Pengungsi 10 jam tunggu SBY, ditemui 10 menit
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pengungsi letusan (erupsi) Gunung Kelud untuk bersabar di tempat pengungsian. Bila memang situasi belum aman, para pengungsi diminta untuk bertahan.
"Kalau belum aman, sabarlah dulu di tempat ini," pesan SBY dalam sambutanya di depan ratusan pengungsi di balai pamitran Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin (17/2/2014).
Presiden SBY tiba di lokasi pengungsian sekira pukul 16.00 WIB. Begitu masuk ruangan, kepala negara dua periode itu langsung beruluk salam. Dari jarak terdekat pada tempatnya berdiri, SBY mengulurkan tangan, menyalami satu persatu pengungsi.
Balai Pamitran merupakan komplek bangunan Gereja Jawi Wetan Desa Segaran. Gedung dengan kapasitas 3 ribu jiwa lebih itu selalu menjadi tempat evakuasi warga yang berasal dari Desa Sempu, Kecamatan Ngancar.
Pada erupsi Kelud tahun 2007 silam, SBY juga melakukan kunjungan ke pengungsian ini. Berdiri di sebelahnya, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, anggota DPR RI Fraksi Demokrat serta sejumlah pejabat kementerian pusat juga melakukan hal yang sama. Berjabat tangan dan mengucap salam.
Kepada pengungsi yang berjarak lebih jauh, pria kelahiran Kabupaten Pacitan Jawa Timur itu melambai-lambaikan tangan. Sebab, tidak semua pengungsi boleh mendekat. Protokoler kepresidenan melakukan pembatasan jarak.
SBY dan rombongan berdiri. Sementara pengungsi duduk di lantai dengan dengan jarak yang sudah ditentukan.
"Saya ingin semuanya selamat. Tidak ingin ada bahaya baru," tutur SBY.
Dicontohkannya, peristiwa Gunung Sinabung Sumatera. Erupsi telah menelan korban jiwa. "Mari kita berdoa agar Kelud bisa pulih kembali," imbaunya.
Disampaikan bahwa kedatangannya ke Kediri, Blitar dan Malang untuk melihat langsung situasi tanggap darurat.
SBY ingin mengecek langsung bagaimana pemerintah daerah dan seluruh aparat terkait melakukan penanganan bencana Kelud. Terutama mengenai lokasi penampungan, bantuan makanan, kesehatan serta ketersiadaan air bersih.
"Semua berjalan baik. Memang masih ada kekurangan. Tapi itu wajar," jelasnya.
SBY juga menjanjikan adanya bantuan pemerintah kepada warga yang bangunan rumahnya rusak. Hanya sekira 10 menit, SBY menemui pengungsi Kelud. Setelah itu rombongan langsung bertolak ke Kabupaten Blitar.
Sementara ratusan warga yang berada di lokasi pengungsian Desa Segaran dikumpulkan sejak pukul 07.00 WIB. Bahkan, warga yang sudah pulang ke rumah, tidak sedikit yang dijemput aparat untuk diantarkan kembali ke pengungsian.
Sekira 10 jam para pengungsi dipaksa bertahan di dalam ruangan. Meski digelontor makanan, mereka mengeluh kepanasan dan tidak nyaman.
Oleh petugas pengungsi diwanti-wanti untuk tidak pergi kemana-mana sebelum Presiden SBY datang. "Kami diberitahu boleh pulang setelah Pak SBY selesai kunjungan," tutur Jumini (43), warga Desa Sempu.
Sementara di Kabupaten Blitar, rombongan Presiden SBY langsung menuju Pendopo Kabupaten. Rombongan tiba sekira pukul 17.00 WIB. Dari informasi yang dihimpun, SBY lebih banyak mendengar paparan soal situasi Gunung Kelud.
Bupati Blitar Herry Noegroho menjelaskan, peta Gunung Kelud termasuk dampak erupsi yang terjadi di wilayah Kabupaten Blitar.
Di tempat yang sama terlihat Menpora Roy Suryo, Agung Laksono, Jerowacik, Sudi Silalahi, Joko Kirmanto dan Mendiknas M Nuh. Usai di pendopo sekira 30 menit, SBY menemui pengungsi di wilayah Kecamatan Nglegok.
Sama seperti di Kediri, SBY meminta para pengungsi Kelud untuk bersabar dan tetap tenang. Setelah itu rombongan langsung bertolak ke Malang menuju Bandara Abdurrahman Saleh.
