungai Konto, Desa Badas, Kecamatan Badas, Kediri, hancur diterjang banjir lahar dingin. Padahal, dua bulan lagi tanaman ini siap dipanen.
Darkoni, petani yang tanamannya tertimbun lahar dingin mengatakan, akibat peristiwa itu pihaknya mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
Sementara itu, Budiono, peternak ayam harus merelakan 15 ribu ayam ternaknya hanyut terbawa banjir bandang lahar dingin sehingga merugi hingga ratusan juta rupiah.
Warga berharap, pemerintah segera memberikan bantuan, karena semua modal usaha petani maupun peternak dipinjam dari utang bank.
Sedikitnya 10 bangunan yang terdiri dari rumah, musala, dan sekolah, dibuat hancur diterjang lumpur abu vulkanik setinggi 1,5 meter. Tidak hanya itu, ratusan tanaman siap panen dan ternak juga disapu lahar dingin yang begitu cepat.
Berdasarkan pantauan langsung di Desa Dharmawulan, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, puluhan rumah terendam lumpur abu vulkanik setinggi sekitar 1,5 meter.
Begitupun dengan ratusan hektare tanaman padi milik warga di bantaran Sungai Konto, Desa Badas, Kecamatan Badas, Kediri, hancur diterjang banjir lahar dingin. Padahal, dua bulan lagi tanaman ini siap dipanen.
Darkoni, petani yang tanamannya tertimbun lahar dingin mengatakan, akibat peristiwa itu pihaknya mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
Sementara itu, Budiono, peternak ayam harus merelakan 15 ribu ayam ternaknya hanyut terbawa banjir bandang lahar dingin sehingga merugi hingga ratusan juta rupiah.
Warga berharap, pemerintah segera memberikan bantuan, karena semua modal usaha petani maupun peternak dipinjam dari utang bank.
(san)