Baca:
Kilat terus menyambar Kelud, warga diminta tak panik
"Kalau belum aman, sabarlah dulu di tempat ini," pesan SBY dalam sambutanya di depan ratusan pengungsi di balai pamitran Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin (17/2/2014).
Presiden SBY tiba di lokasi pengungsian sekira pukul 16.00 WIB. Begitu masuk ruangan, kepala negara dua periode itu langsung beruluk salam. Dari jarak terdekat pada tempatnya berdiri, SBY mengulurkan tangan, menyalami satu persatu pengungsi.
Balai Pamitran merupakan komplek bangunan Gereja Jawi Wetan Desa Segaran. Gedung dengan kapasitas 3 ribu jiwa lebih itu selalu menjadi tempat evakuasi warga yang berasal dari Desa Sempu, Kecamatan Ngancar.
Pada erupsi Kelud tahun 2007 silam, SBY juga melakukan kunjungan ke pengungsian ini. Berdiri di sebelahnya, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, anggota DPR RI Fraksi Demokrat serta sejumlah pejabat kementerian pusat juga melakukan hal yang sama. Berjabat tangan dan mengucap salam.
Kepada pengungsi yang berjarak lebih jauh, pria kelahiran Kabupaten Pacitan Jawa Timur itu melambai-lambaikan tangan. Sebab, tidak semua pengungsi boleh mendekat. Protokoler kepresidenan melakukan pembatasan jarak.
SBY dan rombongan berdiri. Sementara pengungsi duduk di lantai dengan dengan jarak yang sudah ditentukan.
"Saya ingin semuanya selamat. Tidak ingin ada bahaya baru," tutur SBY.
Dicontohkannya, peristiwa Gunung Sinabung Sumatera. Erupsi telah menelan korban jiwa. "Mari kita berdoa agar Kelud bisa pulih kembali," imbaunya.
Disampaikan bahwa kedatangannya ke Kediri, Blitar dan Malang untuk melihat langsung situasi tanggap darurat.
SBY ingin mengecek langsung bagaimana pemerintah daerah dan seluruh aparat terkait melakukan penanganan bencana Kelud. Terutama mengenai lokasi penampungan, bantuan makanan, kesehatan serta ketersiadaan air bersih.
"Semua berjalan baik. Memang masih ada kekurangan. Tapi itu wajar," jelasnya.
SBY juga menjanjikan adanya bantuan pemerintah kepada warga yang bangunan rumahnya rusak. Hanya sekira 10 menit, SBY menemui pengungsi Kelud. Setelah itu rombongan langsung bertolak ke Kabupaten Blitar.
Sementara ratusan warga yang berada di lokasi pengungsian Desa Segaran dikumpulkan sejak pukul 07.00 WIB. Bahkan, warga yang sudah pulang ke rumah, tidak sedikit yang dijemput aparat untuk diantarkan kembali ke pengungsian.
Sekira 10 jam para pengungsi dipaksa bertahan di dalam ruangan. Meski digelontor makanan, mereka mengeluh kepanasan dan tidak nyaman.
Oleh petugas pengungsi diwanti-wanti untuk tidak pergi kemana-mana sebelum Presiden SBY datang. "Kami diberitahu boleh pulang setelah Pak SBY selesai kunjungan," tutur Jumini (43), warga Desa Sempu.
Sementara di Kabupaten Blitar, rombongan Presiden SBY langsung menuju Pendopo Kabupaten. Rombongan tiba sekira pukul 17.00 WIB. Dari informasi yang dihimpun, SBY lebih banyak mendengar paparan soal situasi Gunung Kelud.
Bupati Blitar Herry Noegroho menjelaskan, peta Gunung Kelud termasuk dampak erupsi yang terjadi di wilayah Kabupaten Blitar.
Di tempat yang sama terlihat Menpora Roy Suryo, Agung Laksono, Jerowacik, Sudi Silalahi, Joko Kirmanto dan Mendiknas M Nuh. Usai di pendopo sekira 30 menit, SBY menemui pengungsi di wilayah Kecamatan Nglegok.
Sama seperti di Kediri, SBY meminta para pengungsi Kelud untuk bersabar dan tetap tenang. Setelah itu rombongan langsung bertolak ke Malang menuju Bandara Abdurrahman Saleh.
Baca:
Kilat terus menyambar Kelud, warga diminta tak panik
(rsa)